Sementara panitia pergelaran Makarya Bachtiar Djanan mengatakan banyak seniman pengisi acara, fotografer, bloger, jurnalis, dan wisatawan mancanegara yang hadir dalam kegiatan tersebut yakni sekitar 32 orang.
"Mereka dari Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Australia, Bosnia, Republik Ceko, New Zealand, Kanada, Spanyol, Jepang, dan Belanda," tuturnya.
Panitia juga mengundang seniman, fotografer, pembuat film dokumenter bloger, jurnalis, dari berbagai kota di Indonesia, terutama dari Jaringan Kampung Nusantara tercatat sebanyak 46 orang.
"Pagelaran Makarya adalah sebuah media menggali potensi kearifan masyarakat, potensi sumber daya alam, potensi seni budaya, sehingga kegiatan ini merupakan upaya untuk mengumpulkan dan menjejaringkan rangkaian potensi yang ada di masyarakat kaki Gunung Raung," katanya.
Kelestarian seni budaya, kelestarian sungai, kelestarian alam, menjadi kunci keberdayaan masyarakat Kaki Raung dan wisata hanyalah sebuah dampak dari lestari dan terjaganya semua potensi tersebut.
"Makarya tidak sedang membangun wisata dan tidak sedang membuat even. Makarya juga bukan sebuah kegiatan festival karena kegiatan ini adalah sebuah peristiwa budaya dan sebuah proses dalam membangun keberdayaan masyarakat," ujarnya.
Namun, lanjut dia, tidak dipungkiri bahwa kegiatan itu juga menyedot perhatian wisatawan mancanegara dan domestik untuk berkunjung ke Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.
ANTARA