Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Catatan Perjalanan Wartawan Tempo Menyusuri Guyana  

image-gnews
Sungai Kouro, Guyana. TEMPO/Lestantya Baskoro
Sungai Kouro, Guyana. TEMPO/Lestantya Baskoro
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Guyana di Amerika Selatan, menawarkan dua pengalaman wisata yang bertolak belakang, tapi sama asyiknya. Di sana kita dibawa menikmati keprimitifan hutan Amazon berikut sungainya, sekaligus kemajuan peradaban manusia berupa peluncuran satelit ke ruang angkasa.

Ruas jalannya yang panjang, sepi, panas, sungai yang membelah kota, dan hamparan hutan di kanan-kiri jalan mengingatkan  pada tempat-tempat di Kalimantan Tengah, tempat asal saya .  

Guyana, ke negara bekas  jajahan Prancis inilah, tiga pekan lalu saya bertandang untuk menyaksikan peluncuran satelit Telkom 3S milik PT Telkom Tbk. Satelit tersebut diberangkatkan dari Guiana Space Center, pusat peluncuran satelit yang dikelola  oleh The European Space Agency, The French Space Agency, dan Arianespace.Peluncuran satelit Telkom 3 S, di Guyana (Tempo/LR Baskoro)

Negeri seluas sekitar  83 ribu kilometer persegi (luas Pulau Jawa 126.700 kilometer persegi) ini memang dikenal sebagai tempat peluncuran roket. Dari Guyana saja sudah diluncurkan sekitar 500 satelit atau separuh dari jumlah satelit yang berseliweran di luar angkasa.

Ada aturan penting jika hendak masuk Guyana, yakni  harus mendapat vaksin demam kuning. Vaksin ini untuk menangkal virus yang disebarkan nyamuk yang ada di Guyana. Jika menembus kulit, si virus akan menyerang hati, jantung, dan pencernaan. Nah, saat masuk Guyana, kita wajib menunjukkan dokumen yang menerangkan sudah mendapat vaksin demam kuning. 

Negara ini diduduki Prancis sejak 1604 dan kemudian silih berganti dijajah  Inggris, Belanda, dan Spanyol. Maka  tak heran, bahasa sehari-hari sebagian besar penduduknya adalah bahasa Prancis, begitu pula dengan berbagai petunjuk di ruang publik. Sejumlah petugas imigrasi yang saya temui di bandara bahkan tak mengerti bahasa Inggris.

Selanjutnya: Melongok Pulau Iblis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

1 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

1 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

2 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar. Foto: Canva
8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar.


4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

4 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

Destinasi Wisata di Kepulauan Canary terus diserbu turis, membuat warga lakukan aksi mogok makan. Berikut 4 tujuan wisata unggulan di sana.


Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

4 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

Warga Kepulauan Canary lakukan mogok makan akibat membludaknya turis. Begini profil Kepulauan Canary di wilayah Spanyol.


Warga Kepulauan Canary Mogok Makan Justru karena Wisatawan Membludak, Ini Alasannya

4 hari lalu

Suasan kota Gran Canaria di Kepulauan Canary. Foto: @m_etn
Warga Kepulauan Canary Mogok Makan Justru karena Wisatawan Membludak, Ini Alasannya

Warga Kepulauan Canary, Spanyol melakukan mogok makan justru saat terjadi lonjakan wisatawan. Apa alasannya?


Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

6 hari lalu

Lebaran Topat di Lombok Barat 2023 (dok. Dinas Pariwisata Lombok Barat)
Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

Lebaran Topat tahun ini akan digelar pada hari Rabu, 17 April 2024


Menjelang Akhir Masa Jabatan, Sandiaga Uno Akan Berbicara di Sidang Umum PBB

10 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dalam wawancara dengan wartawan di halaman kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Senin, 8 April 2024. Sumber: Istimewa
Menjelang Akhir Masa Jabatan, Sandiaga Uno Akan Berbicara di Sidang Umum PBB

Pada lebaran kedua, Sandiaga Uno akan bertolak ke New York City untuk berbicara di sidang umum PBB membahas transformasi pariwista Indonesia.


KKP Atur Kuota Wisata di Kawasan Konservasi Nasional

13 hari lalu

KKP Atur Kuota Wisata di Kawasan Konservasi Nasional

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengatur sistem kuota untuk aktivitas pariwisata alam perairan di dalam Kawasan Konservasi Nasional.


105 Obyek di Banyuwangi Dapat Prioritas Pengamanan saat Lebaran, Terbanyak di Tempat Wisata

15 hari lalu

Pagelaran seni sendratari
105 Obyek di Banyuwangi Dapat Prioritas Pengamanan saat Lebaran, Terbanyak di Tempat Wisata

Sebanyak 105 obyek di Kabupaten Banyuwangi bakal mendapatkan prioritas pengamanan selama musim mudik lebaran.