Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melongok Uni Sovyet di Ismailovo  

image-gnews
Pusat belanja Rusia, Ismailovo
Pusat belanja Rusia, Ismailovo
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Katanya sih kalau sudah sampai di Moskow tak mampir ke Izmailovo sama saja makan bubur tanpa sendok. Bingung, kalau ditanya orang nanti. Benar juga, Ismailovo adalah rute wajib yang harus dilalui. Di kawasan ini ada pasar yang lumayan luas, yang umumnya mereka berdagang hampir semua suvenir khas Moskow atau Rusia.

Ajakan dari rombongan dari Jakarta ternyata boleh juga. Akhirnya, kaki ini meluncur ke sana. Sayang, udara memang lagi dingin. Dinginnya ampun. Menusuk tulang. Hanya ketiak yang masih terasa hangat, lainnya gemetar semua. Tapi semua itu tak jadi masalah, la ini kan Moskow. Kapan lagi pergi ke sini kalau bukan sekarang. Lagi pula, di saat dingin seperti ini tak ada salahnya kaki ini harus dibawa jalan-jalan. Maksudnya, biar tidak terlalu dingin.

Selama berada di sana, mata ini tidak terpuaskan dengan suvenir yang dijual di sana. Di kawasan Arbad, yang ada hanyalah matroska, syal, t-shirt pelesetan Lenin, atau topi bulu. “Kalau mau yang beda, ya di Ismailovo,” kata staf KBRI di sana.

Benar saja, sesampai di sana, satu-dua kios begitu menarik perhatian. Di sana banyak sekali barang loakan dari tahun 1980-an yang khas Uni Soviet. Topi tentara, pin, alat-alat kerja, dan yang lainnya. Di sini Uni Sovyet masih hidup. Persis kayak di film Goodbye Lenin.

Mau beli rasanya tak kuat. Selain mahal-mahal, sudah pasti membeli satu dua barang saja tak cukup. Ya sudah, urungkan niat, kaki ini kemudian melangkah ke sebuah sudut yang mengesankan.

Seperti menonton handuk, yang tengah dijemur. Di satu sudut, poster-poster bergambar Lenin, Yuri Gagarin, dan poster propaganda di sana bergantungan dengan gagah. Palu arit kuning di atas dasar merah, tiba-tiba saja mengingatkan pada Ivan Drago, petinju Rusia yang seperti monster tapi kemudian tunggang langgang dihajar Rocky Balboa.

Tapi siapakah yang jualan di sini? Tak ada yang menjawab. Mereka di sana biarpun sedikit-sedikit bisa ngomong Inggris tapi kalau kalimatnya panjang jawabannya sering tak jelas dan lebih terdengar seperti orang nggerendeng. Kedengarannya sih: “gue gak tahu pertanyaan lu.” Mungkin begitu.

Rupanya si penjual poster itu punya kios yang kecil, ukurannya tak lebih dari 3x 5 meter. Dia seorang perempuan tua. Rambutnya yang pirang sengaja dipanjangkan dan persis perempuan di tahun 1980-an. Kalau jabrik sedikit, hmm tidak beda dengan Kim Wilde, penyanyi dekade itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di dalam ruangan kecil itu bertumpuk berbagai poster dan buku-buku tua. Sayangnya seluruh buku itu berbahasa Rusia. Mati deh. Eh, mereka yang berbelanja di sana juga kebanyakan orang Rusia--yang tiap kali ditanya selalu menjawab dengan gelengan kepala.

Untung si nenek ini bisa berbahasa Inggris. Walaupun untuk menunjukkan harga, dia lebih suka dengan menunjukkan kalkulator yang ukurannya besar. Omong-omong sebentar, akhirnya tiga lembar poster menjadi milik saya. Harganya 150-an rubel atau sekitar Rp 52 ribu.

Harga yang cukup mahal sebenarnya. Bukan apa-apa, poster itu dicetak di atas kertas ala kadarnya. Seperti HVS 70 gram, tintanya juga tak terlalu bagus. Jelek sekali. Kalau dibandingkan di Jakarta, jauh banget. Poster dengan harga segitu kertasnya bagus, licin, dan warnanya juga mengkilap. Tak apalah. Yang penting, bisa beli poster langsung di negerinya sendiri.

Namun ternyata poster itu hanyalah reproduksi. Pantas saja. Yang asli? Ya itu yang digantung-gantung dan ukurannya juga jumbo. Sebesar kertas suara di Pemilu 2009. Bagus, kertasnya juga tebal, dan tintanya khas tahun 1980-an. Gambarnya? Siapa lagi kalau bukan Lenin dan kawan-kawannya. Pokoknya, terasa benar Uni Sovyet-nya. "Harganya 6.000 rubel," kata si nenek dengan yakin. Di kepala langsung berputar-putar menghitung angka itu dalam rupiah. Sekitar Rp 2 juta! Duit di dompet nggak sampai segitu. Akhirnya, hati ini cukuplah puas dengan 4 lembar poster hasil reproduksi.

Ya sudah, goodbye deh Lenin. Sorry Kamerad, ane kagak bisa bawa ente.

IRFAN BUDIMAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Daftar Pertanyaan yang Sering Diajukan saat Wawancara Visa

3 hari lalu

ilustrasi visa (pixabay.com)
Daftar Pertanyaan yang Sering Diajukan saat Wawancara Visa

Biasanya petugas akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk menentukan kelayakan mendapatkan visa


Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

4 hari lalu

Maskapai penerbangan SAS. Instagram.com/@flysas/@bravojulietspotting
Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik


Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

4 hari lalu

Ilustrasi tidur di dalam mobil. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

Tidur singkat atau power nap dapat membantu masyarakat menjaga kesehatan fisik dan mental selama perjalanan jauh dengan kendaraan. Kenapa penting?


Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

4 hari lalu

Sejumlah pemudik kereta api Jaka Tingkir berjalan keluar setibanya di Stasiun Senen, Jakarta, Minggu 14 April 2024. Angka kedatangan akan terus bertambah seiring pemesanan tiket arus balik yang masih tersedia. Arus balik diprediksi mulai tanggal 13, 14 dan 15 April 2024. Pada tanggal-tanggal tersebut terdapat sebanyak 44.000 - 46.000 lebih penumpang per harinya yang menuju Jakarta. TEMPO/Subekti.
Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memberikan promo tarif spesial selama masa arus balik Lebaran.


KAI Commuter Tambahkan 8 Perjalanan di Hari Pertama Kerja Besok

4 hari lalu

Sejumlah penumpang KRL Commuter Line menunggu keberangkatan kereta di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Senin 12 Juni 2023. Menurut keputusan Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan nomor 17 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan pelaku perjalanan orang dengan transportasi kereta api pada 12 Juni 2023, penumpang diperbolehkan tidak menggunakan masker apabila dalam keadaan sehat serta tidak berisiko tertular atau menularkan COVID-19 dan KAI Commuter selaku operator KRL Commuter Line menghimbau seluruh penumpang untuk tetap melakukan vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
KAI Commuter Tambahkan 8 Perjalanan di Hari Pertama Kerja Besok

KAI Commuter memprediksi akan ada lebih dari 850 - 900 ribu pengguna commuter line Jabodetabek di hari pertama kerja, pasca libur Lebaran 2024.


7 Hal Penting saat Merawat Motor Matic Setelah Mudik

6 hari lalu

Ilustrasi merawat motor. (Sumber: Yamaha)
7 Hal Penting saat Merawat Motor Matic Setelah Mudik

Motor perlu dirawat setelah digunakan saat mudik. Ini deretan komponen yang perlu dicek?


5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

6 hari lalu

Pemudik berjalan keluar dari kapal di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Sabtu 13 April 2024. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memprediksi puncak arus balik dari Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa terjadi pada tanggal 13 sampai 14 April. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan


Spanyol Tawarkan Program Perjalanan Bersubsidi untuk Pensiunan

7 hari lalu

Ilustrasi lansia traveling. Freepik.com/Rawpixel.com
Spanyol Tawarkan Program Perjalanan Bersubsidi untuk Pensiunan

Program perjalanan khusus pensiunan ini tersedia setiap tahun selama 'musim sepi' dari bulan Oktober hingga Juni.


Mengurangi Risiko Mabuk Perjalanan Saat Mudik, Simak 5 Kiat Ini

10 hari lalu

Ilustrasi arus mudik dan balik Lebaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Mengurangi Risiko Mabuk Perjalanan Saat Mudik, Simak 5 Kiat Ini

Risiko mabuk perjalanan dapat bertambah parah atau mudah kambuh saat duduk tak searah, misalnya menghadap ke belakang atau samping.


KAI Service Siapkan Program Selama Masa Lebaran, Ada Penjualan Paket Hampers

11 hari lalu

Sejumlah penumpang berada di dalam Kereta Argo Lawu jurusan Solo - Jakarta PP. Foto: Dokumentasi PT KAI Daop 6 Yogyakarta
KAI Service Siapkan Program Selama Masa Lebaran, Ada Penjualan Paket Hampers

KAI Service dari unit Reska Catering menyediakan paket hampers Lebaran dengan menu legendaris, yang menjadi signature kereta dan Loko Cafe.