TEMPO.CO, Ternate - Peluang Maluku Utara (Malut) untuk unggul dalam bidang wisata mancing cukup besar. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Maluku Utara, Buyung Rajilun mengatakan provinsi itu memiliki 1.474 pulau dengan kekayaan laut yang melimpah. "Minat wisatawan untuk mancing di Malut pun cukup tinggi," kata dia, di Ternate, Rabu, 29/03.
Baca: Tak Hanya Sekadar Hobi, Ini Manfaat Memancing
Salah satu cara peemrintah setempat untuk meningkatkan kunjungan pelancong itu adalah dengan menggelar lomba mancing. Bahkan, tahun ini akan diadakan sebanyak tiga kali. Buyung mengatakan pada tahun lalu ada 4000 lebih peserta yang mendaftar.
"Tahun lalu di Morotai dari 4.000 lebih peserta, panitia hanya menerima 116 orang baik domestik maupun manca negara karena keterbatasan sarana. Namun jumlah kunjungan wisatawan mencapai ribuan, meningkat dratis saat pelaksanaan lomba," kata Buyung.
Kali ini lomba mancing akan dihelat di tiga kabupaten berbeda. Pada 18-20 Mei 2017 diadakan di Halmahera Timur, 27-29 Juli 2017 di Pulau Morotai dan kegiatan Widi International Fishing Tournament (WIFT) yang rencananya berlangsung 25-29 Oktober 2017 di Halmahera Selatan.
Baca: Halmahera Selatan akan Gelar Lomba Mancing Pertama ...
Puncak lomba mancing di Malut, memperebutkan Piala Presiden yang titik mancingnya dipusatkan di Pulau Widi, Halmahera Selatan. Pulau ini dikenal dengan hamparan pasirnya yang luas dan putih sejauh memandang.
"Pulau Widi sangat layak dijadikan spot mancing bertaraf internasional," kata Buyung.
Bahkan, ikan-ikan yang diincar pemancing, seperti, Bobara (Trevally Fish) dan lainnya, banyak terdapat di sekitar Pulau Widi karena karang bawah lautnya masih alamiah. Panitia bakal menyediakan 50 kapal nelayan untuk peserta mancing. "Nanti ditambah lagi ribuan perahu nelayan," kata Buyung.
ANTARA