TEMPO.CO, Mataram – Wisatawan mancanegara (wisman) ke Lombok, Nusa Tenggara Barat tidak perlu lagi memiliki visa. Mereka bisa masuk langsung menuju Lombok International Airport (LIA). Sesuai dengan keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 17 Tahun 2016 tertanggal 18 April 2016, LIA termasuk satu dari 124 pintu masuk bebas visa. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat Lalu Moh Faozal mengaku yakin, target 1,5 juta wisman yang berkunjung ke wilayahnya bisa bertambah hingga 20 persen.
"Bebas visa kunjungan diberikan kepada warga 165 negara,” kata Faozal, Senin, 2 Mei 2016.
Sebelumnya, Nusa Tenggara Barat menargetkan angka kunjungan mencapai tiga juta orang wisatawan, yang terdiri atas separuh wisatawan mancanegara dan separuhnya wisatawan Nusantara. Ini adalah bagian dari target nasional 12 juta orang wisman ke Indonesia.
Destinasi Mandalika Resort Lombok yang hendak dijadikan destinasi superioritas adalah bagian dari 10 destinasi yang hendak dijadikan “Baru” oleh Kementerian Pariwisata. Destinasi lainnya adalah Great Jakarta, Great Kepulauan Riau-Tanjung Lesung, Bintan, Batam, Great Jogja-Solo-Semarang, Golden Triangle Wakatobi-Bunaken-Raja Ampat, Bandung, Medan, Makassar, dan Banyuwangi.
Kementerian Pariwisata sudah menetapkan 10 negara sebagai asal wisman terbesar ke Indonesia. Mereka adalah Singapura (1.519.430), Malaysia (1.200.202), Cina (1.121.066), Australia (1.035.325), Jepang (492.077), Korea Selatan (338.671), India (271.252), Amerika Serikat (251.221), Prancis (202.651), Jerman (193.731), dan Belanda (166.824).
Kepala Cabang Silk Air Lombok Soepit Arif Bharata menyatakan kegembiraannya adanya bebas visa kunjungan tersebut. Silk Air yang melayani rute Singapura-Lombok sebanyak empat kali seminggu—Minggu, Senin, Rabu, Jumat—sebelumnya terisi 80 persen dari kapasitas 150 seat, sudah bisa meningkat menjadi 90 persen. “Saat ini musim surfing di Lombok. Alhamdulillah, tamu dari Eropa bisa semakin mudah ke sini,” ujar Soepit.
Untuk mempersiapkan dibukanya Mandalika Resort, Kementerian Pariwisata juga telah menyiapkan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok yang mulai tahun ajaran 2016 ini menerima 150 calon mahasiswa baru program Diploma 4 Pengatur Perjalanan, Diploma 3 Divisi Kamar, Diploma 3 Seni Kuliner, dan Diploma 3 Tata Hidang. “Separuh dari calon mahasiswa prioritas putra daerah Nusa Tenggara Barat yang direkomendasi,” ucap Faozal, yang juga ditunjuk sebagai pelaksana tugas Direktur Poltekpar.
SUPRIYANTHO KHAFID