Merinding Dengar Cerita Algojo di Huta Siallagan Pulau Samosir

Reporter

Tempo.co

Jumat, 14 September 2018 11:35 WIB

Batu kursi persidangan menjadi ciri dari Kampung Adat Siallagan yang berada di Ambarita, Kabupaten Samosir. (shutterstock)

TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak pelajaran di masa lalu, dan ada juga catatan yang membuat orang bisa merinding. Seperti ketika saya mengunjung Huta Siallagan, di Pulau Samosir, Sumatera Utara.

Huta Siallagan adalah kampung adat Suku Batak Toba yang masih bertahan di Ambarita, Kabupaten Samosir. Terdiri dari 8 rumah adat Suku Batak Toba, kemudian batu kursi persidangan - tempat raja dan para pejabat memutuskan hukuman untuk seorang yang melakukan kejahatan. Kemudian, ada juga makam Raja Siallagan dan turunannya.

Yang paling menarik tentunya adalah batu kursi persidangan. Dan inilah yang menjadi ciri khas dari Huta Siallagan atau Kampung Sialagan ini. Berada di sebuah benteng yang tidak terlalu tinggi, wisatawan akan masuk ke pintu gerbang yang hanya muat untuk satu orang. Di depan mata, langsung terlihat deretan rumah adat Batak Toba yang tiap ukirannya penuh makna. Rumah bolon namanya, hanya ada sekitar 8 rumah di sana.

Rumah adat Batak kuno di kampung Siallagan, Ambarita, Samosir, Sumatera Selatan. TEMPO/Tony Hartawan

Tak jauh dari deretan rumah, ada sebuah pohon, di bawahnya ada meja dan kursi-kursi dari batu. Nah, itulah batu kursi persidangan. Tempat ini, raja dan para petinggi memutuskan suatu perkara.

Advertising
Advertising

Yang bikin merinding, adalah hukuman yang dijatuhkan. Ada hukum pasung dan hukum pancung. Untuk tindak kejahatan yang berat tentunya hukum pancung. Menurut pemandu yang menemani saya, hukuman pancung menjadi ciri dari hukuman di Huta Siallagan, dan inilah yang membuat saya langsung merinding. Ada lokasi khusus untuk pemancungan, dan ada algojo khusus juga.

Sebelumnya dipancung ada prosesi khusus bagi pelaku kejahatan yang bisa membuat kuduk langsung merinding. Karena di masa lalu, orang banyak mempunyai "ilmu", maka perlu langkah untuk menghilangkan kemampuan khusus itu. Kulit pelaku kejahatan pun disayat lantas lukanya diberi air jeruk nipis. Inilah ramuan yang dipercaya menghapuskan ilmunya dan hukuman pancung pun bisa dilaksanakan dengan sekali tebas.

Saya pun ditunjukkan seperti apa langkah si algojo oleh sang pemandu. Semakin merinding tentunya. Namun, jangan khawatir semuanya hanya menjadi jejak sejarah yang menarik disimak di kampung adat ini. Tak ada wajah seram dari para algojo, yang ada wajah ramah para pemandu dan tentunya penjaja suvenir.

Berita terkait

Menko Luhut Pandjaitan Targetkan Pulau Samosir Jadi Destinasi Wisata Premium

25 Februari 2024

Menko Luhut Pandjaitan Targetkan Pulau Samosir Jadi Destinasi Wisata Premium

Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan Pulau Samosir, Sumatera Utara, menjadi destinasi wisata premium.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ruteng Pu'u, Kampung Adat di Flores yang Dikunjungi Capres Ganjar Pranowo

30 Januari 2024

Mengenal Ruteng Pu'u, Kampung Adat di Flores yang Dikunjungi Capres Ganjar Pranowo

Selain kekayaan alamnya, Kampung Adat Ruteng Pu'u juga terkenal akan sejarah dan kekayaan budayanya.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Pulau Sibandang di Danau Toba Sembari Edukasi Wisata Berbasis Konservasi

26 Januari 2024

Menjelajah Pulau Sibandang di Danau Toba Sembari Edukasi Wisata Berbasis Konservasi

Pulau Sibandang menjadi bagian penting dalam pengembangan Destinasi Super Prioritas Danau Toba.

Baca Selengkapnya

Icip-icip Beras Singkong Alias Rasi di Kampung Adat Cirendeu Dekat Bandung

25 November 2023

Icip-icip Beras Singkong Alias Rasi di Kampung Adat Cirendeu Dekat Bandung

Masyarakat Kampung Adat Cirendeu mempertahankan beras singkong yang disingkat rasi sebagai makanan pokok sejak 1924

Baca Selengkapnya

8 Deretan Aktivitas Menarik Saat Wisata di Danau Toba

5 Oktober 2023

8 Deretan Aktivitas Menarik Saat Wisata di Danau Toba

Danau Toba, salah satu destinasi wisata terpopuler di Indonesia, menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan.

Baca Selengkapnya

Telusuri Misteri Kampung Adat Nusantara: Baduy, Kampung Ciptagelar hingga Cikondang

2 Oktober 2023

Telusuri Misteri Kampung Adat Nusantara: Baduy, Kampung Ciptagelar hingga Cikondang

Berikut beberapa kampung adat yang bisa Anda kunjungi, antara lain di kampung Baduy, kampung ciptagelar hingga Cikondang

Baca Selengkapnya

BREAKING NEWS: Polri, TNI, dan BP Batam Memaksa Masuk Kampung Adat di Rempang, Warga Terluka dan Ditangkap

7 September 2023

BREAKING NEWS: Polri, TNI, dan BP Batam Memaksa Masuk Kampung Adat di Rempang, Warga Terluka dan Ditangkap

Aparat gabungan TNI, Polri, dan BP Batam mulai masuk pada pukul 10.00 wib pagi. Ribuan warga menunggu di Jembatan 4, Pulau Rempang.

Baca Selengkapnya

Gelar Demo di Depan Kantor BP Batam, Masyarakat Melayu Bersatu Tolak Pengusuran untuk Proyek Perusahaan Tomy Winata

23 Agustus 2023

Gelar Demo di Depan Kantor BP Batam, Masyarakat Melayu Bersatu Tolak Pengusuran untuk Proyek Perusahaan Tomy Winata

Masyarakat Melayu bersatu menggelar demo di depan Kantor BP Batam untuk menolak relokasi 16 kampung adat tua di Pulau Galang dan Pulau Rempang.

Baca Selengkapnya

Menikmati Perjalanan Budaya di Kampung Tradisional Bena di Kabupaten Ngada

5 Juli 2023

Menikmati Perjalanan Budaya di Kampung Tradisional Bena di Kabupaten Ngada

Kampung Adat Bena di Kabupaten Ngada, NTT, telah menjadi ikon wisata Ngada yang mendunia, jauh sebelum destinasi wisata lain bermunculan di kabupaten.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Unik Danau Toba, Tempat Kejuaraan Dunia F1 Powerboat 2023

22 Februari 2023

6 Fakta Unik Danau Toba, Tempat Kejuaraan Dunia F1 Powerboat 2023

Ketika liburan ke Sumatera Utara tidak lengkap rasanya jika tidak mampir ke Danau Toba. Simak fakta unik tentang Danau Toba.

Baca Selengkapnya