Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menjajal Gudeg-gudeg Anti-Mainstream di Kota Yogyakarta

image-gnews
Gudeg Mercon Ibu Tinah. facebook.com
Gudeg Mercon Ibu Tinah. facebook.com
Iklan

Lauknya ada banyak pilihan: telur rebus yang dibacem, suwir (potongan kecil-kecil) daging ayam kampung, ati ampela ayam, tempe goreng berselimut tepung, bakwan udang, sate ayam dan kerupuk.

Harganya bervariasi sesuai pilihan lauk. Untuk gudeg mercon dengan nasi berlauk telur dan suwir ayam per porsi Rp 15 ribu. Bila lauknya potongan ayam bagian paha Rp 30 ribu per porsi.

Ngatinah, 60, tahun mulai meracik gudeg mercon sejak 1992. Rasa pedas itu diciptakannya untuk membunuh rasa bosan dengan rasa manis yang umum pada gudeg. Setiap kali memasak gudeg, Ngatinah menyiapkan lima kilogram cabai rawit bersama 10 kilogram nangka muda. Rasa pedas itulah yang membuat gudeg ini menjadi populer.

Penikmatnya datang dari banyak kalangan, mulai dari artis, pengacara hingga politikus. Di antaranya artis Nia Ramadhani, almarhum Julia Perez atau Jupe, personil band Kotak, asisten Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.

Gudeg terus berkembang seiring perubahan zaman. Gudeg Bu Tjitro 1925 satu di antaranya. Gudeg ini berinovasi dengan kemasan kaleng supaya tahan lama, keluar dari penyajian konvensional gudeg-gudeg Yogyakarta. Makanan tanpa bahan pengawet ini tahan selama satu tahun. Gudeg bernama Gudeg Kaleng Bu Tjitro 1925 ini yang mengawali pemasaran menggunakan kaleng.Gudeg kaleng Bu Tjiro. Tempo/Anang Zakaria

Tahun 2009, pengelola Gudeg Bu Tjitro bekerja sama dengan Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta untuk mengolah gudeg dalam kaleng. Hasilnya adalah gudeg kaleng yang awet disimpan dalam kaleng dan higienis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kami menggunakan teknologi hampa udara dengan sterilisasi suhu 121 derajat celsius dan tekanan dua atmosfer sehingga bakteri mati,” kata Pimpinan Produksi Gudeg Kaleng Bu Tjitro 1925, Jumirin.

Gudeg kaleng itu mulai diproduksi dalam jumlah banyak pada 2011. Hasilnya mendapat respon bagus dari pasar. Per tahun terdapat 150 produksi gudeg kaleng, yang tidak meninggalkan citarasa racikan Tjitro. Menurut Jumirin, sebanyak 85 persen dari total produksi itu laku di pasaran per tahun.

Berikutnya: Gudeg Kaleng Sampai ke Eropa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

2 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

5 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

6 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

7 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

8 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

8 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

11 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

13 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

17 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

21 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.