Ritual Nyepi ala Tanjungjabung Timur

Reporter

Minggu, 17 Maret 2013 14:18 WIB

Ogoh-ogoh sosok Rahwana dipersiapkan saat akan diarak di Silang Monas, dalam menyambut perayaan Hari Raya Nyepi di Jakarta, Senin (11/3). Ogoh-ogoh sebagai perlambang kejahatan diarak umat Hindu pada Hari Pangrupukan atau satu hari sebelum nyepi. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jambi - Perkampungan warga di Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi, Kamis malam pekan lalu, gelap gulita. Tidak ada cahaya lampu, juga nyala api.

Suasana di perkampungan itu layaknya Nyepi di Bali. Saat itu warga Nipah Panjang sedang melakukan ritual rapih taman sebagai salah satu rangkaian acara tolak bala. Sementara tokoh agama khusyuk memimpin upacara, ribuan warga menyisir Sungai Bulut, anak Sungai Batanghari, dari hulu hingga ke hilir. Di tengah kegelapan malam itu, mereka mengumandangkan zikir.

Setelah sampai di bagian hilir sungai, zikir diakhiri setelah terdengar azan subuh. Sejurus kemudian warga diperbolehkan menyalakan lampu maupun api. Suasana perkampungan kembali terang benderang.

Ritual belum berakhir. Keesokan harinya, yakni pada Jumat malam, warga menggelar ritual sedekah kampung yang dihadiri para tetua adat maupun tokoh masyarakat. Perhelatan diakhiri dengan makan bersama beragam suguhan.

Camat Nipah Panjang, Saparudin, mengatakan, ritual tolak bala berlangsung setiap tahun. "Sudah dilakukan sejak puluhan tahun oleh warga Nipah Panjang, khususnya yang bermukim di sepanjang Sungai Bulut, yang merupakan anak Sungai Batanghari," katanya akhir pekan lalu.

Ritual ini bermula dari serangan wabah malaria sekitar tahun 1960, banyak warga yang meninggal dunia. Warga bahkan sudah berobat ke Kota Jambi. Menempuh perjalanan melalui laut dan sungai berhari-hari. Biaya yang besar pun dihabiskan. Namun wabah tak kunjung mereda, melainkan semakin meluas.

Tokoh adat dan masyarakat bermusyawarah untuk mengatasinya. Akhirnya disepakati dilakukan ritual tolak bala dengan melibatkan seluruh warga. ”Intinya, ini adalah ritual budaya dan agama,” ujar Saparudin.

Ritual tolak bala ini pun sudah menjadi agenda tahunan di Kabupaten Tanjungjabung Timur untuk menarik wisatawan berkunjung ke daerah di pesisir timur Jambi itu. Apalagi masih banyak jenis ritual lainnya. Di antaranya, pemanggilan buaya kuning dari Sungai Bulut, meski kini jarang dilakukan. ”Kami senang karena ritual tolak bala masih terus dilestarikan,” ucap Bujang, 58 tahun, salah seorang warga Nipah Panjang.

SYAIPUL BAKHORI

Berita terkait

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

4 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

8 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

44 hari lalu

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

51 hari lalu

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.

Baca Selengkapnya

Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul

Baca Selengkapnya