TEMPO.CO, Bengkulu - Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam (Mapetala) Bengkulu menyiapkan paket ekowisata di Desa Air Tenam, Kecamatan Ulu Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan. Paket ini diharapkan sudah bisa dinikmati masyarakat pada 2017. "Setelah seluruh perangkat mulai dari masyarakat hingga infrastruktur pendukung siap," kata Ketua Mapetala Bengkulu, Ernest Tamba di Bengkulu, Kamis.
Berita lain: Pariwisata Toraja, Sensasi Minum Kopi Dataran Tinggi
Ernest mengatakan ada beberapa potensi ekowisata yang disiapkan, seperti air terjun, habitat anggrek macan, dan termasuk wisata minat khusus seperti arung jeram.
Hingga saat ini, kata Ernest, terdata sejumlah potensi wisata yang dapat dijangkau hanya dengan berjalan kaki selama 15 menit dari desa, yakni tiga buah air terjun, batu goa dan habitat anggrek macan atau anggrek raksasa khas hutan Sumatera.
Pemetaan potensi ekowisata itu dilakukan sejak Oktober 2016 dengan melibatkan masyarakat desa yang bergabung dalam organisasi Kelompok Tenam Wisata. "Konsep ekowisata ini berbasis masyarakat, jadi mereka yang akan mengoperasionalkan setelah paketnya selesai," ucapnya.
Selain pemetaan objek wisata, Mapatela juga memberikan penguatan kapasitas bagi pengurus organisasi Kelompok Tenam Wisata seperti menyiapkan pemandu, rumah penginapan atau "home stay" hingga operator arung jeram.
Desa Air Tenam berada di Kecamatan Ulu Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan. Desa yang berbatasan dengan Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan ini dapat ditempuh dengan berkendara selama enam jam.
"Akses ke desa ini cukup mudah karena sudah ada kendaraan umum yang langsung dari Kota Bengkulu menuju Desa Air Tenam," kata Ernest.
ANTARA