Sertifikat yang Harus Dikantongi Pengelola Bandara NYIA
Reporter
Muh. Syaifullah (Kontributor)
Editor
Rini Kustiani
Minggu, 21 April 2019 09:09 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - New Yogyakarta International Airport atau NYIA mulai beroperasi pada Senin, 29 April 2019. Sebelum memulai aktivitas sebagaimana bandara internasional lainnya, banyak syarat yang harus dipenuhi dan mendapatkan sertifikasi dari berbagai institusi.
Baca: Bandara NYIA Yogyakarta Beroperasi Mulai 29 April 2019
Bandara NYIA telah mendapat Sertifikat Bandar Udara atau SBU dari Kementerian Perhubungan dan kantor keimigrasian yang dibagun juga sudah mendapat sertifikat dari Direktorat Jenderal Keimigrasian, Kementerian Hukum dan HAM. Dua sertifikat itu diterima oleh PT Angkasa Pura I sebagai pengelola NYIA pada Senin, 15 April 2019.
“Setelah melalui beberapa proses verifikasi baik dari Kementerian Perhubungan ataupun juga Aviation Security atau Avsec, NYIA dinyatakan lolos untuk bandar udara," kata juru bicara proyek NYIA, Agus Pandu Purnama, Sabtu, 20 April 2019. "Dengan sertifikat tersebut maka NYIA sudah layak dan boleh digunakan untuk penerbangan."
Sesuai rencana, penerbangan pertama di New Yogyakarta International Airport akan dilakukan pada 29 April 2019. Sebelumnya, di hari Jumat, 26 April 2019 akan diadakan uji coba pendaratan pertama dengan pesawat Garuda Indonesia yang membawa 175 penumpang.
Setelah sampai di bandara NYIA yang terletak di Kulon Progo, para penumpang akan menggunakan berbagai sarana transportasi, misalnya kereta api dan bus Damri hingga tujuan masing-masing di Yogyakarta, Borobudur, sampai Bandara Adisutjipto di Kota Yogyakarta.
Baca juga:
NYIA Dongkrak Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Candi Borobudur
Sebaliknya, para penumpang itu juga bakal melakukan simulasi menuju bandara NYIA dari berbagai titik asal, misalnya Magelang, Borobudur, Kebumen, dan Bandara Adisutjipto dengan menggunakan bus Damri atau kereta api dari Stasiun Yogyakarta maupun Stasiun Maguwo. "Kami akan menghitung berapa waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke tujuan," kata Agus Pandu.