TEMPO.CO , Bandung — Empat keraton di Cirebon, yakni Keraton Kasepuhan, Kacirebonan, Kanoman, dan Keprabonan, akan menjalani pemugaran yang dijadwalkan rampung 2013 nanti. ”Kalau istilah untuk keraton bukan rehabilitasi, tapi memugar, mengembalikan ke kondisi lama,” kata Kepala Bapeda Jawa Barat, Deny Juanda Puradimaja, di kantornya di Bandung, Jumat, 1 Juni 2012.
Menurut dia, pemugaran 4 keraton itu merupakan bagian dari program revitalisasi Keraton Cirebon. Program revitalisasi itu akan dikeroyok berbarengan antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pemerintah Jawa Barat, Kabupaten Cirebon, dan Kota Cirebon.
Deny menjelaskan, lewat program revitalisasi itu keraton-keraton di Cirebon itu akan diperankan sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan nilai-nilai dan budaya, sekaligus sebagai pusat pengembangan wisata. ”Yang sangat mendesak ini, dalam 2012-2013, adalah pembuatan masterplan revitalisasi dan pembangunan fisik, kemudian setelah itu di tengah tahun 2013 baru pengembangannya menjadi pusat pembelajaran dan pusat wisata,” kata dia.
Menurut dia, dana yang dibutuhkan dalam program revitalisasi itu seluruhnya Rp 70 miliar. Perkiraan anggaran itu disepakati dalam pembahasan di kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Pemerincinya Rp 40 miliar disebar di semua kementerian yang terlibat program itu, Rp 20 miliar ditanggung pemerintah provinsi, dan Rp 5 miliar untuk masing-masing Pemerintah Kabupaten dan Kota Cirebon.
Deny mengatakan masterplan revitalisasi yang pekerjaannya di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu ditargetkan selesai pada Juli 2012 nanti. Masterplan itu akan menjadi patokan untuk pembagian lebih terperinci pengunaan anggaran yang dibutuhkan untuk program itu. ”Pembagiannya seperti apa,” kata dia. ”Target bersamanya akhir 2013 sudah terwujud.”
Menurut dia, model revitalisasi keraton yang dikerjakan di Cirebon itu akan menjadi model yang akan digunakan di semua keraton yang ada di Indonesia. ”Kata Pak Menkokesra memang ini pilot project untuk program revitalisasi 129 keraton di Indonesia,” kata Deny.
Deny menuturkan, selama ini yang dilakukan pemerintah untuk memelihara keberadaan keraton baru sebatas perbaikan pelayanan dasar serta infrastruktur di lingkungan keraton. ”Belum masuk ke pemugaran,” kata dia.
Pekerjaan fisik program revitalisasi itu akan dilakukan keroyokan oleh sejumlah kementerian. ”Sesuai dengan bidangnya, kalau infrastruktur lingkungan oleh Kementerian PU, kalau pemugaran oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, lalu revitalisasi Astana Gunung Jati oleh Kementerian Agama, di dalam keraton ada masjid, ada langgar, juga oleh Kementerian Agama,” kata Deny. “Dikeroyok.”
Deny mengatakan pekerjaan yang akan dilakukan pemerintah provinsi menunggu rampungnya masterplan itu. Kendati demikian, kata dia, pemerintah Jawa Barat sudah bersiap menyisipkan anggaran yang dibutuhkan dalam anggaran perubahan tahun ini.
Pemerintah Jawa Barat sudah bersiap melaksanakan program itu dengan mulai melakukan pembebasan lahan yang berada di depan pintu masuk Keraton Keprabonan. ”Pintu gerbangnya tertutup oleh rumah-rumah, itu harus dibebaskan, supaya dari luar langsung kelihatan pintu gerbang keraton,” kata Deny.
AHMAD FIKRI