TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkirakan jumlah kedatangan wisatawan ke Ibu Kota bisa tumbuh sekitar 10 persen tahun depan.
"Saya kira bisa tercapai. Namun kami akan lihat dulu pencapaian tahun ini dan berbagai isu ekonomi yang berkembang. Krisis di negara lain tentu akan mengurangi tingkat perjalanan, walau Jakarta terhitung kondusif," kata Arie Budiman, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta, Rabu 14 Desember 2012, di Jakarta.
Tidak hanya perkembangan ekonomi, Arie juga mengakui kesiapan infrastruktur menjadi tantangan sendiri bagi upaya menarik wisatawan datang ke Ibu Kota, khususnya infrastruktur jalan. Seperti diketahui, saat ini beberapa titik di sejumlah jalan utama DKI Jakarta dalam proses perbaikan atau pembangunan yang kemudian menyebabkan kemacetan pada waktu-waktu tertentu.
Kemacetan tersebut pastinya akan mengurangi tingkat kenyamanan para pengguna jalan, baik penduduk DKI Jakarta maupun dari luar. Karena itu Pemprov DKI Jakarta mengaku akan fokus mendorong penyelesaian proyek-proyek yang sedang berjalan, sehingga pada tahun depan kualitas infrastruktur jalan diharapkan sudah memadai.
Tahun ini sendiri Pemprov DKI Jakarta memperkirakan jumlah kedatangan wisatawan bisa mencapai 1,8 juta, menyusul ramainya perhelatan kegiatan di DKI Jakarta beberapa waktu lalu. "Kemarin itu ada beberapa acara di Jakarta, contohnya SEA Games dan World Delta Summit. Akhir tahun juga akan ada Natal dan Tahun Baru. Proyeksi kami target tersebut dapat tercapai atau bahkan terlampaui," ujar Arie.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Arie memperkirakan mayoritas atau hampir 90 persen dari target tersebut adalah wisatawan domestik dan sisanya adalah wisatawan mancanegara. Bertambahnya jumlah wisatawan tentu juga akan mendorong peningkatan kontribusi pajak dari sektor pariwisata ke pendapatan asli daerah (PAD).
Menurutnya, jika ditinjau dari kontribusi pajak sektor pariwisata kepada PAD, sektor hiburan, hotel, dan restoran akan menjadi salah satu penyumbang yang cukup signifikan. "Selama ini pencapaian sektor tersebut cukup baik. Tahun lalu sektor ini menyumbang sekitar Rp 1,8 triliun ke PAD DKI Jakarta. Tahun ini kami perkirakan pencapaiannya bisa meningkat menjadi sekitar Rp 2,1 triliun," kata Arie.
Sebelumnya Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata Sukesti Martono mengaku optimistis tingkat kedatangan wisatawan ke Ibu Kota pada tahun depan bisa bertumbuh hingga 10 persen dari pencapaian tahun ini. Menurut dia, dengan infrastruktur jalan yang pembangunannya diharapkan segera selesai, akses perjalanan ke sejumlah kawasan pariwisata diharapkan bisa semakin dipermudah.
"Dengan selesainya sejumlah pembangunan dan beragamnya pilihan moda transportasi, seperti kereta api dan Transjakarta, kami berharap bisa menambah konektivitas atau akses bagi para wisatawan," kata Sukesti.
Khusus kunjungan wisatawan mancanegara, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta per Oktober 2011, jumlah kunjungan ke Jakarta melalui 3 pintu masuk (Bandara Soekarno-Hatta, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Bandara Halim Perdanakusuma) mencapai 180.813 kunjungan. Angka tersebut meningkat 3,13 persen dibandingkan kunjungan pada September 2011 yang mencapai 175.329 kunjungan.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada Oktober 2011 meningkat 13,38 persen. Dari jumlah tersebut kebangsaan yang tercatat menjadi pengunjung terbanyak adalah Malaysia, Cina, Jepang, Singapura, Saudi Arabia, Korea Selatan, Australia, Belanda, Amerika, dan Filipina.
EVANA DEWI