Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bengkulu, Destinasi Baru Pariwisata Sumatera

image-gnews
Benteng Fort Marlborough, Bengkulu. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Benteng Fort Marlborough, Bengkulu. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Propinsi Bengkulu menjadi destinasi wisata daerah Sumatera yang akan digarap oleh kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif dan pemerintah daerah Bengkulu. Tiga agenda wisata telah diluncurkan.

Wakil menteri pariwisata dan ekonomi kreatif Sapta Nirwandar dan gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah meresmikan tiga agenda wisata nasional dan internasional yang diluncurkan di Balairung Soesilo Soerdarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, pada 14 Maret 2013.

Tiga acara yang berlangsung tahun ini adalah, Festival Bumi Rafflesia pada 27 hingga 30 Juni 2013, Festival Pantai Rafflesia pada 27 sampai 31 September 2013 dan Festival Tabot pada 4 sampai 14 November 2013 sebagai acara besar pariwisata Bengkulu.

Menurut Sapta Nirwandar, wilayah provinsi Bengkulu memiliki potensi wisata alam, budaya dan sejarah serta keunikannya. “Sehingga sudah memiliki acara pariwisata unggulan yang masuk kalender nasional. Kami menyebutnya, Discover Bengkulu The Land of Rafflesia,” kata Sapta.

Bengkulu yang ditetapkan sebagai propinsi pada 18 November 1968, memiliki sepuluh kabupaten dan kotamadya, yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Muko Muko, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur dan Kabupaten Seluma.

Obyek wisata yang dimiliki berupa hutan hujan tropis dan menjadi habitat bunga Rafflesia Arnoldi dan Bengkulu mendapat julukan Bumi Rafflesia. Nama Rafflesia Arnoldi ini merupakan gabungan nama. Bunga terbesar di dunia ini, ditemukan pertama kali di Bengkulu pada 20 Mei 1818 oleh  gubernur jendral Inggris Thomas Raffles asal Inggris dan ahli botani dr. Arnoldi.

Pada 24 Juni 1685, Inggris masuk Bengkulu (dirintis oleh VOC mendirikan perwakilan pada 1664, meski 6 tahun kemudian menutupnya dan kembali pada 1824) untuk melakukan perniagaan, melakukan monopoli lada, dan mengadili rakyat yang melawan kolonialnya. Benteng Marlborough dibangun pada 1714 – 1741 oleh British East Indian Company di masa gubernur jendral Joseph Callet, salah satunya untuk mengatasi pemberontakan rakyat Bengkulu dipimpin Sultan Mansyur dan Sultan Sulaiman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut catatan Prof. DR. Haji Abdullah Siddik (Sejarah Bengkulu: 1500-1990, terbitan Balai Pustaka, 1996), pada masa penjajahan, Bengkulu sudah menyita perhatian negara-negara kolonilis Barat, terutama dari hasil buminya yang melimpah. Pada 1511, para pedagang Eropa terutama Inggris dan Belanda melakukan pelayaran menyusuri pantai Barat Sumatera dari Aceh, melalui Selatan Sunda lalu ke Banten.

Tahun 1685, untuk perluasan kebun lada, Inggris mulai menetap di Bengkulu. Ini masa dimana era tanam paksa lada terhadap rakyat. Inggris bertahan selama 139 tahun di Bengkulu, hingga pada 17 Maret 1824 Traktaat London (Perjanjian London) berisi pertukaran daerah koloni antara Inggris dan Belanda, memuat Bengkulu diserahkan kepada Belanda oleh Inggris dan Belanda menyerahkan Singapura kepada Inggris.

Bengkulu juga menjadi tempat bersejarah ketika Soekarno, presiden pertama Indonesia menjalani masa pengasingan selama empat tahun, 1938-1942 oleh kolonial Belanda. Soekarno menikah dengan Fatmawati yang merupakan ibu dari mantan presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri.

Sebagai pimpinan daerah, Junaidi Hamsyah mengaku, menaruh banyak harapan pada pengembangan sektor pariwisata dan peningkatan pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis industri kerakyatan.”Kami juga mengajak swasta untuk membantu terlaksananya pengembangan pariwisata, salah satunya membantu anggaran listrik untuk  menerangi pantai Panjang atau pantai Gading Cempaka,” kata Junaidi.

EVIETA FADJAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

2 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

2 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

3 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar. Foto: Canva
8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar.


4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

5 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

Destinasi Wisata di Kepulauan Canary terus diserbu turis, membuat warga lakukan aksi mogok makan. Berikut 4 tujuan wisata unggulan di sana.


Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

5 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

Warga Kepulauan Canary lakukan mogok makan akibat membludaknya turis. Begini profil Kepulauan Canary di wilayah Spanyol.


Warga Kepulauan Canary Mogok Makan Justru karena Wisatawan Membludak, Ini Alasannya

5 hari lalu

Suasan kota Gran Canaria di Kepulauan Canary. Foto: @m_etn
Warga Kepulauan Canary Mogok Makan Justru karena Wisatawan Membludak, Ini Alasannya

Warga Kepulauan Canary, Spanyol melakukan mogok makan justru saat terjadi lonjakan wisatawan. Apa alasannya?


Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

7 hari lalu

Lebaran Topat di Lombok Barat 2023 (dok. Dinas Pariwisata Lombok Barat)
Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

Lebaran Topat tahun ini akan digelar pada hari Rabu, 17 April 2024


Menjelang Akhir Masa Jabatan, Sandiaga Uno Akan Berbicara di Sidang Umum PBB

11 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dalam wawancara dengan wartawan di halaman kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Senin, 8 April 2024. Sumber: Istimewa
Menjelang Akhir Masa Jabatan, Sandiaga Uno Akan Berbicara di Sidang Umum PBB

Pada lebaran kedua, Sandiaga Uno akan bertolak ke New York City untuk berbicara di sidang umum PBB membahas transformasi pariwista Indonesia.


KKP Atur Kuota Wisata di Kawasan Konservasi Nasional

14 hari lalu

KKP Atur Kuota Wisata di Kawasan Konservasi Nasional

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengatur sistem kuota untuk aktivitas pariwisata alam perairan di dalam Kawasan Konservasi Nasional.


105 Obyek di Banyuwangi Dapat Prioritas Pengamanan saat Lebaran, Terbanyak di Tempat Wisata

16 hari lalu

Pagelaran seni sendratari
105 Obyek di Banyuwangi Dapat Prioritas Pengamanan saat Lebaran, Terbanyak di Tempat Wisata

Sebanyak 105 obyek di Kabupaten Banyuwangi bakal mendapatkan prioritas pengamanan selama musim mudik lebaran.