TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta tak pernah kehabisan cerita. Mengutip sejumlah media massa yang terbit di Jakarta sejak 100 tahun lalu, ada saja peristiwa menarik yang terjadi di Batavia, saat itu.
Timah Hilang
Mengutip Bintang Betawi pada 7 April 1905. Ketika itu, Bintang Betawi membuat judul Tima di Goedang Indische Veem Hilang. Kisahnya, di Tandjoeng Prioek pada goedang Indische Veem soedah kehilangan satoe blok tima harganja f45. Ini perkara boleh dibilang heran betoel, sebab goedang Indische Veem ada di deket pada post mantri Boom dan post opas politie di pintoe kawat jang siang malem tida taoe di tinggalin kosong dan selamanja di taro orang djaga.
Maka boleh dibilang orang orang jang djaga disitoe tida ada goenanja, sehingga barang jang tersimpen di dalem goedang maling bisa tjolong. Apalagi kaloe orang bawa tjandoe gelap atawa barang jang belom di bajar bea, apa mantri Boom dan opas opas politie jang djaga disitoe djoega misti toetoep mata
Orang Belanda yang Sombong
Ada pula kisah lucu yang terjadi pada seorang Belanda, seperti dilansir Pemberita Betawi pada 7 April 1908. Judulnya: Mati Karena Salah Sendiri. Ceritanya, seorang Belanda di S. Sedang naik fiets. Roepa roepanja itoe Belanda sombong, tida ambil moemet soeara lontjeng tram diboenjikan beroelang oelang.
Maka ia maoe berbelok ke kanan, tetapi latjoer, karena tram keboeroe ladjoe tida dapat diberhentikan, kemoedian melanggar itoe Beld. Sehingga mendjadi maoetnja. Itoe dia!
Orang Cina Dilarang Mengamen
Mengutip Pembrita Betawi, 7 April 1908, "Politie soedah tahan doea orang Tjina jang mengamen maen soenglap dengen tida beroleh permisi dari kepala negeri. Tambahan poela sementara di periksa, njatalah jang merika tida poenja soerat idin aken berdiem di Hindia
EVAN | PDAT