Libur Akhir Tahun di Palembang, Ini Destinasi Wisatanya

Rabu, 11 Desember 2019 17:23 WIB

Taman Nasional Sembilang memiliki hutan bakau yang digunakan untuk memantau burung air dan burung migrasi, dari Asia menuju Australia. TEMPO/Parliza Hendrawan

TEMPO.CO, Palembang - Tidak lama lagi, liburan natal dan tahun baru akan segera tiba. Taman Nasional Sembilang dan desa Sungsang di Banyuasin, Sumatera Selatan bisa menjadi pilihan untuk mengisi libur akhir tahun.

Di sana wisatawan dapat mengenal budaya masyarakat pesisir serta mengenal lebih jauh ekosistem taman nasional: flora dan faunanya. Desa Sungsang ini dapat ditempuh melalui jalan darat dari Kota Palembang, berjarak sekitar 80 km ke arah utara. Homestay hingga hotel juga telah tersedia.

Mengapa harus ke Taman Nasional Sembilang?
Taman Nasional Sembilang terletak di kawasan pesisir timur Sumatera Selatan. Secara administratif, Sembilang masuk bagian dari desa Sungsang IV.
Di sana merupakan salah satu ekosistem lahan basah yang masuk dalam situs ramsar yang diratifikasi pemerintah Indonesia. Di kawasan ini masih banyak ditemui ekosistem hutan mangrove yang masih alami dan merupakan salah satu tempat hidup berbagai jenis burung air.
Tempat ini juga menjadi salah satu Importance Bird Area yang ditetapkan oleh Birdlife International. Pada bulan Oktober-Februari tempat ini menjadi persinggahan burung-burung yang melakukan migrasi dari Asia Timur ke Australia. Dengan demikian kawasan ini mempunyai ciri khas yang tidak dipunyai daerah lain.
Taman Nasional Sembilang berada di Desa Sungsang. Di desa itu, wisatawan bisa menyaksikan kehidupan para nelayan sekaligus menikmati budaya pesisir. TEMPO/Parliza Hendrawan
David Ardhian, Deputy Director Project KELOLA Sendang - ZSL Indonesia mengatakan, dengan alasan itulah pihaknya berkomitmen untuk menjadikan Sembilang dan Sungsang sebagai kawasan Eco-Edu Wisata berkelanjutan. Ia meyakini pengembangan Eco-eduwisata dapat menopang dan memberikan manfaat ekonomi maupun sosial bagi masyarakat yang hidup di sekitar kawasan.
Masyarakat setempat dilibatkan langsung sebagai pelaku layanan wisata dapat berupa penyewaan perahu, pemandu, homestay, penjual oleh-oleh dan kuliner.
Selain itu masyarakat dapat dibina dan didampingi untuk senantiasa menjaga dan meningktkan kualitas lingkungan hidup di sekitarnya agar kegiatan pariwisata dapat berkembang, “Selain burung migran, wisatawan dapat juga melihat langsung lumba-lumba yang hidup bebas sekitar pulau Alangan Tikus,” katanya, Rabu, 11 Desember 2019.
Mampir di Sungsang IV
Bila wisatawan datang dari arah Bandara SMB II, Palembang dengan menggunakan angkutan darat maka desa Sungsang IV terdapat di Paling ujung, di muara Sungai Musi. Terlebih dahulu, harus melewati Desa Marga Sungsang, Desa Sungsang I, Desa Sungsang II, Desa Sungsang III, dan Desa Sungsang IV. Sebagian besar rumah-rumah disana membelakangi sungai musi.
Menurut David proses penangkapan ikan hingga menjualnya di pelelangan bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. Kegiatan ini dapat dilakukan pada lokasi yang tidak terlalu jauh dari Desa Sungsang persisnya diujung desa Sungsang IV. Kegiatan ini katanya dapat berlangsung setengah hari baik pagi maupun sore hari.
Kegiatan lain yang dapat dilakukan yang terkait dengan aktivitas nelayan adalah mengunjungi rumah bagan, Rumah bagan adalah bangunan di tengah laut dangkal yang digunakan untuk menangkap ikan dan menampung ikan. “Trip seperti ini bisa diikuti oleh kalangan pelajar mulai dari SD hingga para mahasiswa,”ujarnya.
Sementara itu Haji Abdul Wahab, tokoh adat dan tokoh masayarkat Sungsang IV menambahkan sebagian besar warganya merupakan warga asli dan keturunannya. Sebagian lainya merupakan pendatang dari Palembang, tanah jawa dan bugis.
Rumah-rumah bertiang kayu tampak berjejer di sepanjang sungai di Desa Sungsang di Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin. Sebagian besar masyarakat disana bergantung hidup dari hasil laut berupa ikan dan udang. TEMPO/Parliza Hendrawan
Meskipun hidup diantara berbagai etnis dan budaya, warga disana tetap guyup bahkan pendatang sekalipun tidak asing lagi dengan adat istiadat asli warga Sungsang. Dalam resepsi pernikahan katanya, tamu-tamu dikenalkan makan dengan cara ngidang yaitu bersantap bersama mengelilingi nasi dan lauk pauk, yang ditata sedemikian rupa di lantai rumah.
“Tamu makannya duduk bersila bukan model prasmanan. Penyajiannya pun tidak sembarangan ada tatanannya juga.” Nah, libur akhir tahun tentu menjadi menarik. Ada pengalaman yang bisa dipetik, tak sekadar gaduh di malam pergantian tahun baru.
PARLIZA HENDRAWAN

Berita terkait

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

22 jam lalu

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

Mangrove juga punya potensi pemanfaatan jasa lingkungan seperti pengembangan ekowisata serta tempat berkembang aneka biota laut.

Baca Selengkapnya

Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

3 hari lalu

Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

Angka permohonan perceraian di Pengadilan Agama Palembang usai Lebaran meningkat dibandingkan dengan grafik sebelumnya yang menurun saat Ramadan.

Baca Selengkapnya

Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

8 hari lalu

Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

Rumah Limas dibangun dengan perencanaan matang dan penuh dengan pesan moral dan filosofi yang dapat diambil hikmahnya. Salah satunya, di bagian atap rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam.

Baca Selengkapnya

PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

8 hari lalu

PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah melihat langsung progres konstruksi dan pernak-pernik permasalahan di Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung.

Baca Selengkapnya

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

8 hari lalu

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.

Baca Selengkapnya

Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

10 hari lalu

Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

Agar tak terlalu capai saat pulang mudik Lebaran bisa menepikan kendaraan untuk menikmati kuliner mengunjungi destinasi wisata

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

11 hari lalu

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

Motif pembunuhan ibu dan anaknya itu diduga perampokan, namun tidak ada barang berharga yang hilang di rumah.

Baca Selengkapnya

Oleh-oleh Kerajinan Khas Palembang, Ada Tanjak Karya Cek Eri yang Bisa Custom Order

11 hari lalu

Oleh-oleh Kerajinan Khas Palembang, Ada Tanjak Karya Cek Eri yang Bisa Custom Order

Tanjak, bersama songket, dikenal sebagai bagian tak terlepas dari pakaian adat Palembang yang berfungsi sebagai penutup kepala pria.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran di Palembang, Penumpang LRT Sumsel Capai 188.481 Orang

12 hari lalu

Libur Lebaran di Palembang, Penumpang LRT Sumsel Capai 188.481 Orang

Jumlah penumpang LRT Sumsel naik selama masa libur Lebaran. Mencapai 188.481 orang.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran di Ogan Komering Ilir, Sensasi Petik Buah Duku di Tepian Sungai Segonang Sukaraja

14 hari lalu

Libur Lebaran di Ogan Komering Ilir, Sensasi Petik Buah Duku di Tepian Sungai Segonang Sukaraja

Lebaran di Ogan Komering Ilir bukan berpelesir biasa tapi pengalaman baru sembari panen dan petik langsung buah duku dari pohonnya.

Baca Selengkapnya