TEMPO.CO, Bangkok -Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal perbatasan dan imigrasi sempat dikritik dalam The Global Summit World Travel and Tourism Council yang diadakan di Bangkok, Thailand. Presiden World Travel and Tourism Council David Scowsill mengatakan setiap orang punya hak untuk keliling dunia.
"Ketakutan yang diciptakan dengan membagi kita berdasarkan ras dan agama seolah mengabaikan fakta bahwa setiap manusia unik," kata David di Bangkok, Thailand, Kamis, 27 April 2017.
Sesaat dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat, Trump melarang warga dari tujuh negara Muslim masuk Negeri Abang Sam. Dia juga berniat membangun tembok di perbatasan negeri itu dengan Meksiko agar tak ada imigran yang menyeberang secara ilegal.
Menurut David, aksi menutup perbatasan adalah awal dari pikiran yang tak terbuka. Padahal, perjalanan dan pariwisata membuat warga dunia bisa menikmati tempat yang damai dan mempelajari kebudayaan yang baru.
Bepergian, dia menambahkan, bukan monopoli segelintir orang. "Saya percaya kegiatan bepergian dan berwisata adalah hak mendasar setiap orang, tak peduli agama, ras, gender, usia, dan orientasi seksual," kata David.
The Global Summit World Travel and Tourism Council 2017 juga mengundang David Cameron, Perdana Menteri Inggris 2010-2016. Selain itu Menteri Pariwisata Arief Yahya juga hadir sebagai panelis. Bos AirAsia Tony Fernandes dan Menteri Pariwisata Thailand Kobkarn Wattanavrangkul turut menjadi salah satu Pembicara dalam forum ini.
RAYMUNDUS RIKANG (Bangkok)