TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Dahono Adji mengatakan bahwa Suaka Margasatwa Cikepuh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, cocok untuk translokasi satwa langka badak Jawa (Rhinoceros sondaicus).
Baca: Populasi Badak Jawa Terus Bertambah, Kini Mencapai 63 Ekor
"Rekomendasi para ahli sudah matang (soal itu)," kata Bambang, Selasa, 16 Mei 2017, saat peluncuran kampanye penyelamatan badak Sumatera oleh Tim Badak atau Konsorsium Konservasi Badak Sumatera bersama Kementerian di Jakarta.
Badak Jawa menjadi salah satu dari lima spesies paling langka di dunia dan dikategorikan terancam punah (critically endangered) oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN). Saat ini badak Jawa hanya memiliki satu habitat di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).
Satwa bercula satu ini juga masuk Apendiks I Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) karena jumlahnya di alam yang sangat sedikit. "Diperkirakan kini hanya ada 67 individu," ujar Bambang.
Dari data sebelumnya, tercatat jumlah mereka hanya 60, lalu bertambah tujuh individu. Jumlah 67 itu sudah termasuk kelebihan kapasitas, bisa terjadi karena perkawinan satu kerabat (inbreeding).
Baca: Sulitnya Menghitung Badak Jawa
Karena itu, ia mengatakan translokasi perlu segera dilakukan, dan persiapan pelaksanaannya juga terus dimatangkan. Salah satu yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar Suaka Margasatwa Cikepuh. "Mengingat perambahan juga masih sering terjadi di sana," kata Bambang.
Cikepuh layak untuk translokasi karena lokasi tersebut merupakan kawasan konservasi dan merupakan suaka margasatwa. Cikepuh memang tidak begitu luas, hanya sekitar 8.127 hektare (ha). Namun, menurut Bambang, secara biofisik lokasi ini memiliki kriteria sama atau mirip dengan TNUK.
Secara internasional lokasi tersebut juga diakui sehingga akan lebih mudah melakukan translokasi badak Jawa yang keberadaannya menjadi perhatian dunia.
ANTARA