Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nikmat Lele di Istana Lele Situbondo

Editor

Pruwanto

image-gnews
Gulai ikan lele asap. TEMPO/Febriyanti
Gulai ikan lele asap. TEMPO/Febriyanti
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Cukup lima belas menit menunggu. Seorang pelayan sudah datang membawa enam tusuk lele panggang plus nasi hangat, lalapan dan sambal cabe merah ke meja. Aroma lele panggang dari perapian langsung menggoda selera. Menu ini menjadi andalan warung Istana Lele di Jalan Raya Banyuwangi, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur.

Warung ini hanya berjarak lima kilometer di utara Taman Nasional Baluran. Istana Lele menjadi pilihan saya makan siang, Selasa 2 April 2013 lalu karena warungnya nyaman. Ada 10 gazebo yang bisa dipilih sebagai tempat menikmati lele sambil lesehan. Di pinggir gazebo, saya bisa menikmati hamparan ladang jagung milik petani.

Seperti namanya, menu andalan warung ini sudah bisa ditebak, lele. Ada lele panggang dan goreng. Bila tak suka lele, pengunjung bisa memilih gurame panggang sebagai altrnatif. Tapi sebagai menu utama, lele panggang sangat sayang sekali bila dilewatkan begitu saja.

Daging lele disajikan cukup empuk. Bumbu merah khas warung ini, merasuk hingga ke dagingnya. Rasa pedas sambal terasa sempurna.

Ukuran lele yang disajikan lebih besar dan gemuk dibandingkan lele yang kerap ditemui. Rahasia lainnya, lele di warung ini dibudidayakan secara organik. Sunardi, 56 tahun, pemilik Istana Lele, mengatakan, Istana Lele didirikan pada 2002. Bermula dari profesi sampingannya sebagai peternak lele, Sunardi mendapat pesanan lele goreng dari teman-temannya. Ternyata banyak kawannya ketagihan dengan masakan Sunardi dan menyarankan dia membuka warung.

Lelaki dua anak itu kemudian membuka warung kecil-kecilan di depan rumahnya. Saat itu pensiunan pegawai Balai Penelitian Tanaman Pertanian ini membuka warung di perumahan balai. Sehari sebanyak lima kilogram lele habis terjual. Istana Lele semakin ramai dan warungnya sudah tak mampu menampung pembeli.

Lima tahun kemudian, Sunardi memindahkan Istana Lele di tempat seperti sekarang ini, yang berjarak 300 meter dari warung sebelumnya. Di lahan 6.000 meter persegi ini, Sunardi membangun rumah, mendirikan 10 gazebo plus 7 kolam lele. "Sekarang paling sedikit 50 kg lele habis," kata dia, Selasa 2 April 2013.

Tujuh kolam lele miliknya, ternyata kurang untuk memenuhi kebutuhan. Sunardi akhirnya bekerja sama dengan satu kelompok petani lele di desanya. Dalam satu minggu, dia membeli 2 kwintal lele dari petani. Selain itu dia juga mendatangkan bahan baku dari Kabupaten Jember sebanyak 6 kwintal dalam sebulan.

Seluruh lele yang dihidangkan dibudidayakan dengan cara organik. Pakan lele tak menggunakan konsentrat tetapi tepung ikan, tepung udang plus 12 campuran organik lainnya. Dengan pakan organik inilah, lele milik Sunardi lebih berdaging dan panjang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cara membuat lele panggang ternyata gampang. Setelah dibersihkan, lele kemudian dipanggang seperti sate. Setelah itu dilumuri bumbu rujak. Lele disimpan dulu hingga ada pembeli kemudian dipanggang lagi supaya tetap hangat. Cara seperti ini, kata Sunardi, yang membuat penyajian lele tidak butuh waktu lama.

Satu porsi lele yang berisi enam tusuk dibanderol harga Rp 22 ribu. Satu porsi lele panggang ini cukup dinikmati untuk tiga orang sekaligus. Istana lele milik Sunardi tak pernah sepi pengunjung. Pelanggannya justru banyak berasal dari luar Kabupaten Situbondo seperti Banyuwangi hingga Bali.

Rahmawati, pembeli Istana Lele dari Banyuwangi, mengatakan, rasa lele panggang cukup gurih di lidah. Apalagi tidak banyak warung yang menyediakan menu lele panggang. "Kebanyakan hanya menjual lele goreng," kata dia.

Dia mengaku baru pertama kali makan di Istana Lele. Namun nama Istana Lele cukup sering dia dengar dan direkomendasikan oleh teman-temannya.

Tak terasa, satu porsi lele yang saya santap kini tinggal tulang-belulangnya saja. Pedas dan gurih lele panggang yang tersisa di lidah saya tutup dengan es jeruk manis. Sungguh makan siang saya terasa sempurna.

IKA NINGTYAS

Berita Tempo Lain:
Kasus Cebongan, Senjata Kopassus Akan Diperiksa 

Mahfud MD: Saya Takut Jadi Presiden! 

Komite Etik KPK Umumkan Hasil Investigasi Hari Ini 

Sketsa Wajah Penyerang LP Cebongan Belum Sempurna  

Topik terhangat:

Partai Demokrat
| Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

2 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri


7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

7 hari lalu

Sudirman Street Food, Bandung. Kuliner malam di Bandung. FOTO/Instagram/sudirmanstreetfood_bandung
7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

Berikut rekomendasi kuliner Ramadhan di Bandung yang populer dan kekinian. Ada banyak makanan yang bisa dibeli, mulai dari gorengan hingga kolak.


7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

8 hari lalu

Aktivitas jual beli jajanan di lapak pedagang Bazaar Takjil Ramadhan Benhil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Pedagang musiman di kawasan Bendungan Hilir ini, menjadi salah satu tempat tujuan warga maupun pekerja kantoran untuk berburu makanan takjil buka puasa di bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

Ada banyak tempat kuliner Ramadhan di Jakarta yang bisa Anda coba. Seperti kawasan Benhil, Pasar Santa, Blok M, hingga Jalan Sabang.


Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

11 hari lalu

Lamang Tapai. TEMPO/Febri Yanti
Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

Walau terdengar tidak biasa, memadukan Lemang dengan tapai ketan cukup populer di Sumatra Barat. Penganan ini disebut Lamang Tapai.


Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

11 hari lalu

Djakarta Ramadhan Fair 2024  di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dibuka 15-20 Maret 2024. (Kemenparekraf)
Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

Djakarta Ramadan Fair 2024 menawarkan kuliner dan produk Ramadan, digelar 15-20 Maret 2024.


Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

16 hari lalu

Hidangan Ramadan Aryaduta Menteng
Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

Aryaduta Menteng menghadirkan serangkaian pengalaman kuliner Ramadan yang menggugah selera di tiga restorannya yang berbeda


Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

18 hari lalu

Warung Blayag Mek Sambru (karangasemkab.go.id)
Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

Warung blayag kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.


Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

18 hari lalu

Ilustrasi adonan kue. Foto: Freepik.com/Azerbaijan_Stockers
Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

Pesatnya pertumbuhan ini tak lepas dari masifnya penggunaan media sosial yang mendorong munculnya tren-tren kuliner kekinian.


Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

18 hari lalu

Blayag, ketupat ala Bali dengan 15 lauk (denpasarkota.go.id)
Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

Selain untuk dikonsumsi sehari-hari, blayag yang mirip ketupat ini sering digunakan pada upacara adat.


Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

20 hari lalu

Pasar Kangen Wiwitan Pasa di halaman Polda DI Yogyakarta berlangsung 7-9 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

Wiwitan Pasa di Yogyakarta menyuguhkan Pasar Kangen, semacam pasar tradisional dengan beragam kuliner jadul dan panggung hiburan.