TEMPO.CO, Jepara - Terumbu karang di Perairan Laut Jepara, Jawa Tengah, mulai diminati wisatawan. Hal ini terjadi setelah upaya nelayan setempat melakukan transplantasi atau penyambungan terumbu karang membuahkan hasil.
"Kami memang masih merintis destinasi wisata baru yang lokasinya berada kawasan Pulau Panjang Jepara, setelah transplantasi terumbu karang mulai mendatangkan berbagai jenis ikan," kata Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Jogoloyo Jepara Mustain di Jepara, Selasa, 29/8.
Untuk sementara, kata dia, wisatawan yang berminat dari kalangan komunitas. Mereka ditawarkan untuk mengunjungi destinasi wisata baru dan melakukan aktivitas snorkeling atau selam permukaan.
Ia berharap, lewat mereka destinasi wisata baru tersebut akan ikut dipromosikan ke sesama teman komunitas.
Jenis ikan yang mulai muncul di antara terumbu karang tersebut, kata dia, cukup banyak, di antaranya ada ikan badut, kete-kete, serta berbagai jenis ikan hias.
Untuk keperluan snorkeling, katanya, sudah disediakan peralatannya, termasuk pemandunya dari kalangan nelayan sendiri. "Pemandu wisata snorkeling sudah mengantongi setifikat, sehingga keahliannya tidak diragukan lagi dalam melakukan snorkeling," ujarnya.
Ia mencatat, ada empat anggota Pokwaswas Jogoloyo yang mengikuti pelatihan snorkeling dan sudah mengantongi sertifikat sehingga layak menjadi pemandu.
Untuk kedalaman air yang menjadi objek wisata bawah laut, kata dia, berkisar 2,5 meter hingga 5 meter.
Selain menyediakan wisata bawah laut, katanya, wisatawan juga bisa memancing ikan karena disediakan peralatan memancing.
"Kami juga menyiapkan kamera khusus untuk pengambilan gambar di dalam air, sehingga wisatawan tidak perlu khawatir akan melewatkan momen spesial tersebut," ujarnya.
Wisatawan yang berkunjung, kata dia, juga ikut diedukasi soal pentingnya menjaga terumbu karang.
Untuk kegiatan transplantasi atau penyambungan terumbu karang, kata dia, masih terus dilanjutkan dengan menggandeng sejumlah pihak. Sejauh ini sudah puluhan unit transplantasi terumbu karang sejak dilakukan tahun 2012 lalu.
ANTARA