TEMPO.CO, Singapura - Jumlah pergerakan penumpang asal Indonesia di Bandara Changi, Singapura, pada semester I 2016 naik 7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sepanjang 2015, total pergerakan penumpang dari dan ke Indonesia melalui bandara tersebut mencapai 7 juta pergerakan. Sedangkan jumlah pengunjung asal Indonesia yang datang ke Changi mencapai 2,7 juta orang pada 2015.
“Pasar penumpang yang besar ini ditunjang oleh faktor kedekatan dan kuatnya konektivitas kedua negara,” kata Dennis Yim, Asisstant Vice President, Divisi Komunikasi Pemasaran dan Korporat, Changi Airport Group, saat menerima kunjungan wartawan asal Indonesia, Jumat, 18 November 2016.
Dia mengimbuhkan, per 1 Oktober 2016, konektivitas dari Singapura ke Indonesia telah mencakup 13 kota, 1.010 penerbangan per pekan, dan 11 maskapai penerbangan. Tiga kota dengan tingkat kepadatan penumpang tertinggi adalah Jakarta (65.320 kursi per pekan), Denpasar (21.252 kursi), dan Surabaya (6.519 kursi).
“Keseluruhannya mencapai 106.401 kursi per pekan, yang menjadikan Changi sebagai air hub utama bagi Indonesia,” ujarnya.
Rute Jakarta-Singapura, Dennis berucap, saat ini juga merupakan rute internasional terpadat kedua dunia setelah rute Hong Kong-Taipei. Tingginya pergerakan penumpang dari dan ke Indonesia melalui Singapura ini sebanding dengan tingkat pembelanjaan di Changi.
“Penumpang asal Indonesia adalah pembelanja terbesar ketiga di Changi, setelah Cina dan Singapura,” katanya.
EFRI RITONGA
Baca juga:
Setiap 90 Detik, Satu Pesawat Terbang dan Mendarat di Changi
Pokemon Buka Perayaan Akhir Tahun Bandara Changi