TEMPO.CO , Bandung - Sekumpulan anak muda asik menyantap seloyang besar pizza di tengah udara dingin di salah satu restoran di kota Bandung. Di bawah lampu remang-remang restoran ini, mereka asik mengobrol sambil menyantap pizza. Tapi … eits, tunggu dulu, Pizza yang mereka santap bukan pizza biasa.
Pizza yang identik dengan Negara Italia itu diubah Andhika dan kawan-kawannya menjadi pizza khas ala Indonesia di restoran ERGINN. “Kami menyajikan pizza ala Garut,” ujar Andhika Radhitya, salah seorang pemilik restoran ERGINN. Pizza ala Garut ini adalah pizza dengan toping dodol yang sangat renyah.
Restoran yang dibuka pada Agustus tahun lalu ini terletak di kawasan dataran tinggi Bandung Utara. ERGINN menyajikan beragam menu varian pizza mulai dari pizza khas Italia hingga pizza ala Garut. “Konsep restoran ini memang pizza and beer house, jadi menu andalan kami adalah pizza beragam varian juga beer dan minuman lainnya. Ada juga berbagai macam pasta,” jelas Andhika.
Bertempat di Jalan Sekelebuh komplek Resort Dago Pakar, restoran ini cukup sulit ditemukan. Dari gerbang masuk kompleks, Tempo dipaksa harus memperhatikan semua sudut di sekitar jalan itu untuk menemukan plang kecil bertuliskan ERGINN.
Hal ini, menurut Andhika memang sengaja dilakukan. “Kita memang tidak meletakkan plang nama terlalu besar. Malahan di awal berdiri, kita tidak menggunakan plang nama sama sekali,” ujarnya. “Hal ini karena kita memang kami ingin membuat pengunjung mencari-cari Erginn,” jelas Andhika terkekeh.
Pizza yang disajikan ERGINN tidak hanya berupa pizza asin, di sana juga tersedia pizza manis yang diisi dengan buah-buahan. “Toping pizza ini adalah buah-buahan segar, biasanya dimakan untuk dessert,” jelas Andhika.
Salah satu menu andalan ERGINN, selain pizza ala Garut, ada juga pizza bernama meets the erginn. “Pizza ini untuk para pecinta daging,” kata Andhika. Disajikan di atas Loyang, pizza ini ditaburi daging sapi dan ayam.
Menyantap meets the erginn di tengah udara dingin Bandung Utara membuat perut tenang. Sensasi roti yang lembut dan renyah yang dipadu dengan daging panggang membuat mulut tak dapat berhenti mengunyah, terutama saat disantap di kala panas. “Kalau pelengkapnya, kita menyediakan saus khusus,” jelasnya.
Setelah mulut dipenuhi dengan daging dan saus-sausan, pengunjung disarankan untuk mencoba pizza yang didesain khusus oleh koki yang bertengger di dapur ERGINN. “rasa pizzanya manis, ada gula dan buah-buahan di atasnya,” jelas Andhika. Benar saja, saat pizza manis itu masuk ke dalam mulut, rasa daging lumer beserta serat dari buah-buahan.
Untuk minuman, ERGINN menyajikan pilihan minuman beralkohol dan minuman biasa. “Untuk alkohol minuman yang favorit itu beer pletok, cocktail, beer, flavor beer dan wine. Untuk minuman biasa ada jus, kopi dan minuman cokelat,” katanya.
Dengan interior yang terbuat dari kayu, menghabiskan waktu bersama teman-teman dan keluarga terasa sangat nyaman. “Interior dan gedung ini didesain oleh salah satu pemilik juga, kebetulan dia arsitek. Memang sengaja dibuat dari kayu agar terkesan hommy,” jelas Andhika.
Salah seorang pengunjung, Arief Sujatmoko sangat mengagumi interior dari restoran ERGINN. Menurutnya, ia tidak sadar telah menghabiskan waktu berjam-jam di restoran ini setiap kali berkunjung. “Kadang-kadang gak kerasa karena suasananya sangat hommy. Makanan di sini juga enak, minumannya apalagi,” katanya. “Nih pizza ini enak banget,” lanjutnya sambil melanjutkan menyantap pizza erginn style, pizza dengan toping daging dan saus mozarela.
NANDA SUGIONO