Koleksi Museum History of Java dari Zaman Kapitayan - Kasunanan

Senin, 29 April 2019 19:50 WIB

Museum History of Java di Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta sebaiknya mampir ke Museum History of Java di Jalan Parangtritis Km. 5,5 Sewon, Bantul, Yogyakarta. Museum ini memiliki sejumlah koleksi yang menarik dan cara penyajian yang unik.

Baca: Menteri Thailand Kagumi Museum History of Java di Yogakarta

Wisatawan dijamin tak merasa bosan karena ada berbagai teknologi, salah satunya augmented realty yang telah diterapkan di museum yang bangunannya berbentuk piramida ini. Ditambah lagi koleksi benda bersejarah yang bermacam-macam, membuka wawansan tentang beragamnya kebudayaan Indonesia pada masanya.

Museum yang beroperasi pada Desember 2018 itu menempati bangunan berbentuk piramid ala makam raja atau tempat pemujaan di Mesir. Ketika memasuki ruang depan di museum itu, pengunjung akan merasakan sejuknya pendingin ruangan serta suasana temaram disertai sayup-sayup alunan tembang Jawa yang khas dengan bunyi gamelannya.

Bagian pertama yang menjadi akses masuk di museum itu berupa sebuah bioskop mini yang menayangkan film pendek tentang sejarah terbentuknya pulau Jawa 2,5 juta tahun lalu. Pengalaman selanjutnya yang paling seru, yakni saat memasuki ruang koleksi benda sejarah yang dibagi dalam lorong-lorong.

Advertising
Advertising

Baca juga: Serba Digital di Museum Sejarah Jawa di Bantul

Di setiap lorong ada pembagian zonasi benda sejarah yang dipamerkan dari beberapa era. Pembagian lorong zona museum itu antara lain lorong Austronesia, lorong Majapahit, lorong zaman peralihan hingga masuknya agama Islam ke Pulau Jawa yang ditandai dengan kehadiran Walisongo.

Penasaran? Mari kita telusuri setiap lorongnya.

Lorong Austronesia menceritakan kehidupan Pulau Jawa zaman Kapitayan atau saat masa manusia menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Berbagai artefak koleksi Museum History of Java yang berasal dari zaman prasejarah antara lain kapak perunggu Chandrasa yang diperkirakan berasal dari masa 200-100 SM. Kapak berbentuk bulan sabit berbahan perunggu ini digunakan dalam ritual kepercayaan kuno di Jawa yang fungsinya sebagai simbol pengorbanan.

Kapak Perunggu Chandrasa yang diperkirakan berasal dari masa 200 - 100 SM koleksi Museum History of Java, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Yang mengejutkan dari koleksi benda purbakala di museum itu adalah mainan anak-anak berbentuk anjing berbahan perunggu yang masih utuh dan bisa dikenali. Mainan tersebut diperkirakan pada masa 100 sampai 50 SM. "Semua koleksi benda bersejarah di sini adalah asli, bukan replika," ujar Kepala Museum History of Java Ki Sutikno, Kamis 25 April 2019.

Mainan anak-anak berbentuk anjing berbahan perunggu diperkirakan dibuat di masa 100 - 50 SM yang menjadi koleksi Museum History of Java, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Ketika masuk ke lorong Majapahit, ada sebuah pataka atau panji militer yang bentuknya masih utuh dari abad 13. Pataka itu berbentuk trisula dengan hiasan kepala naga. Pataka ini merupakan peninggalan kerajaan Singhasari yang kemudian diwariskan ke kerajaan Majapahit.

Artikel lainnya:
Wisata Sejarah, Kisah Benteng Setebal 1 Meter Jebol Ditendang

Pataka atau panji militer yang bentuknya masih utuh dari abad 13 masa Kerajaan Majapahit. Ini Pataka ini adalah salah satu koleksi di Museum History of Java Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Ada pula lentera purba yang berasal dari Kerajaan Kediri atau Kadiri Jawa Timur yang diperkirakan berasal dari abad 11 sampai 13. Lentera ini memiliki detail yang unik berupa dasar berbentuk bunga mekar dan ukiran penuh di seluruh bagian.

Lentera purba di zaman Kerajaan Kediri atau Kadiri, Jawa Timur yang diperkirakan berasal dari abad 11 - 13. Lentera koleksi Museum History of Java di Yogyakarta, ini memiliki motif Arjuna menunggang kuda bersama Dewi Supraba. Lentera ini menjadi salah satu koleksi di Museum History of Java Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Terdapat delapan titik api yang menggambarkan ajaran Asthabrata pada lentara tersebut. Ini adalah ajaran tentang delapan syarat menjadi pemimpin yang baik. Lentera yang masih terawat dengan baik itu mengusung motif sosok Arjuna menunggang kuda bersama Dewi Supraba, seperti fragmen dalam cerita kakawin Arjuna Wiwaha karya Pu Kanwa.

Kemudian masuk ke lorong yang menggambarkan zaman peralihan dari Hindu-Buddha menuju era masuknya agama Islam yang ditandai dengan kehadiran Walisongo. Dalam lorong ini banyak benda peninggalan zaman Kerajaan Demak Bintaro, Kerjaan Cirebon, sampai Mataram Islam.

Al-Quran yang ditulis di lembaran kertas berbahan merang atau bahan padi yang dihancurkan. Kitab yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-17 atau periode kerajaan Mataram Islam ini merupakan koleksi Museum History of Java, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Salah satu koleksi yang paling mahal terkait lorong ini adalah dua buah Al-Quran yang lembarannya berasal dari serbuk kayu dan merang. Selain zaman Mataram Islam, di museum ini juga terpajang sejumlah koleksi dari Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta. Mulai dari gamelan, gelas, cangkir, buku hingga batik.

Mushaf Al-Quran yang dibuat dari kertas berbahan serbuk kayu. Kitab suci umat Islam yang diperkirakan berasal dari abad ke-16, ini merupakan koleksi Museum History of Java, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Artikel terkait:
Museum History of Java, Kisah Al-Quran Walisongo Dibarter Surau

Tiket masuk ke Museum History of Java seharga Rp 30 ribu per orang untuk wisatawan lokal dan Rp 50 ribu bagi wisatawan mancanegara.

Berita terkait

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

2 jam lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

2 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

2 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

2 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

3 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

3 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

4 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

4 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

5 hari lalu

Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.

Baca Selengkapnya