Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tujuh Orangutan Dilepasliarkan Ke Kehje Sewen

image-gnews
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran membuka kandang saat pelepasliaran Orangutan (Pongo pygmaeus) di Pulau Badak Kecil, Kalimantan Tengah, 3 November 2016. ANTARA/Yudhi Mahatma
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran membuka kandang saat pelepasliaran Orangutan (Pongo pygmaeus) di Pulau Badak Kecil, Kalimantan Tengah, 3 November 2016. ANTARA/Yudhi Mahatma
Iklan

TEMPO.CO, Samboja - Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) melepasliarkan tujuh orangutan (Pongo pygmaeus morio) ke Hutan Kehje Sewen di Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Tempat ini berlokasi 700 km di barat laut Balikpapan.

"Kali ini agak istimewa, sebab yang dirilis 3 pasang ibu dan anak, serta 1 jantan besar dewasa," kata Chief Executive Officer (CEO) BOSF Dr Jamartin Sihite di fasilitas rehabiltasi orangutan Samboja Lestari, di Kecamatan Samboja, pada Rabu, 12/7.

Jamartin mengungkapkan, sejak pelepasliaran pada 2012 hingga saat ini, sudah terdapat 75 individu orangutan dari Samboja Lestari yang hidup di Hutan Kehje Sewen.

Tujuh orangutan yang dilepasliarkan itu bernama Abel, 21 tahun, dan anaknya yang berkelamin jantan Alejandro (7), kemudian Imut (19) beserta anaknya yang juga jantan Ical (7).

 

Pasangan ibu dan anak lain bernama Belinda (22) dengan anak berkelamin betina bernama Maureen (6).

"Mereka dijaga oleh pejantan Kumar, 23 tahun, yang bobotnya mencapai 108 kg," kata Jamartin.

Dibandingkan para betina dan anak-anaknya, Kumar yang berusia 23 tahun memang jantan raksasa yang dominan dan tidak pernah jinak.


 

Wajah Kumar dihiasi bantalan pipi atau "cheekpad" dengan mata yang tajam.


Sementara itu Manajer program BOSF, Dokter hewan Agus Irianto mengatakan, Kumar dibawa ke Samboja Lestari pada 26 Oktober 1998 saat usianya masih 4 tahun.


"Diselamatkan penduduk dari sekitar tambang Kaltim Prima Coal di Sangatta, Kutai Timur," jelas Agus.

Sejak pertama datang, sampai akhirnya dinyatakan lulus untuk kembali ke hutan, Kumar tidak pernah dekat dengan manusia.


 

Kemampuannya membangun sarang, mencari makanan, dan mengenal bahaya, membuat kru BOSF di Samboja Lestari yakin Kumar dapat berhasil mandiri di hutan nanti.

Kisah Abel juga lebih kurang sama. Ia diserahkan oleh seorang warga desa Teluk Pandan, Sangatta, pada 21 Maret 2001.


 

Ketika itu usianya 4 tahun dan beratnya 10,5 kg. Warga desa tersebut mengaku menangkap Abel saat orangutan betina itu nyasar masuk ke ladang masyarakat.

"Karena saat kedatangan Abel masih menunjukkan sifat liar, kami tidak memasukkannya ke Sekolah Hutan," kata dr Agus.

Sekolah Hutan adalah program BOSF untuk mengajari orangutan berbagai keterampilan bertahan hidup mandiri di alam bebas sebagai orangutan liar.


Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Program itu diadakan karena sebagian orangutan yang sudah lama hidup bersama manusia, atau pun anak orangutan yang menjadi yatim karena induknya terbunuh, tidak atau belum menguasai keterampilan hidup di alam liar.


Bahkan orangutan betina yang sudah bunting dan kemudian beranak pun terkadang menolak bayinya. "Seperti Imut, ia mengalami sindrom 'babyblues' dan tidak mempedulikan Ical," tambah Agus.

Pada saat itu, para perawat dan dokter di Samboja Lestari menghadapinya dengan tenang. Imut dan Ical dipisahkan sementara selama 8 hari. Kemudian ketika Imut sudah bisa mengatasi sindrom dan naluri keibuannya muncul, Ical dikembalikan kepadanya.


"Kalau lihat mereka, kadang terharu. Imut itu dibawa ke kami Juli 2000 dalam kondisi diare, cacingan, dan menderita pneumonia," kenang Agus.

Pada 2017, BOSF menargetkan dapat melepasliarkan 100 orangutan ke Hutan Kehje Sewen, dan 100 lagi dari kandang ke pulau-pulau prapelepasliaran di Samboja Lestari.


Pulau prapelepasliaran adalah kawasan hutan yang dikelilingi parit sedalam 3 meter lebih dengan lebar 5 meter untuk mencegah orangutan keluar dari kawasan itu.


"Kemarin Selasa kami sudah pindahkan 10 orangutan remaja ke Pulau 8, pulau yang baru kami buat di timur sana, 500 meter dari klinik," jelas Jamartin.

Di Pulau 8 itu dilepaskan orangutan remaja antara lain bernama India, Inggrid, dan Desi.


Selama di pulau itu, kondisi dan kemampuan bertahan hidup mereka akan dipantau.

Pulau prapelepasliaran adalah tempat praktik bagi orangutan yang sudah lulus sekolah hutan dan sebagai persiapan menuju alam bebas.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen

19 Agustus 2020

Bayi orangutan di Taman Safari Prigen Pasuruan Jawa Timur, Rabu 19 Agustus 2020. (Antara Jatim/Taman Safari Prigen/IS)
Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen

Orangutan dimanapun berada dicemaskan terdampak pandemi Covid-19 pada manusia.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia

14 Juli 2020

Staf dari National University Singapore (NUS) saat pertama kali menangkap Bathynomus raksasa saat ekspedisi (South Java Deep Sea) SJADES 2018 bersama Lembnaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Kredit: SJADES 2018
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia

Darth Vader Isopod ini ditemukan dalam survei pengambilan sampel laut dalam Ekspedisi Biodiversitas Laut Dalam Selatan Jawa.


Bayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin

14 Juli 2020

Misran, warga Desa Kandan Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, menyerahkan bayi orangutan yang ditemukannya saat memancing di Sungai Mentayan kepada Komandan Jaga BKSDA Kalteng Pos Sampit, Muriansyah, Senin 13 Juli 2020. ANTARA/HO
Bayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin

Bayi orangutan berjenis kelamin jantan, usianya diperkirakan sekitar dua bulan. Kondisinya sehat.


BBKSDA Melepasliarkan Orangutan ke Taman Nasional Gunung Leuser

7 Juli 2020

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara melepasliarkan orangutan Maria ke Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Langkat. Kredit: ANTARA/HO-BBKSDA Sumatera Utara
BBKSDA Melepasliarkan Orangutan ke Taman Nasional Gunung Leuser

Orangutan ini diselamatkan BBKSDA pada 18 Juni 2020 di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.


Suaka Margasatwa Lamandau Sambut Bayi Orangutan Pertama di 2020

1 Juli 2020

Bayi orangutan Pancaran bersama induknya Pauline di kawasan Camp Pelepasliaran dan Pemantauan Gemini di Suaka Margasatwa Lamandau, Kalimantan Tengah. Kredit: ANTARA/HO-KLHK
Suaka Margasatwa Lamandau Sambut Bayi Orangutan Pertama di 2020

Pancaran merupakan bayi orangutan pertama yang lahir di Suaka Margasatwa Lamandau pada tahun 2020.


Tidur di Hutan, Makannya di Kebun, Orangutan Dibius Dievakuasi

30 Mei 2020

Orangutan saat menyantap buah-buahan usai dilepasliarkan oleh Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) di desa Sei Gohong di Palangka Raya, provinsi Kalimantan Tengah, 3 Oktober 2019. REUTERS/Willy Kurniawan
Tidur di Hutan, Makannya di Kebun, Orangutan Dibius Dievakuasi

Orangutan itu diadukan setelah memanfaatkan kebun sebagai lokasi mencari sumber makanan sehari-hari.


Anies Ajak Warga Wisata Virtual Bersama Orangutan di IG Ragunan

30 Mei 2020

Anies Baswedan mengajak warga menyaksikan orangutan Sumatera dalam wisata virtual Taman Margasatwa Ragunan. Instagram/@aniesbaswedan
Anies Ajak Warga Wisata Virtual Bersama Orangutan di IG Ragunan

Anies Baswedan mengajak warga tonton orangutan secara live di Instagram Ragunan


COVID-19, Orangutan Harus Social Distancing dari Manusia

11 April 2020

Orangutan Sumatra (Pongo abelii) menggenggam tangan petugas, sebelum ditranslokasi, di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin, 16 Desember 2019. Foto: Johannes P. Christo
COVID-19, Orangutan Harus Social Distancing dari Manusia

Darurat kesehatan global COVID-19 juga mengancam kehidupan kerabat terdekat manusia yaitu kera besar.


Antisipasi Corona, Pusat Rehabilitasi Orangutan BOSF Ditutup

17 Maret 2020

Seekor orangutan saat berada di sebuah pulau sebelum pelepasliaran orangutan oleh Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) di desa Sei Gohong di Palangka Raya, provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia, 3 Oktober 2019. REUTERS/Willy Kurniawan
Antisipasi Corona, Pusat Rehabilitasi Orangutan BOSF Ditutup

Hingga saat ini belum ada kasus penularan virus corona COVID-19 dari manusia ke kera.


Ulang Tahun Hope, Bayi Orang Utan di Kebun Binatang Gembira Loka

13 Maret 2020

Bayi orang utan Hope berada dalam gendongan induknya saat ulang tahun pertama di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta, Rabu 11 Maret 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Ulang Tahun Hope, Bayi Orang Utan di Kebun Binatang Gembira Loka

Bayi orang utan Hope berulang tahun di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta pada Rabu, 11 Maret 2020.