Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wawancara dengan 2 Perempuan Indonesia Pendaki Seven Summits

image-gnews
Fransiska Dimitri (kanan) dan Mathilda Dwi Lestari (kiri), Tim The Woman Of Indonesia's Seven Summits Expedition (WISSEMU) Mahitala yang melakukan ekspedisi pendakian ke tujuh puncak gunung tertinggi dunia, Jakarta, 11 Juni 2017. TEMPO/Rizki Putra
Fransiska Dimitri (kanan) dan Mathilda Dwi Lestari (kiri), Tim The Woman Of Indonesia's Seven Summits Expedition (WISSEMU) Mahitala yang melakukan ekspedisi pendakian ke tujuh puncak gunung tertinggi dunia, Jakarta, 11 Juni 2017. TEMPO/Rizki Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Duo mahasiswi ini Mathilda Dwi Lestari dan Fransiska Dimitri merupakan pendaki perempuan pertama dari Indonesia yang melakukan ekspedisi ke tujuh puncak tertinggi dunia alias seven summits. Pendakian mereka berawal di Gunung Carstensz, Papua, pada 2014. Setelah itu, empat atap dunia lainnya mereka daki dan menyisakan puncak Denali di Alaska dan Everest di Nepal.

Senin lalu, keduanya berangkat untuk mendaki Gunung Denali yang menjulang setinggi 6.190 meter di atas permukaan laut. Sebelumnya, pada awal Januari 2017, dua anggota kelompok mahasiswa pencinta alam, Mahitala Universitas Parahyangan, Bandung, itu mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Vinson Massif (4.892 meter). 

"Ini pendakian pertama pendaki perempuan dari Indonesia. Jika berhasil, kami bangga bisa membawa nama Indonesia di dunia," ujar Fransiska. Pada Sabtu sore pekan lalu, dua srikandi ini menerima wartawan Tempo, Aisha Shaidra. Berikut ini petikan wawancaranya.  

Apa yang unik dari pendakian Denali?

Fransiska: Tantangan di Denali ini, pertama, kami harus membawa beban seberat 40 kilogram sendiri karena tak ada jasa porter. Kedua, waktu operasionalnya juga lama, sekitar 2,5 pekan,  sehingga logistiknya banyak dan semua harus kami bawa sendiri.

Mathilda: Berbeda dengan persiapan pendakian di gunung sebelumnya, kami sekarang berlatih membawa ransel dan menarik ban karena di Denali harus bawa ransel dan sled (kereta luncur) buat narik barang. Selebihnya, seperti latihan fisik, masih sama. Kami lari, naik-turun gunung, bawa ransel, berenang, dan yoga biar tenang. Tapi intensitas dan targetnya lebih ditinggikan. Kali ini tuntutan fisiknya berat banget. 

Bagaimana mengatur ritme latihan? 

Fransiska: Setiap pendakian satu gunung itu sekaligus menjadi persiapan untuk mendaki gunung berikutnya. Latihan mendaki Denali secara spesifik kami mulai pada Maret lalu. Selama jeda dari pulang akhir Januari sampai awal Februari, kami diberi waktu untuk istirahat, wawancara, setelah itu kembali mengatur program selanjutnya.

Mathilda: Dua pekan sebelum keberangkatan tetap berolahraga, tapi intensitasnya dikurangi. Fase olahraganya dari yang umum, cardio saja. Tapi, empat bulan sebelumnya, latihan yang spesifik sesuai kebutuhan gunung. Sebulan sebelum berangkat sudah tapering (mengurangi frekuensi) untuk menghindari cedera dan agar ototnya enggak kecapekan.Fransiska Dimitri (kanan) dan Mathidla Dwi Lestari di puncak Antartika Vinson Masif, Januari 2017 (Foto dokumentasi Women of Indonesia's Seven Summits Expedition)

Kalian perempuan pertama yang mendaki tujuh gunung. Di mana mencari referensi? 

Fransiska: Orang Indonesia belum banyak yang menjadi seven summiteers (sebutan untuk pendaki puncak dunia) baru delapan orang, dan laki-laki semua. Kami yang perempuan ini baru pertama kali sehingga belum punya rumusannya. Kami benar-benar belajar dari pengalaman, juga dibantu para senior.

Mathilda: Di luar negeri mungkin referensinya sudah lebih lengkap, untuk perempuan juga mungkin ada. Tapi, kembali lagi, kondisinya kan beda, medannya beda, fisiknya beda. Jadi kami mengulik sesuai kebutuhannya apa. Kami pelajari karakter gunungnya seperti apa, ada tantangan apa saja, baru bikin program pendakiannya. Lalu menyiapkan alat-alat.

Gunung yang didaki bersuhu minus, bagaimana latihannya?

Mathilda: Makanya, bagi kami, satu gunung sebelumnya itu menjadi tempat latihan untuk mendaki gunung selanjutnya. Kami pernah belajar metode Wim Hof (pria Belanda yang dapat bertahan di suhu dingin ekstrem). Kami belajar mengatur napas dan mengeluarkan panas dari tubuh sendiri, berendam di kolam dengan balok es.

Selanjutnya: Semula Berempat, Kini Tinggal Berdua

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

27 hari lalu

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong. Foto: Canva
6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong.


4 Dampak Erupsi Gunung Marapi, Termasuk Menewaskan 23 Pendaki Gunung

18 Desember 2023

Gunung Marapi yang mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin 4 Desember 2023. Gunung dengan ketinggian 2.891 mdpl itu mengalami beberapa kali erupsi dan embusan sejak Minggu 3 Desember 2023 dengan status berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yakni waspada level II.  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
4 Dampak Erupsi Gunung Marapi, Termasuk Menewaskan 23 Pendaki Gunung

Erupsi Gunung Marapi bawa dampak buruk bagi masyarakat. Ditemukan 23 jenazah pendaki gunung, banjir di beberapa titik sungai, dan lainnya


29 Pendaki Korban Gunung Marapi Asal Riau, 3 Tewas, Mahasiswa Unri dan UIR

6 Desember 2023

Proses evakuasi pendaki tewas akibat erupsi Gunung Marapi di Nagari Batu Plano, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa, 5 Desember 2023. Foto: Tim Gabungan Penanganan Darurat Erupsi Gunung Marapi
29 Pendaki Korban Gunung Marapi Asal Riau, 3 Tewas, Mahasiswa Unri dan UIR

Sebanyak tiga dari 29 orang pendaki asal Provinsi Riau meninggal dunia akibat terdampak erupsi Gunung Marapi (2.982 mdpl) yang terjadi pada Minggu.


Update Korban Erupsi Gunung Marapi, 18 Meninggal Dunia

6 Desember 2023

Proses evakuasi pendaki tewas akibat erupsi Gunung Marapi di Nagari Batu Plano, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa, 5 Desember 2023. Foto: Tim Gabungan Penanganan Darurat Erupsi Gunung Marapi
Update Korban Erupsi Gunung Marapi, 18 Meninggal Dunia

Informasi terbaru tentang erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat yang menyebabkan sejumlah pendaki terjebak dan mengakibatkan korban jiwa.


10 Pendaki Terjebak Erupsi Marapi Masih Dalam Proses Pencarian

5 Desember 2023

Proses evakuasi pendaki yang terjebak pasca erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat. Tim gabungan sedang membawa 1 orang korban yang selamat dari puncak Gunung Marapi. Foto: Fachri Hamzah/tempo.
10 Pendaki Terjebak Erupsi Marapi Masih Dalam Proses Pencarian

Erupsi Marapi yang masih terus berlangsung jadi kendala bagi tim SAR gabungan.


Tim SAR Gabungan Belum Temukan 12 Pendaki yang Terjebak Erupsi Gunung Marapi

4 Desember 2023

Mobil ambulan membawa korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi, di posko bencana Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin, 4 Desember 2023. ANTARA/Iggoy el Fitra
Tim SAR Gabungan Belum Temukan 12 Pendaki yang Terjebak Erupsi Gunung Marapi

Masih ada 8 orang para pendaki lagi yang masih dalam tahap evakuasi. Delapan orang tersebut berada di kawasan Puncak Gunung Marapi.


26 Pendaki Gunung Marapi yang Meletus Masih dalam Proses Evakuasi

4 Desember 2023

Tim SAR melakukan evakuasi korban erupsi Gunung Marapi yang mengalami luka bakar di jalur pendakian proklamator, Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin 4 Desember 2023. Hingga pukul 04.30 WIB, Tim SAR Gabungan sudah mengevakuasi tujuh orang pendaki yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi yang meletus pada Minggu 3 Desember 2023, sisanya 28 orang lagi akan dievakuasi secara estafet. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
26 Pendaki Gunung Marapi yang Meletus Masih dalam Proses Evakuasi

Puluhan pendaki gunung yang terjebak erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat masih dalam proses pencarian.


Media Asing Beritakan Meletusnya Gunung Marapi, 11 Pendaki Tewas 12 Hilang

4 Desember 2023

Tim SAR melakukan evakuasi korban erupsi Gunung Marapi yang mengalami luka bakar di jalur pendakian proklamator, Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin 4 Desember 2023. Hingga pukul 04.30 WIB, Tim SAR Gabungan sudah mengevakuasi tujuh orang pendaki yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi yang meletus pada Minggu 3 Desember 2023, sisanya 28 orang lagi akan dievakuasi secara estafet. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Media Asing Beritakan Meletusnya Gunung Marapi, 11 Pendaki Tewas 12 Hilang

Tim penyelamat Indonesia telah menemukan mayat 11 pendaki setelah letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat.


7 Fakta Menarik Gunung Lawu, Ada Warung Paling Tinggi

17 November 2023

Pendaki mengibarkan bendera Merah Putih sambil menyanyian lagu kebangsaan Indonesia Raya saat memperingati Hari Ulang Tahun ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI di kawasan Puncak Gunung Lawu Magetan, Jawa Timur, Sabtu, 17 Agustus 2019. ANTARA/Siswowidodo
7 Fakta Menarik Gunung Lawu, Ada Warung Paling Tinggi

Gunung Lawu bisa dibilang menjadi destinasi favorit bagi pendaki dengan ketinggian 3.265 meter. Ketahui beberapa fakta menarik Gunung Lawu berikut.


Kebakaran Gunung Lawu, Bagaimana Kondisi Warung Mbok Yem yang Populer Bagi Para Pendaki Gunung?

4 Oktober 2023

Warung Mbok Yem di Gunung Lawu. foto/wikipedia.org
Kebakaran Gunung Lawu, Bagaimana Kondisi Warung Mbok Yem yang Populer Bagi Para Pendaki Gunung?

Kebakaran menghanguskan lahan dan hutan Gunung Lawu. Apa kabar warung Mbok Yem yang populer bagi para pendaki gunung?