Oleh-oleh Murah di Labuan Bajo: Kopi Juria hingga Kue ala Bugis

Sabtu, 13 Januari 2018 09:43 WIB

3. Seorang pedagang oleh-oleh makanan tradisional di Pasar We Kesambi, Manggarai Barat, Flores. Tempo/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Melancong ke Labuan Bajo tak lengkap rasanya kalau pulang tanpa mengantongi buah tangan. Memang banyak alternatif oleh-oleh yang bisa dibeli kala wisatawan melancong di kota paling barat Pulau Flores itu, semisal songkek atau kain tenun dan patung-patung komodo.

Baca juga:

Terumbu Karang Labuan Bajo Dilaporkan Mengalami Kerusakan

Meresapi Keheningan di Pulau Tak Berpenghuni di Kenawa

Selembar kain songkek atau tenun dibanderol mulai Rp 300 ribuan. Sedangkan patung komodo dijual berkisar Rp 200 ribuan. Bagaimana jika pelancong hanya memiliki bujet terbatas ala backpacker?

Advertising
Advertising

Sewaktu mengunjungi Labuan Bajo pada 9 Januari 2018, Tempo menemukan empat oleh-oleh yang bisa menjadi alternatif buat para backpacker berbujet minim, seperti berikut ini.

  1. Kopi Juria di Kedai Kopi Mane

Ini adalah kopi andalan masyarakat Flores, khususnya Manggarai Barat. Juria ditanam di dataran tinggi--dengan ketinggian mencapai 1.200 meter di atas permukaan laut. Kebun-kebun kopi juria bisa ditemukan di Ruteng, Manggarai Barat. Jarak tempuhnya 134 kilometer dari Kota Labuan Bajo.

Kopi juria unik lantaran hanya dipanen dua tahun sekali. Juria punya karakter malt, lemon, chocolate, dan clean after taste. Juga sweet mellow, yang merepresentasikan sifat orang Flores pada umumnya.

Kopi ini banyak diperdagangkan di wilayah Manggarai. Salah satunya Labuan Bajo. Di pulau yang terkenal dengan komodonya ini, juria bisa dibeli di salah satu warung kopi andalan masyarakat sekitar, yakni Kopi Mane.

Lokasi Kopi Mane tak jauh dari Bandar Udara Komodo. Kira-kira jaraknya 300 meter. Kopi yang dikemas sebagai oleh-oleh bisa dibawa dalam bentuk bean atau biji. Ada pula yang sudah di-grind. Per 100 gram juria dijual Rp 100 ribu. Tamu juga bisa langsung mencicipi juria di sana. Baristanya, seorang perempuan asal Ruteng, Wenti, bakal menyeduh kopi dengan racikan yang pas.

2. Kompiang Theresa. Kompiang dan kopi di Kopi Mane, Labuan Bajo. Tempo/Francisca Christy Rosana

Kue yang terbuat dari gandum dan wijen ini memang jadi pasangan yang pas untuk minum kopi. Teksturnya padat dan rasanya berpadu, antara gurih dan manis. Kompiang sebetulnya merupakan penganan yang biasa disantap orang Manggarai—khususnya Labuan Bajo--untuk sarapan.

Kompiang banyak dijual di pasar, baik pasar ikan maupun pasar sayuran. Bisa juga ditemui di kedai-kedai kopi. Namun salah satu kompiang yang enak dan legendaris adalah yang dijual di Toko Theresa. Lokasinya di Jalan Wae Mata, jalur yang menghubungkan Labuan Bajo dan Ruteng. Kue berukuran sebesar bola kasti ini tahan tiga hari bila ditaruh di ruangan dengan suhu normal. Sedangkan kalau masuk ke lemari penyejuk, kue ini bisa bertahan hingga tujuh hari. Kompiang di toko tersebut dijual Rp 1.000 per biji. Sebelum menyantap, kompiang kudu digoreng hingga kecokelatan.

3. Bapalaya ala Bugis

Kue bapalaya atau bepalaya—sering juga disebut nepalaya—sebenarnya merupakan kue khas Bugis. Bapalaya umum ditemukan di Labuan Bajo lantaran di kota pelabuhan tersebut banyak dijumpai permukiman orang-orang Bugis. Mereka merantau ke Labuan Bajo dan akhirnya menetap lama, membentuk kantong-kantong perkampungan. Karena itulah, bapalaya akhirnya membumi di Labuan Bajo.

Sama seperti kompiang, kue yang terbuat dari bahan utama berupa tepung beras, ketan, gula merah, dan wijen ini merupakan pasangan minum kopi yang serasi. Bapalaya tahan selama tujuh hari. Maka itu, cocok menjadi salah satu alternatif buah tangan.

Pun harganya tak mahal-mahal amat. Cuma Rp 10 ribu per 8-10 biji. Kue bapalaya bisa dibeli di pasar Tempat Pelelangan Ikan Labuan Bajo atau pasar sayur Wae Kesambi.

4. Jintan di Pasar Wae Kesambi

Setali tiga uang dengan bapalaya, jintan adalah makanan ringan yang racikannya diciptakan oleh orang-orang Bugis. Kue ini selalu dijual berdampingan dengan bapalaya. Bentuknya mirip dengan bagelan atau roti kering, hanya potongannya lebih kecil.

Jintan terbikin dari tepung terigu, telur, gula pasir, jintan, soda kue, dan mantega cair. Rasanya manis dan teksutrnya renyah.

Penganan ini tahan hingga sepuluh hari. Hanya, harus disimpan di stoples lantaran gampang remuk. Sebungkus jintan dijual seharga Rp 10 ribu. Umumnya, jintan dijual di Pasar Wae Kesambi.

Berita terkait

Kasus Sengketa Tanah di Labuan Bajo, Kejaksaan NTT: Kerugian Rp 1,3 Triliun

15 Januari 2021

Kasus Sengketa Tanah di Labuan Bajo, Kejaksaan NTT: Kerugian Rp 1,3 Triliun

Kejati NTT mengatakan kerugian negara dalam kasus korupsi penjualan aset atau sengketa tanah milik pemerintah 30 hektare di Labuan Bajo Rp 1,3 T

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Tanah Labuan Bajo yang Seret Nama Karni Ilyas dan Gories Mere

8 Januari 2021

Fakta-fakta Kasus Tanah Labuan Bajo yang Seret Nama Karni Ilyas dan Gories Mere

Kejati NTT menempatkan dua saksi kasus sengketa di Labuan Bajo yakni Karni Ilyas dan Gories Mere, sebagai pembeli yang beritikad baik.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kejaksaan Soal Penyitaan Hotel di Kasus Tanah yang Seret Karni Ilyas

19 Desember 2020

Penjelasan Kejaksaan Soal Penyitaan Hotel di Kasus Tanah yang Seret Karni Ilyas

Kejati NTT menyita sebuah Hotel CF Komodo dan Cahaya Adrian dalam kasus sengketa tanah yang menyeret jurnalis senior, Karni Ilyas dan Goris Mere

Baca Selengkapnya

Jokowi: Labuan Bajo Jangan Campur Aduk dengan Menengah ke Bawah

29 November 2019

Jokowi: Labuan Bajo Jangan Campur Aduk dengan Menengah ke Bawah

Presiden Jokowi meminta Labuan Bajo dikelola sebagai destinasi wisata super premium.

Baca Selengkapnya

Sarapan Kompiang, Dorayaki Asal Flores Teman Spesial Minum Kopi

7 Maret 2018

Sarapan Kompiang, Dorayaki Asal Flores Teman Spesial Minum Kopi

Kue kompiang adalah camilan khas Manggarai dan bisa ditemui di banyak tempat di sana.

Baca Selengkapnya

Hotel Internasional Dibangun di Labuan Bajo Jelang IMF-World Bank

4 Maret 2018

Hotel Internasional Dibangun di Labuan Bajo Jelang IMF-World Bank

Dua hotel berkelas internasional sedang dibangun di Kota Labuan Bajo, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Yaitu Hotel Ayana dan Hotel Marina.

Baca Selengkapnya

Pulau Kelor Labuan Bajo, Tak Sekadar untuk Persinggahan

19 Februari 2018

Pulau Kelor Labuan Bajo, Tak Sekadar untuk Persinggahan

Biasanya Pulau Kelor disinggahi pelancong sebelum mereka mendarat di kota, atau, menjadi tempat "pemanasan" sebelum berlayar.

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Momentum Agenda IMF 2018, Labuan Bajo Akan Dipercantik

9 Februari 2018

Manfaatkan Momentum Agenda IMF 2018, Labuan Bajo Akan Dipercantik

Pemerintah gencar membangun kawasan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, menjelang digelarnya annual meeting IMF 2018.

Baca Selengkapnya

Disiapkan untuk Sidang IMF, Persiapan Labuan Bajo Baru 70 Persen

12 Januari 2018

Disiapkan untuk Sidang IMF, Persiapan Labuan Bajo Baru 70 Persen

Pemerintah mengebut persiapan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata baru karena akan disuguhkan pada peserta sidang IMF di Bali, Oktober 2018.

Baca Selengkapnya

Menpora Akan Bikin Program 'Atletik Masuk Desa' di NTT  

24 Mei 2016

Menpora Akan Bikin Program 'Atletik Masuk Desa' di NTT  

Kemenpora menetapkan sepakbola sebagai program unggulan di Papua dan atletik di NTT

Baca Selengkapnya