TEMPO.CO, Purbalingga - Festival Gunung Slamet (FGS) akan dihelat pada 4–6 Juni 2015. Festival yang baru pertama kali digelar ini dipusatkan di Desa Wisata Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.
“Festival ini diagendakan menjadi ajang rutin tahunan untuk menarik wisatawan. Dengan festival ini juga kami menegaskan bahwa wisata di sekitar Gunung Slamet tetap aman meski status gunung itu masih Waspada,” kata Ketua Panitia Festival Gunung Slamet, Tridaya Kartika, Senin, 11 Mei 2015.
Ia mengatakan agenda festival dimulai pada 4 Juni 2015 mulai pukul 06.30–12.00 berupa prosesi pengambilan air dari Tuk Sikopyah dan kemudian diarak menuju Balai Desa Serang. Tuk Sikopyah merupakan mata air besar di lereng Gunung Slamet yang berada di wilayah Dusun III Desa Serang, Kecamatan Karangreja.
Selain menjadi sumber air kehidupan ribuan warga Purbalingga, Tuk Sikopyah juga menghidupi warga Kabupaten Pemalang. Kemudian pada Jumat mulai pukul 09.00–16.00 WIB digelar pentas seni budaya lokal dan pasar rakyat.
Di sela kegiatan ini juga akan dilakukan penanaman pohon turus gunung sepanjang jalur Sikopyah. Puncak festival jatuh pada Sabtu, 6 Juni 2015 mulai pukul 09.00 dengan acara wayang ruwat tunggal, prosesi pembagian air Sikopyah yang sebelumnya ditempatkan pada lodong air, kirab budaya dan hasil bumi, serta pada malam harinya digelar pentas seni kontemporer. Puncak festival ini digelar di kawasan rest area LA (Lembah Asri) Desa Wisata Serang.
Tridaya mengatakan festival akan mengangkat pariwisata Purbalingga dan potensi desa wisata yang ada di Purbalingga, khususnya desa wisata Serang. “Pariwisata Purbalingga sudah diperhitungkan menjadi bagian destinasi wisata di Jateng, sehingga melalui festival ini akan semakin memperkuat bahwa Purbalingga merupakan kota tujuan wisata,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Purbalingga Subeno mengatakan festival yang baru pertama kali digelar diharapkan akan menjadi ikon kunjungan wisata ke Purbalingga. Agenda ini juga menjadi perhelatan wisata di Jateng. Kemudian pada 2016 akan digelar kembali dengan dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, seperti pada Festival Serayu yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Dieng Culture Festival yang digelar Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.
ARIS ANDRIANTO