Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Batam Gandeng Malaysia dan Singapura Kembangkan Pariwisata

image-gnews
Wisatawan bermain ombak di Pantai Tanjung Pinggir, Batam, (25/12). Pada libur Natal ini, pantai dengan pemandangan gedung bertingkat Singapura itu dipadati ribuan pengunjung yang menikmati berbagai atraksi wisata dengan harga terjangkau. ANTARA/Joko Sulistyo
Wisatawan bermain ombak di Pantai Tanjung Pinggir, Batam, (25/12). Pada libur Natal ini, pantai dengan pemandangan gedung bertingkat Singapura itu dipadati ribuan pengunjung yang menikmati berbagai atraksi wisata dengan harga terjangkau. ANTARA/Joko Sulistyo
Iklan

TEMPO.CO, Batam - Tidak memiliki keindahan alam semolek Pulau Bali, pemerintah Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, menggunakan kedekatan geografisnya dengan Singapura dan Malaysia sebagai modal mengembangkan industri pariwisata. Maka Batam mengembangkan paket wisata ke tiga kawasan itu untuk ditawarkan ke pelancong.

"Caranya, kami mengajak Asosiasi Pengelola Wisata (Asita) Singapura dan Malaysia untuk bekerja sama agar wisatawan yang ke Singapura dan Malaysia juga singgah ke Batam," kata Asisten Ekonomi ddan Pembangunan Pemkot Batam, Gintoyono Batong, Rabu, 15/03.

Hal itu disampaikannya saat menerima rombongan wartawan dan staf Humas Pemprov Bali yang dipimpin Asisten Administrasi Umum Pemprov Bali, I Gusti Ngurah Alit, dan Kabag Publikasi Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali, Made Ady Mastika.

. Batam memang hanya berjarak 14 mil dari Singapura (sekitar satu jam pperjalanan), demikian juga dengan Malaysia. Gintoyono mengatakan, alih-alih sebagai pesaing, maka Singapura dan Malaysia mereka ajak bekerja sama. Batam menjadi paket tambahan untuk wisata di Singapura dan Malaysia.

Tentu ajakan itu disertai tawaran yang menjanjikan. Misalnya, dengan mengembangkan wisata kuliner di pinggir laut di Batam saat malam. “Karenanya, kami berusaha mengembangkan budaya bahari untuk menarik wisatawan,” kata Gintoyono

Lalu pemerintah juga menggelar lomba perahu kecil tanpa awak dan tanpa 'remote control' yang bergerak sesuai arah angin. "Kami sebut dengan lomba Jong. Ada pula kawasan wisata olahraga pantai yang kami kembangkan untuk skala internasional di Pantai Lagoi," kata Gintoyono.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, pemerintah Kota Batam juga membenahi daerah tujuan wisata kepulauan, di antaranya Pulau Natuna yang akan menjadi pulau militer. Juga pulau-pulau lainnya, seperti Bintan, Anambas dan Tanjung Pinang.

Pada 2017 ini industry wisata Batam ditargetkan didatangi 2,5 juta turis. Target itu menjadi bagian dari target 15 juta wisatawan secara nasional pada tahun 2017.

Selama ini wisatawan yang datang umumnya dari Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang, dan Korea. Pelancong asal Eropa agak jarang. Ada juga wisatawan Vietnam, karena Batam memiliki Camp Vietnam. “Kamp ini adalah kawasan pengungsi Vietnam yang diasingkan Australia di Batam," katanya.

Pariwisata Terpadu semacam itu Bagi Asisten Administrasi Umum I Gusti Ngurah Alit merupakan hal menarik untuk dipelajari. "Tahun 2016, sektor industri jasa pariwisata memang mendongkrak pertumbuhan ekonomi Bali ke angka 6,04 persen, karena itu kami ingin belajar kepada Batam terkait upaya yang dilakukan dalam mengembangkan sektor industri pariwisata yang ada," katanya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gubernur Ansar: Limbah Minyak Hitam Mengganggu Wisatawan di Kepri

16 Mei 2023

Suasana pantai Kampung Melayu Batam pasca tercemari minyak hitam awal Mei 2023 lalu. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Gubernur Ansar: Limbah Minyak Hitam Mengganggu Wisatawan di Kepri

Pencemaran limbah minyak hitam di laut Kepri seperti sudah menjadi agenda tahunan.


Cerita Pantai Melayu Pulau Rempang, Pasir Putih dan Warga Lokal yang Menolak Relokasi

13 Mei 2023

Beberapa warga bermain di Pantai Melayu, Pulau Rempang, Kota Batam, Kamis, 11 Mei 2023. TEMPO/ Yogi Eka sahputra
Cerita Pantai Melayu Pulau Rempang, Pasir Putih dan Warga Lokal yang Menolak Relokasi

Selain pasir pantai yang bersih, Pantai Melayu bisa disebut salah satu pantai terpanjang di Kota Batam.


Satu-satunya di Kepri, Desa Wisata Pulau Penyengat Masuk 75 Besar ADWI 2023

31 Maret 2023

Wisata sejarah sekaligus wisata religi ke Pulau Penyengat, Provinsi Kepulauan Riau. Di sana terdapat makan Raja Ali Haji, seorang pahlawan nasional pencetus Bahasa Indonesia. TEMPO | Yogi Eka Sahputra
Satu-satunya di Kepri, Desa Wisata Pulau Penyengat Masuk 75 Besar ADWI 2023

Pulau Penyengat merupakan destinasi yang bernilai sejarah, terutama berkaitan dengan Kerajaan Riau.


Limbah Minyak Hitam Cemari Laut Bintan, Pantai Ditutup untuk Wisatawan

28 Maret 2023

Pantai yang indah di Bintan menjadi hitam dan bau setelah terdampak pencemaran tumpahan minyak dari laut lepas oleh kapal yang melintas. TEMPO/ Yogi Eka Sahputra
Limbah Minyak Hitam Cemari Laut Bintan, Pantai Ditutup untuk Wisatawan

Tidak hanya membuat lingkungan menjadi hitam dan kotor, limbah minyak ini juga mengeluarkan bau tidak sedap.


4 Hari Berlibur di Batam, Wisatawan Cina Kunjungi Beragam Destinasi Dari Pantai Hingga Museum

13 Maret 2023

Suasana saat rombongan turis asal Cina disambut di Pelabuhan Batam Center Kota Batam, Sabut, (11/3/2023). TEMPO/ Yogi Eka Sahputra
4 Hari Berlibur di Batam, Wisatawan Cina Kunjungi Beragam Destinasi Dari Pantai Hingga Museum

Cina termasuk lima negara terbanyak yang menyumbang kunjungan wisatawan ke Kota Batam.


Rombongan Wisatawan Malaysia Kunjungi Pulau Penyengat: Kagum dengan Sejarah Melayu

8 Maret 2023

Puluhan turis asal Malaysia foto bersama di depan gerbang Masjid Raya Pulau Penyengat. TEMPO/ Yogi Eka Sahputra
Rombongan Wisatawan Malaysia Kunjungi Pulau Penyengat: Kagum dengan Sejarah Melayu

Setidaknya ada 60 orang turis dari berbagai daerah Malaysia, mulai dari Kuala Lumpur, Johor dan lainnya yang berkunjung ke Pulau Penyengat.


Banjir dan Longsor Berdampak ke Pariwisata Batam, Pelaku Usaha Minta Bantuan Pemda

6 Maret 2023

Beberapa warga menyaksikan longsor yang terjadi di jalan menuju pusat kuliner seafood di Batam. TEMPO/ Yogi Eka Sahputra
Banjir dan Longsor Berdampak ke Pariwisata Batam, Pelaku Usaha Minta Bantuan Pemda

Curah hujan yang melanda Kota Batam beberapa hari belakangan menyebabkan bencana banjir dan longsor.


Kepri Ingin Tingkatkan Lama Kunjungan Wisman yang Masih 4 Hari

3 Maret 2023

Wisatawan menghabiskan waktu liburan di Pantai Kampung Melayu Nongsa Kota Batam. TEMPO/ Yogi Eka Sahputra
Kepri Ingin Tingkatkan Lama Kunjungan Wisman yang Masih 4 Hari

Selama ini, menurut BPS, lama kunjungan wisman ke Kepri hanya tiga sampai empat hari saja.


Ada Pembangunan Apartemen, Bagaimana Nasib Ikon Wisata Welcome To Batam?

26 Februari 2023

Beberapa wisatawan berswafoto berlatar belakang ikon Welcome to Batam, Minggu, 26 Februari 2023. TEMPO/ Yogi Eka Sahputra
Ada Pembangunan Apartemen, Bagaimana Nasib Ikon Wisata Welcome To Batam?

Ikon Batam berupa tulisan 'Welcome to Batam' selalu menjadi spot favorit wisatawan untuk berfoto.


Batam Wonderfood and Art Ramadhan Siap Digelar, Apa Saja Acaranya?

23 Februari 2023

Suasana Taman Dang Anom saat digelarnya acara Batam Jazz Festival beberapa waktu lalu. TEMPO/ Yogi Eka Sahputra
Batam Wonderfood and Art Ramadhan Siap Digelar, Apa Saja Acaranya?

Banyak aktivitas pada kegiatan Batam Wonderfood & Art Ramadhan, seperti bazar kuliner, buka puasa bersama dan kesenian Melayu.