TEMPO.CO, Kupang- Pelaksanaan 'Sail Komodo' mulai Juli 2013 di Nusa Tenggara Timur (NTT) terancam gelap gulita. Pasalnya, pasokan listrik belum memenuhi kebutuhan masyarakat. "Kebutuhan listrik itu akan terpenuhi, jika Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok telah beroperasi," kata General manager (GM) PLN Wilayah NTT, Richard Safkaur kepada wartawan, Selasa, 21 Mei 2013.
Kondisi saat ini, menurut dia, dengan beban puncak yang mencapai 54 mega waat (mw), sedangkan daya listrik PLN untuk melayani kebutuhan listrik hanya sekitar 33 MW, sehingga event yang akan dilaksanakan di Kupang termasuk Sail Komodo bisa terancam gelap gulita.
Masalah ini, menurut dia, hanya bisa diatasi dengan PLTU Bolok dengan daya 2x16,5 mega watt. Namun, sayangnya pembangunan tower PLTU 51 di Kelurahan Maulafa, Kota Kupang masih terkendala pembebasan lahan masyarakat, sehingga pembangunan ditolak.
PLTU Bolok, katanya, akan uji coba opersi 10 Juli 2013, sehingga diharapkan semua jaringan transmisi sudah dalam kondisi siap. Namun, dengan adanya penolakan pembangunan tower 51 oleh masyarakat akan berdampak bagi semua jaringan, karena tidak bisa dialiri listrik. "Penolakan ini menjadi persoalan serius karena pasokan listrik dari PLTU Bolok tidak bisa dialirkan kepada masyarakat," katanya.
Dia mengaku, beban pemakaian listrik di Kota Kupang terus mengalami peningkatan dan telah mencapai batas maksimum, sehingga terkadang ada pemadaman listrik bergilir di wilayah tertentu. Beban puncak pemakaian listrik saat ini telah mencapai 53 Mega watt. "Masalah ini harus segera diselesaikan, jika tidak ingin sail komodo gelap gulita," katanya.
YOHANES SEO
Topik terhangat:
PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh