Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Festival Sail Tomini dan Festival Boalemo Dibuka

image-gnews
Seorang atlet paramotor bermanuver dengan latar parade KRI saat gladi bersih Sail Raja Ampat 2014 di perairan Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, 22 Agustus 2014. ANTARA FOTO
Seorang atlet paramotor bermanuver dengan latar parade KRI saat gladi bersih Sail Raja Ampat 2014 di perairan Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, 22 Agustus 2014. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani berharap Sail Tomini 2015 memiliki dampak dalam jangka panjang bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat di kawasan itu.

"Sail Tomini ini jangan hanya seremonial saja, setelah dilaksanakan kemudian dilupakan," katanya dalam sambutan tanpa teks pada peluncuran Sail Tomini dan Festival Boalemo 2015 di Jakarta, Selasa 5 Mei 2015.

Karena itu, katanya, yang harus dipikirkan sebelum dan saat acara bahari internasional ini digelar adalah apa dampak jangka panjang bagi warga setempat, setelah kegiatan yang menyerap dana besar ini selesai digelar.

"Biasanya kan kepala-kepala daerah itu kalau mau ada Sail, yang diminta dan dikejar adalah pembangunan infrastruktur. Saya kira tidak cukup hanya itu, tetapi yang penting apa manfaat untuk rakyat yang bisa tetap dirasakan setelah acara ini selesai digelar," ucapnya.

Sail Tomini dan Festival Boalemo 2015, menurut dia, harus bisa mampu menghadirkan wisatawan baik nasional maupun internasional, sehingga dengan begitu, ekonomi kerakyatan akan bergerak dan terus terpacu.

"Kita harus syukuri bahwa dalam pencanangan Sail Tomini 2015, banyak sekali menteri yang hadir. Tidak seperti sail-sail sebelumnya. Ini menandakan bahwa menteri-menteri ini memiliki niat, visi dan misi yang sama soal Sail sehingga berjalan dengan baik sampai selesai," ujarnya.

Puan Maharani juga berharap Sail Tomini akan menjadi pola baru untuk sail-sail yang akan datang yang masih akan terus digelar pemerintah bersama rakyat.

Peluncuran Sail Tomini dan Festival Boalemo 2015 ditandai dengan pemukulan secara bersama-sama alat musik tradisional "Gimba" dari Sulawesi Tengah oleh sembilan Menteri Kabinet Kerja, dua gubernur dan dua bupati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kesembilan menteri tersebut adalah Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menkopolhukam, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Kominfo, Menteri Ristek dan Dikti, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Perindustrian, Menteri Pembinaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menpora, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Bupati Parigi Moutong Sulteng Samsurizal Tombolotutu dan Bupati Boalemo Gorontalo Rum Pagau.

Acara yang berlangsung meriah dan dipadati sekitar 1.000 warga ini juga dihadiri Kapolri, sejumlah duta besar negara sahabat, dan para anggota DPR dan DPD RI dari Sulawesi Tengah dan Gorontalo serta 16 kepala daerah dari kabupaten/kota yang terletak di Teluk Tomini, meliputi provinsi Sulteng dan Gorontalo.

Kabupaten Parigi Moutong ditetapkan menjadi tuan rumah Sail Tomini 2015 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2014 dengan lokasi puncak acara di Pantai Pangi, Kecamatan Parigi Utara, sekitar 75 kilometer sebelah barat Kota Palu, dan Kota Tiramita, Gorontalo sebagai tempat penyelenggaraan Festival Boalemo.

Upacara puncak kegiatan bahari internasional ini akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo pada 19 September 2015, sedangkan Festival Boalemo digelar 10 September 2015.

Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia Dedi H. Sutisna melaporkan bahwa terdapat 24 item acara yang akan digelar sebelum, saat puncak acara dan setelah Sail Tomini 2015 seperti upacara HUT ke-70 Kemerdekaan RI di pulau terluar, pelayaran lingkar Nusantara V, reli kapal layar, bhakti kesejahteraan rakyat Nusantara.

Berikutnya, lintas Nusantara remaja dan kapal pemuda Nusantara, ekspedisi riset kelautan, parade kapal perang dan kapal-kapal nelayan dan pentas-pentas seni dan budaya serta pameran sejumlah seminar ilmiah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

46 hari lalu

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.


Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.


Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa


Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda


Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.


Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Festival budaya Bastar Dussehra di India (utsav.gov.in)
Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.


Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Festival Budaya Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Dok. BPPD NTB
Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.


Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Haeundae Beach, salah satu pantai yang populer di kota Busan. Selain jadi tujuan bisnis dan MICE, Busan juga menjadi kota wisata leisure. Foto: @the.rhodes.we.travel
Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.


Festival LGBT Korea Selatan Dihadiri Puluhan Ribu Orang

2 Juli 2023

Peserta Festival Budaya Queer Seoul memegang bendera pelangi besar saat parade di Seoul, Korea Selatan, 1 Juli 2023. REUTERS/Minwoo Park
Festival LGBT Korea Selatan Dihadiri Puluhan Ribu Orang

Penyelenggara acara LGBT memperkirakan sekitar 35.000 orang mengikuti pawai tersebut.


Milad ke-215, Nantikan Kirab Agung Kasultanan Kacirebonan

10 Maret 2023

Pembukaan Festival Budaya 2023 memperingati Milad ke-215 Kasultanan Kacirebonan
Milad ke-215, Nantikan Kirab Agung Kasultanan Kacirebonan

Festival ini akan berlangsung selama 5 hari pada tanggal 9 -13 Maret 2023 di lingkungan Keraton Kacirebonan di Kota Cirebon, Jawa Barat.