TEMPO.CO, Cirebon - Para pedagang di sentra batik Trusmi, Cirebon, akan diberi kursus berbahasa Inggris gratis guna meningkatkan pelayanan terhadap turis asing. Tak hanya itu, mereka akan diajari berbahasa Cirebon halus (karma).
“Para pedagang (di Trusmi) harus memiliki kemampuan melayani para turis, baik domestik maupun mancanegara,” kata Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra, Senin, 3 April 2017.
Baca: Jadi Merek Dagang, Perajin Batik Trusmi Protes
Sunjaya mengatakan Cirebon memiliki potensi wisata yang cukup besar dan sektor perekonomiannya akan terdongkrak jika kepariwisataan di Kota Udang itu bisa dioptimalkan. Salah satu tujuan wisata yang menjadi lumbung pendapatan adalah batik Trusmi.
"Nanti pedagang akan kami kursuskan dan biayanya dari pemerintah daerah. Bila perlu, kalau ada masyarakat yang mau pintar berbahasa Inggris, kami akan biayai juga," katanya.
Namun, untuk langkah awal, yang akan dikursuskan adalah pegawai di SKPD lebih dulu. "Setelah para pejabat bisa, kami akan menggembleng para pedagang pasar batik agar bisa berbahasa Cirebon dan Inggris," tuturnya.
Ia sudah menginstruksikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon menggelar kursus bagi pedagang yang ada di Pasar Batik Trusmi.
ANTARA