TEMPO.CO , Semarang: Pemerintah Kota Semarang menunda kegiatan Pandanaran Art Festival yang rencananya digelar pada Sabtu dan Minggu, 20-21 Oktober 2012. Pemerintah Kota Semarang membantah acara yang digelar semalam suntuk di sepanjang Jalan Pemuda ini ditunda karena persoalan anggaran.
Mundurnya acara ini hanya untuk lebih memantapkan penyelenggaraan,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang, Nurjanah, saat memberikan keterangan pers terkait penundaan kegiatan Pandanaran Art Festival, Kamis, 18 Oktober 2012.
Menurut Nurjanah , acara pameran yang menampilkan sajian kuliner, seni dan budaya ini tetap dilaksanakan dalam waktu yang belum bisa ditentukan. Dengan begitu ia terus mematangkan acara dengan cara evaluasi secara keseluruhan terkait persiapan yang hendak digelar. “Ini masalah teknis, dengan begitu kami perlu koordinasi lebih lanjut lagi dengan stake holder terkait,” ujar Nurjanah.
Penyelenggaraan festival yang menjadi unggulan Pemerintah Kota Semarang ini akan dilaksanakan lebih baik lagi untuk kemajuan pergelaran pariwisata di ibu kota Provinsi Jawa Tengah itu. Kegiatan tahunan ini rencananya membuka 168 stand dengan menampilkan ciri khas budaya akulturasi sosial masyarakat Semarang, meliputi Jawa, Belanda, Cina, dan Arab.
Panitia Pelaksana Pandanaran Art Festival Kasturi mengatakan selain menampilkan seni budaya khas Semarang, acara ini juga menyediakan fasilitas pengembangan ekonomi kreatif agar bisa menarik wisatawan untuk berbelanja oleh-oleh khas. “Termasuk night carnival menampilkan busana khas tradisional maupun modern,” ujar Kasturi.
Ia berharap, penundaan ini akan menyempurnakan penyelenggaraan yang dipastikan dikunjungi oleh banyak orang dari berbagai daerah dari luar Semarang. “Tentunya tak akan mengecewakan karena persiapan sedang dimatangkan,” katanya.
EDI FAISOL
Berita lain:
Pekan Anak Muda ''Young and Creative Week''
Dukung Sail Komodo, Infrastruktur NTT Ditambah
Idul Adha, Tiket Kereta Yogya-Jakarta Ludes
Candi Borobudur Terima Guinness World Records
Yogya Gelar Festival Layang-layang Nasional