TEMPO.CO, Kupang - Pos lintas batas di Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 27 Desember 2016 lalu, kini dimanfaatkan warga sebagai tempat berwisata.
Wisatawan yang berkunjung ke pos lintas batas itu bukan hanya berasal dari Indonesia, tapi juga dari Timor Leste. Sehingga setiap hari libur atau Minggu pos perbatasan itu ramia dikunjungi warga untuk berfoto dan ajang kumpul bersama keluarga.
Pos lintas batas di Motaain yang dibangun dengan dana Rp 82 miliar itu memiliki gedung yang megah sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Para pengunjung mulai dari anak-anak hingga orang dewasa memadati pos yang berada di Desa Silawan, Kabupaten Belu itu.
Para wisatawan berkumppul di beberapa titik, seperti di gerbang utama Indonesia- Timor Leste, taman bungga serta monumen Pancasila yang berada ditengah kompleks tersebut.
Salah satu wisatawan lokal, Noven Garhapung, rela jauh-jauh dari Kupang ke perbatasasan Timor Leste hanya ingin menyaksikan pos lintas batas tersebut. "Kami sekeluarga datang untuk melihat pos lintas batas, sekalian beriwisata," ujarnya, Minggu, 22 Januari 2016.
Dia mengatakan dengan dibagunnya pos lintas batas itu menjadi kebanggan tersendiri bagi dirinya sebagai orang Indonesia, karena adanya perhatian presiden untuk memperbaiki wajah Indonesia dari wilayah perbatasan.
Dia berharap dengan dibagunnya pos tersebut pelayanan dan pengamanan di batas negara semakin baik dan diperketat, sehingga tidak terjadinya penyeludupan barang-barang ilegal yang marak terjadi di pintu perbatasan Indonesia- Timor Leste. "Semoga megahnya pos ini diikuti dengan pelayanan yang baik serta pengamanan yang ketat," katanya.
YOHANES SEO