TEMPO.CO, Banyuwangi --Banyuwangi sepertinya akan menjadi "kota sejuta pertunjukan seni". Pasalnya, pada 2017 ini tiada hari tanpa pertunjukan seni di kota ujung Timur Pulau Jawa itu. "Atraksi itu akan menjadi tujuan wisata baru di sini," kata
Bupati Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.
"Kami mendapatkan masukan, banyak wisatawan yang sebenarnya ingin melihat pertunjukkan kesenian Banyuwangi. Maka mulai Januari, lalu kami mulai menggelar pertunjukkan seni dan budaya lokal setiap hari," kata Anas.
Berita lain: 20 Ribu Durian Didatangkan ke Festival Durian Semarang
Halaman Gedung Pamer milik Pemerintah Kabupaten yang terletak di jantung kota akan menjadi arenanya. Para penampil adalah anak-anak sekolah di penjuru kabupaten, yang akan tampil bergiliran. Seperti pada Senin (13/2) malam, puluhan siswa gabungan dari tiga di Kecamatan Songgon menampilkan beragam kesenian, mulai dari tari gandrung, jaranan, hingga pantomim.
Semua dimainkan oleh siswa sekolah, termasuk musik tradisional pengiring tarian turut dimainkan anak sekolah.
Anas mengatakan ajang ini juga untuk menyiapkan panggung bagi generasi penerus budaya di Banyuwangi. Kawasan ini memang dikenal memiliki beragam seni budaya tradisional.
"Panggung ini menjadi media bagi anak-anak untuk berani tampil di panggung yang lebih luas, yang lebih banyak ditonton warga. Tidak lagi hanya tampil di tingkat desa atau kecamatan saja," ujar Anas.
Khusnul khotimah, penari yang bersekolah di SDN 1 Sumberbulu, Songgon, menyatakan sangat senang diberi kesempatan bisa manggung di Kota Banyuwangi.
"Awalnya malu dan takut waktu mau mulai, tapi pas manggung rasanya senang banget. Semoga acara semacam ini diadakan terus, biar kita ada kesempatan nari di kota. Sudah sering kalau nari di sekitar sekolah atau desa saja," kata siswi kelas 5 ini.
ANTARA