Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Izin Konservasi Tareko Malang Dicabut

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO,  Malang-Taman Rekreasi Kota atau biasa disebut Tareko Kota Malang, Jawa Timur bakal berubah menjadi lembaga konservasi khusus aves atau burung. Status berubah setelah Kementerian Kehutanan bakal mencabut Lembaga Konservasi Tareko yang dikelola Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang.

"Surat perubahan status diajukan ke Kementerian Kehutanana 2012 lalu," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, Rabu 17 Juli 2013.

Sejumlah satwa koleksi Tareko yang dilindungi seperti Siamang, Landak, Kijang akan segera  diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam. Sedangkan sejumlah jenis burung dilindungi seperti kasuari, kijang sambar, burung rangkok, merak, kakatua, nuri bayan, kakatua raja, nuri kepala hitam, kakatua jambul kuning, elang Jawa dan elang Himalaya tetap dipertahankan. "Akan menjadi pusat pendidikan dan penangkaran burung," katanya.

Perawatan satwa dilindungi, katanya, membutuhkan anggaran besar. Sementara pemerintah memangkas biaya perawatan dari awalnya Rp 90 juta per tahun turun menjadi Rp 70 juta per tahun. Sementara biaya pakan seperti daging, sayur, rumput dan aneka bijian mahal. Sehingga, satwa tak mendapat pakan yang sesuai.

Menurutnya, Tareko khusus menangani satwa jenis burung karena lebih mudah serta biaya perawatan murah. Untuk perawatan dan pemeriksaan kesehatan, Tareko mendatangkan dokter hewan dari Dinas Pertanian.

Tareko dipertahankan, katanya, sebagai alternatif wisata keluarga gratis di Malang. Setiap bulan rata-rata pengunjung mencapai 6 ribu sampai 10 ribu orang. "Warga Malang butuh tempat rekreasi yang murah meriah," katanya.

Ketua ProFauna Indonesia Rosek Nursahid merekomendasikan agar aktivitas lembaga konservasi Tareko ditutup. Karena Tareko tak ditangani oleh tenaga ahli dan profesional di bidang konservasi. Antara lain, tak memiliki tenaga dokter hewan yang memeriksa kesehatan dan ahli biologi untuk pengawasan perilaku alami satwa. "Mereka bukan ahli, perilaku satwa berubah," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rosek menyayangkan perilaku makan Siamang yang berubah. Pakan alami Siamang, katanya, meliputi aneka jenis buah, dedaunan dan biji-bijian. Menurutnya, perilaku berubah karena keterbatasan pengetahuan penjaga satwa atau animal keeper dalam memberi pakan. Sehingga mereka memberikan berbagai jenis pakan yang tak sesuai dengan pakan alaminya.

Sementara perawatan jenis aves sulit, serta berbiaya besar. Seperti elang Jawa, pakan utama berupa daging setiap hari minimal memakan tiga ekor ayam. Selain itu, kandang juga harus luas agar elang bisa bergerak leluasa seperti di alam. "Kesejahteraan satwa harus diperhatikan, kandang harus layak," katanya.

Apalagi, saat musim kawin Elang membutuhkan ruang untuk membuat sarang yang terbuat dari dahan dan ranting. Selain itu, kandang elang harus jauh dari kandang burung dan satwa lain yang menjadi pakan alaminya. Sebab, jika berdekatan elang maupun satwa lainnya akan stres. Jika sesuai standar, lahan Tareko seluas dua hektare hanya cukup untuk membuat dua kandang elang.

Rosek mengusulkan agar Tareko digunakan menjadi tempat rekreasi alam. Seperti taman kota yang dilengkapi dengan aneka jenis tanaman dan tempat bermain anak. Sehingga tetap menjadi tempat rekreasi yang nyaman tanpa harus memelihara satwa dilindungi. Sedangkan satwa lebih baik diserahkan ke lembaga konservasi yang profesional.

EKO WIDIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

3 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

3 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.


Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

5 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.


Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

15 hari lalu

Petugas damkar Tulungagung saat mengevakuasi seekor buaya yang ditangkap warga di areal persawahan Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Rabu, 13 Maret 2024. ANTARA/HO - Damkar Tulungagung.
Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?


Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

24 hari lalu

Pekerja anak melakukan kegiatan mengumpulkan pasir timah di lokasi tambang Perairan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Senin, 21 Agustus 2023. TEMPO/Servio
Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.


Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

28 hari lalu

Taman Nasional Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, kembali kehilangan salah satu ekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) setelah diduga dibunuh oleh pemburu liar untuk diambil gadingnya. ANTARA/HO-TNTN
Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.


Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

29 hari lalu

Sidang perkara perdagangan orang utan dengan terdakwa Ramadhan dan Reza Heryadi di PN Medan. Foto: Istimewa
Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri


Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

31 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

Sebelum peristiwa dua warga diduga tewas diterkam, berulang kali laporan diterima perihal penampakan harimau.


Gagalkan Penyelundupan Satwa Liar, Karantina Bakauheni Serahkan 2.830 Burung ke BKSDA untuk Dilepasliarkan

40 hari lalu

Petugas karantina wilayah kerja Bakauheni memeriksa ribuan ekor burung tanpa dokumen yang hendak diselundupkan pada Kamis, 15 Februari 2024. (ANTARA/HO/Karantina Bakauheni)
Gagalkan Penyelundupan Satwa Liar, Karantina Bakauheni Serahkan 2.830 Burung ke BKSDA untuk Dilepasliarkan

Petugas karantina memperoleh informasi dari masyarakat bahwa akan ada penyelundupan satwa jenis burung ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni.


Harimau Sumatera Muncul di Jalan Lintas Barat Krui Lampung

46 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Harimau Sumatera Muncul di Jalan Lintas Barat Krui Lampung

BKSDA Bengkulu-Lampung membenarkan kemunculan harimau sumatera di jalan lintas Barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat yang terekam kamera warga.