Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Purbalingga Gelar Festival Gunung Slamet  

Editor

Zed abidien

image-gnews
Gunung Slamet mengepulkan asap putih yang berbentuk cincin pada Kamis siang, 11 September 2014. Asap ini muncul tidak lama berselang setelah terjadi suara dentuman yang menggelagar hingga menggetarkan kaca Pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan sekitar 9,5 kilometer di utara puncak. TEMPO/Dinda Leo Listy
Gunung Slamet mengepulkan asap putih yang berbentuk cincin pada Kamis siang, 11 September 2014. Asap ini muncul tidak lama berselang setelah terjadi suara dentuman yang menggelagar hingga menggetarkan kaca Pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan sekitar 9,5 kilometer di utara puncak. TEMPO/Dinda Leo Listy
Iklan

TEMPO.CO, Purbalingga - Festival Gunung Slamet (FGS) akan dihelat pada 4–6 Juni 2015. Festival yang baru pertama kali digelar ini dipusatkan di Desa Wisata Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.

“Festival ini diagendakan menjadi ajang rutin tahunan untuk menarik wisatawan. Dengan festival ini juga kami menegaskan bahwa wisata di sekitar Gunung Slamet tetap aman meski status gunung itu masih Waspada,” kata Ketua Panitia Festival Gunung Slamet, Tridaya Kartika, Senin, 11 Mei 2015.

Ia mengatakan agenda festival dimulai pada 4 Juni 2015 mulai pukul 06.30–12.00 berupa prosesi pengambilan air dari Tuk Sikopyah dan kemudian diarak menuju Balai Desa Serang. Tuk Sikopyah merupakan mata air besar di lereng Gunung Slamet yang berada di wilayah Dusun III Desa Serang, Kecamatan Karangreja.

Selain menjadi sumber air kehidupan ribuan warga Purbalingga, Tuk Sikopyah juga menghidupi warga Kabupaten Pemalang. Kemudian pada Jumat mulai pukul 09.00–16.00 WIB digelar pentas seni budaya lokal dan pasar rakyat.

Di sela kegiatan ini juga akan dilakukan penanaman pohon turus gunung sepanjang jalur Sikopyah. Puncak festival jatuh pada Sabtu, 6 Juni 2015 mulai pukul 09.00 dengan acara wayang ruwat tunggal, prosesi pembagian air Sikopyah yang sebelumnya ditempatkan pada lodong air, kirab budaya dan hasil bumi, serta pada malam harinya digelar pentas seni kontemporer. Puncak festival ini digelar di kawasan rest area LA (Lembah Asri) Desa Wisata Serang.

Tridaya mengatakan festival akan mengangkat pariwisata Purbalingga dan potensi desa wisata yang ada di Purbalingga, khususnya desa wisata Serang. “Pariwisata Purbalingga sudah diperhitungkan menjadi bagian destinasi wisata di Jateng, sehingga melalui festival ini akan semakin memperkuat bahwa Purbalingga merupakan kota tujuan wisata,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Purbalingga Subeno mengatakan festival yang baru pertama kali digelar diharapkan akan menjadi ikon kunjungan wisata ke Purbalingga. Agenda ini juga menjadi perhelatan wisata di Jateng. Kemudian pada 2016 akan digelar kembali dengan dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, seperti pada Festival Serayu yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Dieng Culture Festival yang digelar Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.

ARIS ANDRIANTO

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan




Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

12 jam lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.


Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

2 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.


3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

50 hari lalu

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.


Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.


Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa


Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda


Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.


Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Festival budaya Bastar Dussehra di India (utsav.gov.in)
Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.


Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Festival Budaya Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Dok. BPPD NTB
Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.


Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Haeundae Beach, salah satu pantai yang populer di kota Busan. Selain jadi tujuan bisnis dan MICE, Busan juga menjadi kota wisata leisure. Foto: @the.rhodes.we.travel
Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.