TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan kondisi sebagian besar tanaman mangrove di pesisir pantai Tanah Air kurang baik. "Berdasarkan data, tanaman mangrove yang kondisinya kurang baik mencapai 52 persen, sedangkan yang masih baik tercatat hanya 48 persen," ujar Siti, saat menghadiri penanaman bibit mangrove di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu, 22 April 2017.
Ia mengungkapkan, luas tanaman mangrove di Tanah Air mencapai 3,49 juta hektare tersebar pada 257 kabupaten/kota. Sedangkan setiap tahun terdapat ratusan ribu hektare kondisinya mengalami penurunan.
Baca Juga:
Kerusakan itu disebabkan berbagai faktor, seperti adanya reklamasi, polusi, budi daya yang tidak memperhatikan lingkungan, dan perubahan iklim, sehingga suhu bumi naik dan air laut juga naik dan terjadi rob. "Secara umum kondisi lingkungan di pesisir pantai memang cukup berat, namun pemerintah secara bertahap tetap berupaya memperbaikinya," kata Siti.
Menurut Siti, Presiden selalu berpesan agar rakyat diberi kesempatan untuk mengelolanya. Sebab, mereka memiliki nilai lokal yang baik dan aturan-aturan yang baik. Karena itu pemerintah sedang melakukan penataan, sehingga tidak ada lagi kecurigaan dan lain-lain.
Menurut dia, reklamasi bukan hal yang buruk, asalkan secara lingkungan juga baik dan memberikan dampak positif secara sosial dan ekonomi kepada masyarakat.
"Wilayah pesisir memang menjadi daya tarik untuk dijadikan tempat permukiman."
"Semakin banyak penduduk yang bermukim di wilayah pesisir, maka semakin banyak tekanan terhadap lingkungan sekitar, selain adanya tekanan dari alam," ujarnya lagi.
Menurut Siti, upaya untuk mengelola pesisir menjadi sangat penting dan mangrove merupakan ekosistem pesisir yang dianggap paling produktif di dunia. "Perannya cukup banyak, dari penyediaan nutrien, tempat pemijahan jenis ikan tertentu, daerah asuhan ikan, serta menjaga daerah pesisir dari abrasi," ujarnya lagi.
Selain itu, kata dia, tanaman tersebut menyimpan karbon yang tidak merusak struktur atmosfer," ujarnya.
Upaya untuk menjaga lingkungan pesisir, kata dia, tidak ada pilihan lain, selain harus berbagi peran mengelola bentang alam (lanskap) dari pantai sampai ke puncak-puncak gunung.
ANTARA