TEMPO.CO , Makassar : Ayam Palummara mungkin sedikit terdengar asing di telinga, namun buat penikmat kuliner sepertinya harus mencoba salah satu menu terbaru ini.
Sebelum dimasak, ayam direndam selama sehari dengan bumbu bawang putih, bawang merah, ditambah dengan daun pandan, sere, dan juga kelapa parut yang disangrai. Ayam, yang menjadi bahan utama masakan ini, dibakar setelah sebelumnya direndam bumbu Pallumara.
Masakan ini menjadi menu andalan Hotel Aston Makassar, disajikan bersama perasan jeruk, rice butter, dan juga acar. Chef Hotel Aston, Tata Subayat, mengatakan masakan yang dibuatnya ini disesuaikan dengan lidah orang Makassar.
"Tidak ada bumbu yang dikurangi. Hanya saja, kami menginovasikan masakan khas tradisional dengan menganti bahan utamanya Ikan dengan ayam yang dibakar setelah sebelumnya direndam seharian. Ayam baru dibakar jika order datang," ujar Tata yang ditemui Kamis, 6 September 2012.
Tata menjelaskan, Ayam Pallumara ini disajikan bersama rice butter atau seperti nasi goreng yang dicampur dengan mentega ditambah acar yang dapat menambah kenikmatan.
"Acar dengan rasa asam dan manis, dicampur bersama bawang bombay, potongan nenas, dan cabe ini menjadi ciri khas dari menu Ayam Pallumara, terutama warna kuning dari ayam tersebut,"kata Tata.
Rasa gurih dari ayam ditambah rasa asam dan manis dari acar, kemudian nasi mentega, menjadi satu komponen lengkap dari Ayam Palummara ini. "Yang menjadi khas kan adalah bumbu yang telah meresap dalam ayam tersebut dan juga acarnya," kata Tata.
Dengan Ayam Palummara ini setidaknya salah satu masakan khas Makassar ternyata dapat diganti bahan utamanya untuk dijadikan masakan baru. Biasanya masakan ini menggunakan ikan sebagai bahan baku utamanya, bukan ayam. Namun, Tata mengingatkan untuk tidak melenceng dari bumbu asli masakan tersebut.
"Tidak akan mengurangi cita rasa masakan tersebut asalkan bumbu asli dari masakan tersebut tidak dikurangi, bahkan bisa lebih enak, seperti menganti dengan ampela ayam atau bisa ikan. Beberapa waktu lalu saya mencoba coto dengan lidah sapi dan rasanya lebih enak. Konro pun bisa namun tetap jangan mengurangi ciri khas dari bumbu tersebut," ungkap Tata.
Satu porsi Ayam Palummara ini harganya Rp 45 ribu. Begitu juga Ayam Betutu Makassar harga satu porsinya sama.
Tata yang merupakan chef asal bandung ini menyatakan bahwa untuk beradaptasi dengan penikmat masakan khas Makassar yang menjadi tamu hotel tidak cukup sulit, karena sebelumnya sudah diberitahu bahwa rata-rata orang Makassar suka rasa yang asam-asam.
Untuk Ayam Betutu Makassar misalnya, masakan yang berasal dan menjadi ciri khas dari Bali, untuk menu ini Tata memadukannya dengan bumbu-bumbu Makassar sehingga yang didominankan adalah cita rasa Makassar.
"Hampir sama dengan Ayam Palummara. Kalau yang ini bumbunya yang agak pedas. Bumbu yang dikombinasi itu seperti sere, bawang putih, bawang merah, bawang bombay dengan rasa asam yang berasal dari yoghurt, kemudian di marinade," katanya.
Semuanya sama, hanya terletak pada rasa ayamnya saja. "Tidak ada yang menjadi perbedaan ciri khas hanya pada rasa ayam, nasi dan acarnya juga sama," ungkap Tata.
Public Relation Manager Hotel Aston Makassar, Kezia Maureen Sugianto, mengatakan untuk September ini ada dua menu makanan, Ayam Palummara dan Ayam Betutu Makassar. Sedangkan untuk makanan penutupnya ada Mille Feuille. Ada juga Tsunami Cocktail dan Banana Smoothies Mocktail.
Keiza menambahkan bahwa setiap bulan Hotel Aston menyiapkan menu-menu andalan yang berlatar ciri khas menu Makassar. "Ini sebagai ciri khas untuk memberikan cita rasa yang baru dengan tetap mempertahankan ciri dari Makanan tersebut. Bulan depan kami juga akan mengeluarkan menu baru, jadi ditunggu saja," kata dia.
IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI
Berita Lainnya:
Festival Budaya Kotagede Digelar Akhir Pekan Ini
Trik Jualan Pariwisata Ala Korea
Teror Pengaruhi Pariwisata Solo
Plang Malioboro Bukan Sekadar Penunjuk Arah
Yogyakarta Diusulkan Jadi Kota Budaya Dunia
11 Negara Ikuti Festival Perahu Naga di Makassar
Mari Ramaikan Museum Bahari Jakarta
Jelajah Museum Korea, Gwangju National Museum
Libur Lebaran, Turis Bromo Mencapai 15 Ribu Orang
Pulau Morotai Akan Dijadikan Cagar Budaya