TEMPO.CO, Jakarta - Kebutuhan dana untuk merevitalisasi Kota Tua Jakarta mencapai Rp 200 miliar, dan semua tidak memakai dana APBD DKI Jaya, tapi dana program sosial alias CSR perusahan. Kepala Unit Pengelola Kawasan Kota Tua Jakarta Norviadi S. Husodo di Jakarta, Jumat, 4 Maret 2016, menyatakan proses revitalisasi Kota Tua Jakarta diharapkan dimulai tahun ini.
"Anggaran yang dibutuhkan untuk merevitalisasi Kota Tua sekitar Rp 200 miliar lebih. Saat ini, kami juga masih mencari perusahaan mana saja yang akan melakukan revitalisasi tersebut," ujar Norviadi.
Baca juga: Tak Berizin, Tempat Kos di Kota Tua Dirobohkan
Yang termasuk dalam daftar pekerjaan revitalisasi Kota Tua Jakarta itu adalah penataan kali, penataan trotoar, juga penataan lahan parkir bagi pengunjung di kawasan itu.
"Jadi semuanya akan dibuat terintegrasi, mulai penataan kali hingga penataan trotoar. Kemudian akan dibuat lahan parkir terpadu dari Jalan Cengkeh sampai Jalan Tongkol," tutur Norviadi.
Simak: 'Water, Sanitation & Cities', Kota Perlu Identitas Masa Lalu
Selain itu, kata Norviadi, dalam rencana revitalisasi, akan dilakukan relokasi dan sentralisasi bagi para pedagang kaki lima.
"Kami memastikan revitalisasi ini tidak berbenturan dengan konsep PT Pembangunan Kota Tua Jakarta atau Jakarta Old Town Revitalization Corporation karena kami lebih fokus ke sarana dan prasarananya," kata Norviadi.
ANTARA