TEMPO.CO, Padang - Para pembalap peserta Tour de Singkarak 2016 telah menjalani balapan sebanyak tujuh etape dengan jarak tempuh 928 kilometer. Mereka diberi kesempatan beristirahat satu hari di Kota Bukittinggi, Sabtu, 13 Agustus 2016.
Kota berhawa sejuk ini menawarkan banyak destinasi untuk memanjakan para pembalap dari 23 negara itu. Mereka bisa menikmati pelbagai destinasi wisata, seperti berkunjung ke Jam Gadang serta menikmati wisata alam Ngarai Sianok dengan keindahan lembah disertai dua tebing yang curam dan memanjang.
Selain menikmati keindahan alam, pembalap dan ofisial bisa mencicipi kuliner di kota ini, di antaranya nasi kapau, makanan yang berasal dari Nagari Kapau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Di sekitar Ngarai Sianok, pembalap juga bisa berburu itiak lado, yaitu bebek yang dimasak dengan cabai hijau. Pedas dan lezat.
Hingga etape tujuh ini, pembalap Iran, Amir Kolahdoiz, masih mendominasi. Pembalap Pishgaman Cycling Team ini telah membukukan catatan waktu 22 jam 51 menit 45 detik—catatan waktu total tercepat di antara pembalap-pembalap lain. Ia berhak atas yellow jersey.
Amir disusul pembalap Indonesia, Dadi Suryadi, dengan selisih waktu 1 menit 22 detik. Mereka terlihat mengontrol balapan ini untuk menjaga selisih waktu.
Adapun polkadot jersey juga diraih Amir. Ia mengumpulkan 62 poin hingga etape ketuju. Amir juga mempertahankan green jersey dengan 39 poin. Ia ditempel Saxon Irvine yang berada di urutan kedua dengan selisih 4 poin.
Sedangkan rompi putih kembali disematkan kepada Dadi Suryadi. Ia meninggalkan pembalap Indonesia lain dengan jarak waktu 15 menit 41 detik.
ANDRI EL FARUQI