Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wawancara dengan 2 Perempuan Indonesia Pendaki Seven Summits

image-gnews
Fransiska Dimitri (kanan) dan Mathilda Dwi Lestari (kiri), Tim The Woman Of Indonesia's Seven Summits Expedition (WISSEMU) Mahitala yang melakukan ekspedisi pendakian ke tujuh puncak gunung tertinggi dunia, Jakarta, 11 Juni 2017. TEMPO/Rizki Putra
Fransiska Dimitri (kanan) dan Mathilda Dwi Lestari (kiri), Tim The Woman Of Indonesia's Seven Summits Expedition (WISSEMU) Mahitala yang melakukan ekspedisi pendakian ke tujuh puncak gunung tertinggi dunia, Jakarta, 11 Juni 2017. TEMPO/Rizki Putra
Iklan

Kalian punya pelatih yang menentukan jenis latihan?

Fransiska: Kami menyusun semuanya sendiri. Tapi kami punya tim pendukung dari Mahitala. Biasanya, setelah kami riset, menentukan program, baru kami serahkan kepada mereka untuk membantu sebagai tim pendukung.

Kenapa kalian tertarik melakukan ekspedisi ini?

Mathilda: Awalnya seven summiteers dari Unpar pada 2014 ditawari untuk melakukan pemasangan tali di Carstensz. Selain itu, kami ditawari menjadi tim pendukung pencinta alam PT Freeport. Tawaran tersebut kami terima. Lalu sejak itu terbangun konsep kenapa tidak melakukan seven summit lagi tapi versi perempuan? Hal itu ditawarkan para senior, lalu dilakukan rekrutmen. Ditambah lagi kami masih muda dan ingin melakukan hal-hal yang selama ini masih didominasi oleh laki-laki. Di Indonesia belum ada pendaki perempuan yang ke sana, jadi kami mau membuat prestasi di bidang pendakian gunung, di bidang yang kami bisa.

Anggota ekspedisi ini hanya dua orang?

Fransiska: Awalnya berempat. Dari rekrutmen terpilih empat orang dan semuanya ikut ke Carstensz. Lalu satu orang mundur karena harus segera lulus, sementara ekspedisi ini kan waktunya sangat tentatif. Direncanakan dua tahun, sekarang saja sudah masuk tahun ketiga. Lalu kami lanjut bertiga sampai gunung keempat, Gunung Aconcagua. Ketika itu, satu teman kami terkena penyakit ketinggian. Tubuhnya sudah tidak bisa lagi mencapai ketinggian saat itu. Sakitnya lumayan parah. Orang tuanya khawatir dan tidak memberi izin lagi. Akhirnya tersisa kami berdua.

Sementara orang tua kalian memberi izin? 

Fransiska: Kalau saya, di keluarga pendaki semua. Papa itu orang Wanadri. Dia pernah mendaki Mount Blanc. Papa dan kakak-kakak saya mainnya di alam semua. Kedua kakak saya anak Mahitala juga. Awalnya saya tertarik, ya, karena ingin bermain di alam bebas. Cuma main tanpa memikirkan risiko. Mungkin karena dasarnya anak bungsu jadi agak manja. Pas masuk Mahitala ternyata belajar menghadapi sesuatu, bertanggung jawab, menghadapi risiko, dan banyak hal.

Mathilda: Aku anak paling tua. Di keluarga enggak ada sama sekali yang punya latar ikut kegiatan seperti ini. Saya suka kegiatan alam sejak SMA. Waktu melihat pencinta alam di kampus, ya, ingin menyalurkan hobi saja. Meski awalnya orang tua melarang ikut bergabung dengan Mahitala. Tapi, karena saya bisa menunjukkan bahwa ikut kegiatan ini tak mengganggu perkuliahan, enggak bergaul macam-macam juga, akhirnya diizinkan.

Yakin tidak mengganggu perkuliahan?

Mathilda: Untungnya ini kami jalani saat sudah tingkat akhir, he-he-he. Perkuliahan kami sudah sedikit. Banyak pihak juga yang mendukung, adik kelas juga ada yang suka membantu. Kampus pun mendukung.

Fransiska: Kami mengejar gelar mahasiswi yang mendaki seven summits, jadi ini harus diselesaikan sebelum kami lulus. Dan kami ingin membawa nama kampus juga. Biaya untuk melakukan ekspedisi seperti ini pasti tidak sedikit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya: Pernah Terfikir untuk Menyerah?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

18 jam lalu

Pemandangan Gunung Rinjani dari Bukit Telu (TEMPO/Supriyantho Khafid)
5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.


6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

53 hari lalu

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong. Foto: Canva
6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong.


4 Dampak Erupsi Gunung Marapi, Termasuk Menewaskan 23 Pendaki Gunung

18 Desember 2023

Gunung Marapi yang mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin 4 Desember 2023. Gunung dengan ketinggian 2.891 mdpl itu mengalami beberapa kali erupsi dan embusan sejak Minggu 3 Desember 2023 dengan status berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yakni waspada level II.  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
4 Dampak Erupsi Gunung Marapi, Termasuk Menewaskan 23 Pendaki Gunung

Erupsi Gunung Marapi bawa dampak buruk bagi masyarakat. Ditemukan 23 jenazah pendaki gunung, banjir di beberapa titik sungai, dan lainnya


29 Pendaki Korban Gunung Marapi Asal Riau, 3 Tewas, Mahasiswa Unri dan UIR

6 Desember 2023

Proses evakuasi pendaki tewas akibat erupsi Gunung Marapi di Nagari Batu Plano, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa, 5 Desember 2023. Foto: Tim Gabungan Penanganan Darurat Erupsi Gunung Marapi
29 Pendaki Korban Gunung Marapi Asal Riau, 3 Tewas, Mahasiswa Unri dan UIR

Sebanyak tiga dari 29 orang pendaki asal Provinsi Riau meninggal dunia akibat terdampak erupsi Gunung Marapi (2.982 mdpl) yang terjadi pada Minggu.


Update Korban Erupsi Gunung Marapi, 18 Meninggal Dunia

6 Desember 2023

Proses evakuasi pendaki tewas akibat erupsi Gunung Marapi di Nagari Batu Plano, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa, 5 Desember 2023. Foto: Tim Gabungan Penanganan Darurat Erupsi Gunung Marapi
Update Korban Erupsi Gunung Marapi, 18 Meninggal Dunia

Informasi terbaru tentang erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat yang menyebabkan sejumlah pendaki terjebak dan mengakibatkan korban jiwa.


10 Pendaki Terjebak Erupsi Marapi Masih Dalam Proses Pencarian

5 Desember 2023

Proses evakuasi pendaki yang terjebak pasca erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat. Tim gabungan sedang membawa 1 orang korban yang selamat dari puncak Gunung Marapi. Foto: Fachri Hamzah/tempo.
10 Pendaki Terjebak Erupsi Marapi Masih Dalam Proses Pencarian

Erupsi Marapi yang masih terus berlangsung jadi kendala bagi tim SAR gabungan.


Tim SAR Gabungan Belum Temukan 12 Pendaki yang Terjebak Erupsi Gunung Marapi

4 Desember 2023

Mobil ambulan membawa korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi, di posko bencana Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin, 4 Desember 2023. ANTARA/Iggoy el Fitra
Tim SAR Gabungan Belum Temukan 12 Pendaki yang Terjebak Erupsi Gunung Marapi

Masih ada 8 orang para pendaki lagi yang masih dalam tahap evakuasi. Delapan orang tersebut berada di kawasan Puncak Gunung Marapi.


26 Pendaki Gunung Marapi yang Meletus Masih dalam Proses Evakuasi

4 Desember 2023

Tim SAR melakukan evakuasi korban erupsi Gunung Marapi yang mengalami luka bakar di jalur pendakian proklamator, Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin 4 Desember 2023. Hingga pukul 04.30 WIB, Tim SAR Gabungan sudah mengevakuasi tujuh orang pendaki yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi yang meletus pada Minggu 3 Desember 2023, sisanya 28 orang lagi akan dievakuasi secara estafet. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
26 Pendaki Gunung Marapi yang Meletus Masih dalam Proses Evakuasi

Puluhan pendaki gunung yang terjebak erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat masih dalam proses pencarian.


Media Asing Beritakan Meletusnya Gunung Marapi, 11 Pendaki Tewas 12 Hilang

4 Desember 2023

Tim SAR melakukan evakuasi korban erupsi Gunung Marapi yang mengalami luka bakar di jalur pendakian proklamator, Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin 4 Desember 2023. Hingga pukul 04.30 WIB, Tim SAR Gabungan sudah mengevakuasi tujuh orang pendaki yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi yang meletus pada Minggu 3 Desember 2023, sisanya 28 orang lagi akan dievakuasi secara estafet. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Media Asing Beritakan Meletusnya Gunung Marapi, 11 Pendaki Tewas 12 Hilang

Tim penyelamat Indonesia telah menemukan mayat 11 pendaki setelah letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat.


7 Fakta Menarik Gunung Lawu, Ada Warung Paling Tinggi

17 November 2023

Pendaki mengibarkan bendera Merah Putih sambil menyanyian lagu kebangsaan Indonesia Raya saat memperingati Hari Ulang Tahun ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI di kawasan Puncak Gunung Lawu Magetan, Jawa Timur, Sabtu, 17 Agustus 2019. ANTARA/Siswowidodo
7 Fakta Menarik Gunung Lawu, Ada Warung Paling Tinggi

Gunung Lawu bisa dibilang menjadi destinasi favorit bagi pendaki dengan ketinggian 3.265 meter. Ketahui beberapa fakta menarik Gunung Lawu berikut.