TEMPO.CO, Malang-Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) memperpanjang masa penutupan pendakian ke Gunung Semeru hingga sebulan ke depan. Kepala Balai Besar TNBTS Ayu Dewi Utari mengatakan seharusnya aktivitas pendakian ke Semeru dibuka Senin, 25 Maret 2013, kemarin.
“Perpanjangan masa penutupan kami lakukan berdasarkan hasil survei tim kami atas jalur pendakian pada Minggu kemarin,” kata Ayu kepada Tempo, Selasa, 26 Maret 2013.
Menurut Ayu, survei dilakukan sampai Pos Kalimati, pos kedelapan dari sepuluh pos pendakian ke Semeru. Pos Kalimati berada di ketinggian 2.800 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dari hasil survei, diketahui bahwa kabut tebal sudah menutupi Kalimati pada pukul 10 pagi.
Selain itu, hujan deras masih sering mengguyur. Kemunculan badai di puncak Semeru, Mahameru, tak bisa diprediksi. Juga ditemukan jalur pendakian yang tertutup pohon dan tanah longsor di 60 titik. “Fakta-fakta dari hasil survei itu berbahaya bagi keselamatan pendaki,” ujar Ayu.
Kondisi cuaca di sepanjang rute pendakian itu tak berubah dari saat rute pendakian ditutup sejak awal Januari sampai 25 Maret. Badai masih sering menyapu puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu. Bahkan, Januari lalu, memerintahkan pendaki yang berkemah di Ranu Kumbolo (pos keempat di ketinggian 2.390 mdpl) dan Arcopodo (pos kesembilan di ketinggian 2.900 mdpl) untuk meninggalkan lokasi.
Baca Juga:
Animo pengunjung ke Semeru sedang tinggi pasca-pemutaran film 5 Cm. Jumlah pengunjung melonjak 100 persen lebih.
ABDI PURMONO
Berita Terpopuler:
Tahanan LP Sleman Sempat Dianiaya Sebelum Ditembak
Drama 14 Jam Serangan Penjara Cebongan Sleman
Asal-usul Peluru di Penjara Cebongan Sleman
Gara-gara Eyang Subur, Adi Bing Slamet Dimusuhi
Pengamat: Penyerangan LP Sleman Tanda Frustrasi