Pertunjukan tari kecak di Pura Uluwatu, Bali. Tempo/Tulus Wijanarko
TEMPO.CO, Jakarta - Polemik naik turun harga tiket pesawat membuat pelancong perlu menyiasati perjalanan wisata. Jika ingin ke Bali, jalan darat mungkin bisa jadi alternatif pilihan. Apa yang harus diperhatikan?
Menuju Bali lewat darat ada beberapa hal positif. "Misalnya, bisa melihat (pemandangan) lebih banyak," kata Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Bali I Ketut Ardana, kepada TEMPO.CO, Selasa, 15 Januari 2018.
Ia menjelaskan keunggulan perjalanan darat banyak cerita yang didapatkan wisatawan dari mengamati pemandangan. Menurut Ardana, wisatawan mancanegara juga ada yang melakukan perjalanan jalur darat menuju Bali. Ilustrasi gadget dan aplikasi untuk traveling "Tapi biasanya mereka punya waktu yang panjang," ujarnya. Karena itu, Ardana wanti-wanti, jika waktu tak cukup panjang, mungkin perjalanan ke Bali lewat darat akan melelahkan, sehinga wisatanya menjadi tak maksimal.
Ihwal harga tiket pesawat yang tidak menentu naik-turun, atau cenderung mahal, menurut Ardana agen perjalanan wisata perlu menyiasati. "Membuat paket yang berbeda, dan tidak mahal," katanya. Tapi, jelas proses tersebut tidak mudah dan butuh waktu. Sementara kebutuhan seseorang untuk berlibur, tentu tak bisa menunggu.
Baca juga: Tiket Pesawat Garuda Diturunkan, Catat Rute Penerbangannya
KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen
2 hari lalu
KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen
EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.