TEMPO.CO, Bogor - Ada banyak pilihan lokasi wisata di Bogor untuk mengisi liburan keluarga pada akhir pekan. Salah satunya adalah Kebun Raya Bogor yang menjadi destinasi tujuan wisata di Kota Hujan. Bukan hanya untuk lokasi wisata, wahana ini memiliki juga menjadi tempat edukasi karena menjadi kebun penelitian yang dibangun pada masa kolonial Belanda.
Staf Humas Kebun Raya Bogor, Doni Darusalam, mengatakan untuk mendapatkan kepuasan wisata alam hutan yang berada di tengah kota, masyarakat hanya perlu membayar tiket Rp 14 ribu. "Sedangkan untuk pengunjung mancanegara atau turis asing harga tiket masuk sebesar Rp 25 ribu," katanya.
Banyak pengunjung Kebun Raya Bogor sengaja datang untuk melakukan penelitian tanaman dan pohon yang menjadi koleksi. "Kebun Raya Bogor adalah kebun raya tertua di Asia Tenggara yang juga memiliki koleksi tanaman terlengkap di dunia," kata Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Didik Widyatmoko. "Tempat ini menjadi pusat konservasi dan penelitian sejak masa penjajahan Belanda,"
Dengan luas 87 hektare, Kebun Raya Bogor saat ini memiliki koleksi pohon sebanyak 15 ribu spesies. Taman ini dibangun pada 1817 oleh C.G.C. Reinwardt, seorang botanis asal Jerman. Pada awal berdiri, kebun itu diberi nama Lands Plantentuin te Buitenzorg. Pada mulanya kebun ini hanya untuk percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan di Hindia Belanda.
Namun pada perkembangannya, Kebun Raya Bogor menjadi cikal bakal perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia dan sebagai wadah bagi ilmuwan terutama bidang botani di Indonesia. Untuk mengembangkan koleksi tanaman yang sesuai dengan iklim di Indonesia.
Sehingga ketika masyarakat berkunjung ke Kebun Raya Bogor, sama saja dengan berwisata di hutan konservasi juga hutan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan peninggalan masa penjajahan Belanda.
Karena begitu memasuki gerbang utama yang dijaga dua patung Ganesha, pengunjung bisa menyusuri Jalan Kenari, sesuai jenis pohon bernama latin Canarium commune yang banyak tumbuh, sampai di persimpangan pepohonan besar dari jenis angsana atau sono kembang, terdapat Tugu Lady Raffles, istri Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jawa pada 1811-1816. Tugu ini dibuat Raffles sebagai peringatan atas meninggalnya Lady Olivia Mariamne Raffles pada 1814, akibat penyakit malaria.
Di dalam kawasan Kebun Raya Bogor pengunjung dapat melihat megahnya Istana Bogor dikelilingi Kolam Gunting yang dipenuhi bunga teratai. Di seberang kolam ada pohon tertua di Kebun Raya Bogor yang ditanam pada 1823, yakni pohon leci atau Litchi chinensis yang khusus didatangkan dari Cina.
M. SIDIK PERMANA