Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Parit Beteng Keraton Yogyakarta akan Dibuka 2013

image-gnews
Keraton Yogyakarta. dok. TEMPO/ Bernard Chaniago
Keraton Yogyakarta. dok. TEMPO/ Bernard Chaniago
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta--Jagang alias parit yang mengelilingi beteng keraton Yogyakarta akan dibuka pada 2013. Pembukaan jagang tersebut merupakan upaya pemerintah DIY untuk mengembalikan bangunan cagar budaya seperti bentuk fisik sedia kala.

"Memang tidak semua jagang kami buka. Hanya sebagian saja. Itu sebagai contoh," kata Kepala Bidang Sejarah Purbakala dan Museum Dinas Kebudayaan DIY Nursatwika saat dihubungi Tempo, Selasa 18 Desember 2012.

Pembukaan sebagian jagang tersebut, menurut Nursatwika untuk menunjukkan kepada publik mengenai bentuk asli bangunan cagar budaya kawasan beteng. Langkah tersebut akan diawali dengan melakukan studi untuk menentukan bagian beteng keraton sisi mana yang jagangnya akan dibuka kembali. "Karena sudah banyak bangunan di sekitar beteng keraton," kata Nursatwika.

Upaya untuk mengembalikan bangunan cagar budaya pada bentuk semula telah dimulai dengan peresmian jagang beteng Vredeburg, Selasa (18/12). Berdasarkan pengamatan Tempo, jagang yang dibuka pada sisi selatan dan utara pada jembatan yang menjadi pintu masuk beteng.

Jagang yang dibuka mempunyai panjang 100 meter, lebar 12 meter, dan kedalaman 1,5 meter. Jagang diisi dengan air yang terlihat keruh. Air tersebut tidak mengalir, melainkan ditampung di dalam jagang. "Parit itu ada ikannya. Lele, juga nila," kata tukang parkir beteng Vredeburg, Ujang kepada Tempo.

Sebelum dibuka, jagang tersebut ditutup tanah yang ditanami rerumputan seperti taman. Proses pembukaan jagang dengan melalui pengerukan dengan total anggaran yang dihabiskan sebesar Rp 1,7 miliar.

Nursatwika menjelaskan, jagang asli berupa parit yang dibangun melingkari beteng. Kedalamannya pun mencapai tujuh meter. Pada masa penjajahan kolonial Belanda, jagang merupakan bagian pertahanan dari bangunan beteng. "Kami tidak mengeruk sampai tujuh meter, karena akan merusak situs di bawahnya," kata Nursatwika.

Selain pembukaan jagang beteng keraton, agenda 2013 adalah memfungsikan kembali jembatan buka tutup di beteng Vredeburg. Jembatan yang dibuka tutup itu tidak ditarik dengan hidrolik, melainkan dengan cara manual seperti awal mulanya, yakni dengan kerekan. Juga air mancur yang mengucurkan air yang memancarkan airnya seperti menari dipasang di sekitar jagang. Taman pada sisi selatan jembatan akan difungsikan sebagai tempat publik untuk menyaksikan proses buka tutup jembatan dan air mancur yang menari yang hanya pada waktu-waktu tertentu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi masyarakat akan niteni (menandai), kapan jembatan dibuka dan air mancur menari. Harapannya menarik wisatawan," kata Nursatwika.

Wakil Jogja Heritage Society Dharma Gupta menyatakan, tantangan pengembalian bentuk bangunan cagar budaya seperti aslinya adalah dana untuk ganti rugi. Lantaran banyak lokasi di sekitar beteng keraton yang menjadi hunian warga. Jagang beteng Vredeburg juga tidak dibuka keseluruhan karena akan menerabas Monumen Serangan Umum 1 Maret.

"Buat saja aturan, bahwa warga boleh tinggal di kawasan beteng hingga meninggal dunia. Setelah itu, ya kembali ke keraton karena itu tanah keraton," kata Dharma.

Aturan tersebut dinilai Dharma member kepastian kapan pembukaan jagang dilakukan secara penuh. Lantaran setiap orang dipastikan akan mati. Aturan tersebut minimal diatur dalam peraturan gubernur. "Kalau negosiasi tidak ada kepastian waktunya," kata Dharma.

Menurut Dharma, jagang yang akan dibuka nantinya adalah jagang beteng di kawasan alun-alun selatan.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

18 hari lalu

Logo perguruan pencak silat Merpati Putih. wikipedia
Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.


Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

40 hari lalu

Prajurit Bregada berjaga saat Nyepi di Candi Prambanan Yogyakarta Senin, 11 Maret 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.


Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat deklarasi damai Pemilu 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.


Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah


3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.


Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Sejumlah warga melintas di depan  Keraton Surakarta. Foto diambil beberapa waktu lalu. Foto: TEMPO | SEPTHIA RYANTHIE.
Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.


UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

Sumbu Filosofi Yogyakarta. Foto:  kebudayaan.kemdikbud.go.id.
UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.


Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Patung dua harimau dan meriam di depan bangunan Jinem Pangrawit  Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, (4/1). TEMPO/Rully Kesuma
Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.


Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Keraton Solo. ANTARA/Aris Wasita
Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022


Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Pedagang batik di Pasar Beringharjo, Yogyakarta bersyukur kunjungan wisatawan mulai pulih dan menggerakkan roda perekonomian mereka. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.