Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kopi Gunung Puntang Juarai Kontes Kopi di Atlanta Amerika

image-gnews
Ilustrasi biji kopi. REUTERS/YT Haryono
Ilustrasi biji kopi. REUTERS/YT Haryono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Jangan remehkan kopi-kopi dari Jawa Barat. Kopi dari gunung Puntang, kawasan Bandung Timur, Jawa Barat menjadi jawara dalam ajang Specialty Coffee Association of America Expo di Atlanta, Amerika Serikat, 14-17 April 2016. Demikian siaran pers yang diterima Tempo.co, 22 April 2016.

Selain kopi dari gunung Puntang, ada lima jenis kopi dari Jawa Barat lainnya yang menjadi juara dalam kompetisi speciality coffee di Atlanta, Amerika Serikat. Sebelumnya, sebanyak 17 specialty coffee dari Indonesia yang akan dipamerkan dalam SCAA telah diuji oleh Caswells Coffee, lembaga kurator kopi dari Indonesia yang telah memiliki sertifikasi standar SCAA. Berbagai jenis specialty coffee tersebut telah lolos kurasi dengan cupping score lebih dari 83,5 poin. Jenis kopi dengan skor tertinggi, yakni 86,25 poin, adalah jenis Gunung Puntang.

Adapun beberapa kopi eksotik Jawa Barat yang dibawa ke ajang itu antara lain gunung Puntang (yang dirintis oleh Ayi Sutedja, juara), Mekar Wangi (Wildan, peringkat kedua), Malabar Honey (Slamet P, posisi keempat), Java Cibeber (Asep, urutan ke-9); West Java Pasundan Honey (Dedi Gunung Tilu, ke-11); Andungsari (Wildan, ke-17).

Jenis-jenis specialty coffee lainnya yang akan dibawa dalam SCAA adalah Mekar Wangi, Manggarai, Malabar Honey, Atu Lintang, Toraja Sapan, Bluemoon Organic, Gayo Organic, Java Cibeber, Kopi Catur Washed, dan Wes Java Pasundan Honey, Arabica Toraja, Flores Golewa, Redelong, Preanger Weninggalih, Flores Ende, dan Java Temanggung.

Menurut Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Indonesia dapat membenahi branding dan pemasaran kopi di pasar internasional dengan mengikuti ajang tersebut. Menurut Thomas, kopi Indonesia biasanya dipasarkan sebagai kopi Sumatera, kopi Sulawesi, kopi Jawa, kopi Bali, dan lain sebagainya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tapi tidak ada Indonesianya. Ke depan, kami menghimbau agar kita memasarkan Indonesianya dulu baru Balinya, Sumateranya, Jawanya, Sulawesinya, dan lain sebagainya. Penting bagi kita untuk punya national branding," kata Thomas awal April 2016.

Menurut Thomas, specialty coffee yang akan menjadi unggulan Indonesia dalam SCAA merupakan minuman kelas menengah. Kelas tersebut, kata dia, tengah tumbuh secara pesat. "Masa depan kopi sangat cerah. Indonesia seharusnya punya keunggulan yang luar biasa dari sini. Karena itu, perlu kami genjot dengan dukungan penuh pemerintah," katanya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kopi Dingin atau Panas, Mana Lebih Baik Manfaatnya?

15 Juli 2018

Secangkir kopi bersama filosofinya di Kafe and Bakery Soulbytes, Seminyak, Bali. (Foto: Instagram @soulbytesbali)
Kopi Dingin atau Panas, Mana Lebih Baik Manfaatnya?

Anda lebih suka minum kopi dalam keadaan panas atau dingin? Simak perbedaan manfaatnya.


Saatnya Merayakan Kopi

24 Maret 2018

ilustrasi kopi (pixabay.com)
Saatnya Merayakan Kopi

KOPI Nusantara telah menjadi tuan rumah di negeri sendiri.


Minum Kopi Bikin Panjang Umur: Mitos atau Fakta? Simak Riset Ini

12 Desember 2017

Ilustrasi pria  minum kopi. fadquip.com
Minum Kopi Bikin Panjang Umur: Mitos atau Fakta? Simak Riset Ini

Minum kopi merupakan ritual wajib bagi beberapa orang.


Hari Kopi Dunia, Sudah Tahu Kopi dari Lepehan Kera?

30 September 2017

Ilustrasi kopi. shutterstock.com
Hari Kopi Dunia, Sudah Tahu Kopi dari Lepehan Kera?

Tidak hanya kopi luwak yang biji kopinya sempat dicerna luwak. Toratima pun salah satu kopi yang sempat dicerna mamalia seperti kera.


Hari Kopi Sedunia, Ini Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika

29 September 2017

Menu Arabika Bali di Kopirock. John Arif
Hari Kopi Sedunia, Ini Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika

Ini adalah perbedaan kopi robusta dan arabika


Hari Kopi Sedunia, Tip Meroasting Biji Kopi Sesuai Selera

29 September 2017

Biji kopi yang usai dipanes, dicuci di
Hari Kopi Sedunia, Tip Meroasting Biji Kopi Sesuai Selera

Hari Kopi Sedunia sangat sayang dilewatkan tanpa belajar seluk-beluk perkopian, termasuk meroasting.


Hari Kopi Sedunia, Tip Meroasting Biji Kopi Sesuai Selera

29 September 2017

Biji kopi yang usai dipanes, dicuci di
Hari Kopi Sedunia, Tip Meroasting Biji Kopi Sesuai Selera

Hari Kopi Sedunia sangat sayang dilewatkan tanpa belajar seluk-beluk perkopian, termasuk meroasting.


Hari Kopi Sedunia, Apa Saja Cita Rasa Kopi?

29 September 2017

Kopi Indonesia dari berbagai daerah di First Crack Coffee Sunter. TEMPO | Astari Pinasthika Sarosa
Hari Kopi Sedunia, Apa Saja Cita Rasa Kopi?

Kebanyakan orang menilai kopi hanya dengan ?enak, pahit, mantap?. Padahal masih banyak cita rasa yang ditawarkan berbagai jenis kopi di Indonesia.


4 Langkah agar Kopi Tubruk Mencapai Taraf Nikmat Maksimal

10 September 2017

Ilustrasi kopi. TEMPO/Nita Dian
4 Langkah agar Kopi Tubruk Mencapai Taraf Nikmat Maksimal

Tip Trainer dari Barista Indonesia Coffee Academy dan Sekretaris Bidang Pelatihan dan Bisnis Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia.


Setelah 20 Menit dari Seduhan, Rasa Kopi Tubruk akan Berubah

10 September 2017

TEMPO/Sudaryono
Setelah 20 Menit dari Seduhan, Rasa Kopi Tubruk akan Berubah

Kopi yang sudah dingin, ekstrasi kafeinnya akan semakin banyak keluar.