TEMPO.CO, Ternate - Kunjungan wisatawan asing di Kota Ternate menjelang peristiwa gerhana matahari total pada Rabu, 9 Maret 2016, mulai meningkat. Data Pemerintah Kota Ternate hingga Minggu, 6 Maret 2016, sedikitnya sudah 571 wisatawan asing yang tiba di Kota Ternate atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 26 orang.
Sutupo Abdulah, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Ternate, mengatakan ratusan wisatawan asing yang mengunjungi Ternate rata-rata merupakan wisatawan yang berasal dari Australia, Jepang, Amerika, dan Eropa. Mereka tiba menggunakan jasa penerbangan dari Jakarta.
“Diprediksi puncak kunjungan akan terjadi besok atau sehari sebelum peristiwa gerhana, dan saat ini kunjungan wisatawan masih terjadi,” kata Sutopo kepada Tempo, Senin, 7 Maret 2016.
Menurut Sutopo, untuk menampung ratusan wisatawan, Pemerintah Kota Ternate telah menyiapkan 72 hotel dengan kapasitas 1.501 kamar dan 61 home stay yang tersebar di tiga kecamatan di Kota Ternate. Tak hanya itu, Pemerintah Kota juga sedang menjajaki kerja sama dengan PT Perusahaan Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) untuk menyediakan hotel apung dengan kapasitas 50 kamar standar.
“Kami juga menyediakan informasi tempat suvenir khas Ternate. Harapan kami, peristiwa gerhana ini bisa meningkatkan potensi wisata dan ekonomi Ternate,” tutur Sutopo.
Arifin Umasangadji, Ketua Panitia Ternate Solar Eclipse, mengatakan, untuk menyambut wisatawan asing, sejumlah pergelaran budaya—seperti Festival Legu Gam—telah disiapkan. Pemerintah Kota Ternate akan menyelenggarakan nonton bareng peristiwa gerhana matahari.
“Semua ini kami lakukan dalam rangka mempromosikan potensi wisata Kota Ternate. Beberapa event sudah berjalan,” ujar Arifin.
Di Maluku Utara, ada dua wilayah yang akan dilintasi gerhana matahari total pada 9 Maret 2016, yakni Kota Maba, Halmahera Timur, serta Kota Ternate. Untuk Kota Ternate, puncak gerhana diprediksi akan terjadi pada pukul 09.51 selama 2 menit 39 detik dengan ketinggian matahari 47,7 derajat.
BUDHY NURGIANTO