Yogyakarta International Airport Dekat Pantai Selatan, Amankah?

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 7 Mei 2019 15:39 WIB

Pesawat komersial maskapai Citilink mendarat di landasan Yogyakarta International Airport (YIA) saat "Proving Flight" di Kulon Progo, DI Yogyakarta, Kamis 2 Mei 2018. Uji coba perdana pesawat komersial dengan rute penerbangan CKG-YIA-CKG tersebut menjadi salah satu bagian persiapan operasional YIA. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Jakarta - Yogyakarta International Airport siap beroperasi. Sejumlah pesawat telah melakukan uji coba lepas landas dan mendarat di bandar udara yang terletak di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta ini.

Baca: Naik Kereta ke Yogyakarta International Airport Diskon 50 Persen

Pada Sabtu, 4 Mei 2019, Wakil Presiden Jusuf Kalla mencoba penerbangan domestik dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma ke Yogyakarta International Airport. "Tadi saya merasakan pendaratan yang aman, lancar, dan mulus. Terasa kalau landas pacu bandara ini bagus," kata Jusuf Kalla. Kunjungan Jusuf Kalla bersama rombongan Kementerian Perhubungan saat itu sekaligus memastikan kesiapan operasional bandara tersebut.

Landas pacu Yogyakarta International Airport berjarak sekitar 400 meter dari bibir pantai Selatan Jawa yang berbatasan dengan Samudra Hindia. Posisi ini dianggap terlalu dekat dengan garis pantai dan khawatir berpotensi terkena tsunami.

Mengutip akun Instagram Angkasa Pura I, pengelola Bandara Yogyakarta International Airport itu menyatakan telah mempertimbangkan potensi bencana di wilayah pantai selatan sebelum membangun. Landasan pacu pesawat atau runway dibangun pada ketinggian 7,8 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan berjarak 1kilometer dari pantai.

Advertising
Advertising

Bandara New Yogyakarta International Airport atau NYIA di Kulon Progo, Yogyakarta. Sumber: Angkasa Pura I

Begitu juga dengan apron dan terminal yang masing-masing dibangun dengan ketinggian 8 dan 9 mdpl. Bangunan terminal Yogyakarta International Airport juga dirancang mampu bertahan ketika ada ancaman gempa hingga 8,8 skala magnitudo.

Sebelumnya, peneliti tsunami dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi atau BPPT, Widjo Kongko mengingatkan potensi tsunami yang bakal menghantam Bandara Yogyakarta International Airport setinggi 10 sampai 15 meter di bibir pantai. "Bandara Kulon Progo belum siap operasi dan tidak aman karena aspek mitigasi tsunami belum dibangun. Jadi tak siap menghadapi potensi tsunami," kata Widjo Kongko, Minggu 7 April 2019.

Baca juga: Mengapa Bandara Kulon Progo Tak Pakai Nama Pahlawan?

Aspek mitigasi tsunami yang dia maksud adalah sabuk hijau atau bakau dan gumuk pasir sebagai benteng penahan potensi tsunami. Jumlah pohon cemara udang tak seberapa banyak di pinggir pantai dan tidak ada tanaman bakau. Hanya tambak-tambak udang yang berdiri di sekitar area bandara berpagar kawat menghadap ke bibir pantai.

PT Angkasa Pura I melibatkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG untuk memasang sistem Automatic Weather Stations untuk mendeteksi cuaca ekstrem. Peralatan tersebut sudah dipasang dan akan ada personel BMKG yang berjaga di bandara saat alat tersebut beroperasi.

Hanya saja, menurut Widjo Kongko, Automatic Weather Stations tidaklah cukup karena alat itu tidak berhubungan dengan tsunami. Untuk mendeteksi potensi tsunami, diperlukan buoy dan radar.

Project Manager Bandara Yogyakarta International Airport PT Angkasa Pura I, Taochid Purnama Hadi mengatakan perihal aspek mitigasi tsunami, seperti gumuk pasir dan sabuk hijau bukan tanggung jawab Angkasa Pura I. "Meski begitu, kami siap bekerja sama untuk hal tersebut," kata dia.

Artikel terkait:
Penerbangan ke Bandara Adisutjipto Akan Dialihkan ke Bandara NYIA

Taochid merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 98 tahun 2017 tentang Pecepatan Pembangunan dan Pengoperasian Bandar Udara Baru di Kabupaten Kulon Progo Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada Pasal 16 huruf e peraturan itu menyebutkan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Bupati Kulon Progo, dan Bupati Purworejo yang semestinya membangun dan memelihara sistem peringatan dini bencana tsunami dan penghalang tsunami.

RINI KUSTIANI | SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

1 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

2 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

2 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

2 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

2 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

3 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Kalahkan Changi, Istanbul Turki Kantongi Penghargaan Pengalaman Bersantap di Bandara Terbaik Dunia

3 hari lalu

Kalahkan Changi, Istanbul Turki Kantongi Penghargaan Pengalaman Bersantap di Bandara Terbaik Dunia

Bandara Istanbul menawarkan makanan khas Turki dan dunia, mulai dari jajanan kali lima hingga kebab.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

3 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

3 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya