TEMPO.CO, Pontianak -- Ketua Panitia Perayaan Cap Go Meh di Sambas, Cung Jung Min mengatakan perayaan Cap Go Meh akan diikuti 49 tatung dengan 20 tandu. “Bisa saja bertambah sampai mendekati hari pelaksanaannya nanti,” kata dia, Selasa.
Tatung (bahasa Hakka) adalah orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur, dan orang tersebut menjadi perantara dengan roh leluhur atau dewa.
Baca juga: Batik Peranakan Dirembug Di Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta
Perayaan Cap Go Meh akan dimulai Jumat dan puncak acara Sabtu. Cung menjelaskan pada hari pertama akan dilakukan ritual pertama yakni cuci jalan. Adapun rutenya adalah dari Jalan Panji Anom, Jalan TVRI, Jalan Gusti Hamzah, lalu ke Vihara Tri Dharma Sit Can Thong, setelah itu masuk ke Jalan Tionghoa.
Selanjutnya untuk cuci sungai aka putar balik ke kelenteng Lian Thin.
"Keesokan harinya beru ada atraksi tatung . Dipastikannya akan menjadi tontonan masyarakat Kota Sambas. Atraksi tatung akan dipusatkan di Pasar Sambas, Jalan Keramat," kata Jung Min.
Menurut Cung pergelaran Cap Go Meh tahun ini dilakukan dengan sederhana."Mengingat situasi politik yang agak lebih berdinamika dibanding sebelumnya. Selain itu, kita juga terbatas dana dan sumber daya.”
Sementara itu di Pontianak, Wali Kota Sutarmidji membuka Festival kuliner Cap Go Meh di Jalan Diponegoro, Kota Pontianak, Selasa. "Saya senang sebab penataan stand kulinernya lebih baik dan tertata," ujar dia. Sutarmidji menyebutkan festival ini salah satu alternative wisata yang cukup menarik.
Ketua Pelaksana Kegiatan yang juga Ketua Umum Asosiasi Pemadam Kebakaran Swasta Provinsi Kalbar, Abi Hasni Tahir menyampaikan, dalam Pekan Cap Go Meh tahun ini yang diikuti sebanyak 60 stan kuliner.
Menurut Abi Kegiatan ini menjadi pilar keharmonisan seluruh elemen masyarakat. “Sebab tidak hanya dapat dinikmati oleh satu etnis saja, namun oleh semua anggota masyarakat”.
ANTARA
Berita lain: Sumatera Barat Siapkan Berbagai Jurus Wisata Halal