Bunga Rafflesia berkembang dalam kurun waktu tertentu. Keberadaannya seakan tersembunyi selama berbulan-bulan di dalam tubuh inangnya. Bunga langka ini hanya mekar selama seminggu. TEMPO/Iqbal Lubis
TEMPO.CO, Jakarta - Belasan komunitas konservasi di Provinsi Bengkulu membentuk forum peduli konservasi untuk melestarikan lingkungan. "Ada 19 komunitas dan lembaga yang bergabung dalam Forum Peduli Konservasi Bengkulu ini,” kata Koordinator Forum Peduli Konservasi Bengkulu Sofian Ramadhan di Bengkulu, Senin, 24/12.
Forum tersebut, kata Sofian, berfungsi sebagai wadah kolaborasi, komunikasi dan jejaring. Ia mengatakan forum itu terbagi dalam lima kelompok konservasi, yakni pelestarian bunga langka Rafflesia arnoldii dan Amorphophallus sp, pelestari ekosistem mangrove, pelestari hutan, pelestari satwa langka gajah Sumatera dan harimau Sumatera.
Sofian mengatakan salah satu kesepakatan yang dihasilkan adalah menggelar jambore konservasi sebagai sarana pertemuan tahunan antar-komunitas. “Tujuannya sebagai media tukar pengetahuan dan informasi tentang aktivitas konservasi."
Pembina Forum Peduli Konservasi, Agus Susatya mengatakan para pegiat konservasi di Bengkulu bergerak atas kesadaran pelestarian lingkungan yang tinggi. Itu yang perlu didukung dengan meningkatan kapasitas mereka.
Pada Senin lalu forum menggelar kegiatan seminar. Pertemuan sehari itu didukung Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung. Beberapa materi ditujukan untuk meningkatkan kapasitas pegiat konservasi dalam menulis, fotografi dan promosi objek ekowisata melalui media sosial.
"Kegiatan ini akan diteruskan untuk meningkatkan kapasitas pegiat konservasi," kata dosen Jurusan Kehutanan Universitas Bengkulu ini.
KKP Perkuat OECM untuk Perluasan Kawasan Konservasi
29 hari lalu
KKP Perkuat OECM untuk Perluasan Kawasan Konservasi
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) terus mendorong tercapainya target 30 persen perluasan kawasan konservasi di tahun 2045.