Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rumah Adat, Tujuan Alternatif Wisata Di Bali  

image-gnews
Puluhan pengunjung memadati pemandangan pura Pura Ulun Danu di Danau Beratan, Bedugul, Bali, 14 Desember 2016. Selain wisatawan domestik objek wisata ini juga dipadati wisatawan asing. TEMPO/Fajar Januarta
Puluhan pengunjung memadati pemandangan pura Pura Ulun Danu di Danau Beratan, Bedugul, Bali, 14 Desember 2016. Selain wisatawan domestik objek wisata ini juga dipadati wisatawan asing. TEMPO/Fajar Januarta
Iklan

TEMPO.CO, Denpasar -Pulau Bali tak hanya menawarkan pesona pantai saja. Tetapi ada tujuan wisata berbeda yang tak kalah mempesona. Datanglah ke Desa Penglipuran, Kecamatan Kubu, Kabupaten Bangli. Dan anda akan menemukan dertan rumah adat yang sebagian terbuat dari bambu di sana. Usianya bahkan sudah ada yang mencapai 100 tahun lebih.

Desa ini berjarak 45 kilometer dari Kota Denpasar ke arah timur. Persisnya menuju Bukit/Pantai Kintamani. Memang tak semua rumah adat terbuat dari bambu, sebagian sudah ada yang dibuat dari dari batu bata dan kayu. Ratusan rumah itu terbagi ke dalam rumpun-rumpun rumah, masingmasing berjumlah 6 atau 7 rumah. Di setiap rumpun itulah ada satu yang terbuat terbuat dari bambu.

Untuk memasuki setiap rumpun rumah itu, wisatawan harus melewati "angkul-angkul" (pintu gerbang khas Bali). Desa adat yang dirancang khusus untuk wisata itu diresmikan sebagai desa wisata sejak tahun 1995 oleh Menteri Pariwisata saat itu, Soesilo Soedarman.

Selain angkul-angkul, juga ada bangunan suci (merajan), dapur, tempat tidur (bale), ruangan tamu, lumbung (tempat menyimpan padi) dan kamar mandi.

"Desa kami memang berada di kawasan hutan bambu,” kata Nanglibat 76 tahun, warga Penglipuran  yang memiliki rumah bambu. Itulah yang menjelaskan kenapa rumah adat di sana dibanun dari bambu. Ya, sepertiga dari 112 hektare luas desa itu memang merupakan hutan bambu.

Nanglibat mewarisi rumah bambunya dari sang ayah. Sedangkan ayahnya mendapatkannya dari kakek Nanglibat. Saat itu, ayahnya menyebut usia rumah bambu itu sudah 90 tahun. Sehingga kalau dihitung dari kakeknya hingga ayahnya, rumah itu tentu telah berusia lebih dari satu abad.

Berkat perawatan yang memadai, rumah adat Nanglibat masih terlihat masih bagus. "Ada dua rumah bambu saya, dan salah satunya saya ganti atapnya dari ilalang menjadi genteng, karena lapuk," tutur bapak dari dua anak yang bekerja sebagai petani di desa seberang, Desa Kubu.

Hal lain yang baru adalah ruangan tamu atau "Bale Delod" yang disulap menjadi toko cindera mata karya warga setempat. Cindera mata yang dipajang antara lain kain tenunan tradisional.

Rumah adat di sini diperkirakan sudah ada sejak abad XI. Perkiraan it didasarkan adanya bangunan suci (pelinggih) "Ratu Sakti Mas Pahit" di sekitar Desa Penglipuran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tujuan wisata lainnya adalah Pura "Di Atas Air" Beratan. Pura ini terletak di Danau Beratan, Bedugul, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, yang di dalamnya ada pura "di atas air" di tengah Danau Beratan, Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali.

"Panoramanya sangat bagus," ucap Ashilah, wisatawan asal Surabaya. Menrut seorang tukang foto komersial kebanyakan wisatawan mancanegara yang datang dari Australia China, India, dan beberapa negara ASEAN.

Danau di daerah berhawa sejuk yang berjarak sekitar 65 km ke arah utara Kota Denpasar itu pernah masuk dalam 20 besar objek wisata danau tercantik di dunia versi "The Huffington Post", sebuah laman berita asal Amerika Serikat.

Pura Danu Beratan juga menjadi pusat kegiatan ritual masyarakat sekitarnya, terutama "Melasti". Ini adalah upacara membersihkan "pratima" (benda suci yang disakralkan) mengawali perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka yang digelar tahunan.

Biasaya kegiatan ritual itu dilakanakan pada bulan Maret setiap tahun. Tentu sa upacara itu juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Pada saat upacara akan hadir sekelompok penabuh irama "bleganjur" menyertai iring-iringan umat Hindu mengusung "pratima" dari sejumlah Desa Adat (Pekraman) di sekitarnya.

ANTARA

Baca juga: 

Pengacara Ahok: Kami Akan Hancurkan Kredibilitas Saksi 
Soal Fatwa MUI Penistaan Agama Ahok, Ini Komentar Gus Nuril

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal yang Harus Dihindari Turis Asing saat Berwisata ke Tempat Suci di Bali

14 hari lalu

Ketahui hal yang harus dihindari turis asing saat berwisata ke tempat suci di Bali. Jika dilanggar bisa menimbulkan konsekuensi dalam kehidupan. Foto: Canva
Hal yang Harus Dihindari Turis Asing saat Berwisata ke Tempat Suci di Bali

Ketahui hal yang harus dihindari turis asing saat berwisata ke tempat suci di Bali. Jika dilanggar bisa menimbulkan konsekuensi dalam kehidupan.


30 Tempat Wisata di Bali Terkini, Populer di Kalangan Wisatawan

12 Desember 2023

Umat Hindu mengantre memasuki pura saat akan melaksanakan persembahyangan pada Hari Suci Siwaratri di Pura Tanah Lot, Tabanan, Bali, Jumat 20 Januari 2023. Persembahyangan di Pura yang berlokasi di tengah laut tersebut berjalan lancar dengan memperhitungkan pasang surutnya air laut. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
30 Tempat Wisata di Bali Terkini, Populer di Kalangan Wisatawan

Tujuan paling populer wisatawan adalah Pulau Bali yang identik dengan keindahan alam dan budaya.


6 Tips Liburan Pertama ke Bali agar Tidak Boros

4 Desember 2023

Tips liburan pertama ke Bali yang paling utama adalah melakukan riset mendalam tentang wisata alam dan kebudayaan di Bali. Berikut informasinya. Foto: Canva
6 Tips Liburan Pertama ke Bali agar Tidak Boros

Tips liburan pertama ke Bali yang paling utama adalah melakukan riset mendalam tentang wisata alam dan kebudayaan di Bali. Berikut informasinya


Mengenal Jenis Kopi Tradisional di Bali Pulina, dari yang Paling Kuat hingga Manis

27 November 2023

Berbagai jenis kopi Arabica Kintamani yang disajikan di Bali Pulina. Kamis, 23 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Mengenal Jenis Kopi Tradisional di Bali Pulina, dari yang Paling Kuat hingga Manis

Berikut ini 4 jenis kopi khas Bali dengan proses yang berbeda-beda dari tanaman biji kopi arabika Kintamani.


5 Spot Ayunan di Bali, Menantang Adrenalin demi Lihat Panorama Menakjubkan

18 Juli 2023

Ayunan atau swing di Bali (Pixabay)
5 Spot Ayunan di Bali, Menantang Adrenalin demi Lihat Panorama Menakjubkan

Saat jantung berdebar karena adrenalin meningkat, mata disuguhi pemandangan alam Bali yang menakjubkan. Mau coba?


5 Desa di Bali yang Ramai Dikunjungi karena Keindahan Alam dan Budayanya

17 Juli 2023

Penglipuran Village Festival (PVF) diihelat saban awal Desember, festival ini menjadi daya tarik wisatawan mancanegara. Dok. Kemenparekraf
5 Desa di Bali yang Ramai Dikunjungi karena Keindahan Alam dan Budayanya

Selain Desa Penglipuran yang terkenal dengan kebersihan dan konsep arsitekturnya, terdapat beberapa desa di Bali yang tak kalah indah.


Setelah Kartu Saku, Bali Buat Barcode Berisi Larangan dan Kewajiban Wisatawan Asing

24 Juni 2023

Ilustrasi wisatawan asing di Indonesia. Dok. Kemenparekraf
Setelah Kartu Saku, Bali Buat Barcode Berisi Larangan dan Kewajiban Wisatawan Asing

Larangan dan kewajiban bagi wisatawan asing di Bali itu disediakan dalam tiga bahasa.


Soal Wacana Larangan Pendakian Gunung di Bali, Sandiaga Uno Sebut Demi Jaga Kesucian

19 Juni 2023

Wisatawan menyaksikan matahari terbit pertama tahun 2021 di Desa Pinggan, Kintamani, Bangli, Bali, Jumat 1 Januari 2020. Kawasan wisata alam dengan pemandangan Gunung Agung, Gunung Batur dan Gunung Abang tersebut menjadi salah satu lokasi di Pulau Dewata yang dikunjungi wisatawan untuk menyaksikan matahari terbit pertama tahun 2021. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Soal Wacana Larangan Pendakian Gunung di Bali, Sandiaga Uno Sebut Demi Jaga Kesucian

Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan rencana larangan itu demi menjaga kesucian gunung di Bali yang juga kerap menjadi lokasi ritual.


Langkah Bali Cegah Perilaku Nakal WNA, Terbitkan Surat Edaran Hingga Bentuk Satgas

7 Juni 2023

Personel Satlantas Polres Badung menindak warga negara asing (WNA) yang melanggar aturan lalu lintas di kawasan Canggu, Badung, Bali, Kamis 9 Maret 2023. Jajaran Polda Bali terus melakukan penindakan berupa tilang manual di berbagai titik kawasan wisata di Pulau Dewata menyusul maraknya WNA yang melanggar aturan berlalu lintas. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Langkah Bali Cegah Perilaku Nakal WNA, Terbitkan Surat Edaran Hingga Bentuk Satgas

Tak mau perilaku buruk terus-menerus dilakukan oleh WNA, Pemerintah Provinsi Bali pun mengambil langkah untuk mengatasi masalah tersebut.


BPS Bali Catat Jumlah Kunjungan Wisman Sudah Mendekati Masa Sebelum Pandemi Covid-19

6 Juni 2023

Wisatawan mancanegara berbaur dengan umat Hindu yang melakukan ritual melukat atau pembersihan diri pada hari Banyu Pinaruh di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali, Ahad, 21 Mei 2023. Ritual tersebut digelar setiap enam bulan sekali yakni sehari setelah Hari Raya Saraswati oleh umat Hindu untuk menyucikan dan membersihkan diri serta pikiran secara spiritual dengan melakukan ritual pembersihan diri di laut maupun sumber mata air suci lainnya. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
BPS Bali Catat Jumlah Kunjungan Wisman Sudah Mendekati Masa Sebelum Pandemi Covid-19

Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali terjadi sejak dua bulan terakhir dan dipengaruhi beberapa faktor.