TEMPO.CO, Jakarta -Bukan hal yang aneh lagi jika pola diet yang kita anut ikut liburan saat kita berlibur. Tak heran jika liburan biasanya identik dengan kata gendut. Berat badan pasti bertambah. Tapi menurut Direktur Nutrisi dari Georgia State University, Atlanta Chris Rosenbloom, Anda tak perlu resah dengan suasana tersebut. “Jangan takut makan banyak,” kata sosok yang juga dikenal sebagai juru bicara American Dietetic Association, seperti yang ditulis salah satu artikel di WebMD.
Terpenting, menurutnya adalah Anda harus menikmatinya. “Enjoy everything,” ujar Rosenbloom. Artinya, kalau mau makan, tak perlu khawatir gemuk. Karena aktivitas jalan-jalan dari tempat ke tempat akan membantu membakar ekstra kalori yang masuk.
Kalau mau lebih aman, pilih makanan-makanan lokal. Roti buatan rumahan, misalnya. Biasanya produknya jarang yang mengandung mentega atau bahan-bahan lain yang berkalori tinggi. Buah serta sayuran lokal juga biasanya menarik untuk dicicipi.
Masalahnya, adalah kalau liburan hanya diisi dengan leyeh-leyeh saja di tempat tidur sambil baca buku. Atau hanya naik turun mobil melihat-lihat tempat tertentu. Nah, kalau begitu, soal makanan memang harus dijaga ketat, apalagi kalau punya bakat gemuk.
Untuk yang melakukan perjalanan lewat udara. Pilih penerbangan yang banyak menyediakan alternatif menu. Penerbangan yang bagus, biasanya menyediakan menu pilihan, khusus untuk orang Asia, untuk bayi, makanan rendah kalori, vegetarian, dan lain-lain.
Yang gemar makan di resto, sebaiknya pilih menu yang masakannya disajikan dengan cara dibakar, dikukus, direbus. Makanan ini biasanya lebih sehat. Jangan lupa juga soal porsi, sebaiknya pesan yang ukurannya kecil. Kalau tidak ada? Berbagilah dengan partner makan Anda saat itu.
SUSANDIJANI
Baca Juga:
1. Rahasia Liburan Ekstra Nyaman
2. Enam gaya liburan yang wajib dilakukan tahun ini
3. Tiga tujuan wisata yang tak boleh dilewatkan